Ada sebuah pulau kecil di samudra Pasifik bernama pulau Yap.Dan para pelaku/pelajar ekonomi menyukainya,karena penduduk masa lalu pulau itu membantu memberikan ide jawaban pertanyaan ekonomi mendasar yaitu;
Apa itu yang disebut uang?



Tidak ada emas dan perak di Yap,akan tetapi kaya akan bebatuan kapur dan para penjelajah eropa yang mengunjungi pulau ini menemukan batu-batu beragam ukuran & berat yang diukir menjadi bulatan-bulatan pipih,tersebar dipulau khususnya didesa-desa.



Dan penduduk Yap mulai menggunakan dan sepakat bahwa benda itu diterima sebagai alat tukar perdagangan yang diakui/sah,maka jadilah mata uang,ratusan tahun yang lalu,versi pengganti emas & perak bagi mereka sendiri.

Sebongkah batu yang bisa dipakai sebagai mata uang untuk membeli hasil panen dari desa lain saat desanya sendiri mengalami gagal panen,akan tetapi karena ukuran & berat batu-batu tersebut maka sangatlah jarang batu itu berpindah tempat,batu itu bisa tetap disebuah desa A,akan tetapi pemiliknya adalah desa B,semua orang tahu siapa-siapa pemilik sebuah batu (mata uang) ini.



Tak kalah aneh serta cerdas ada sebuah kisah yang diturunkan dari generasi ke generasi,bahwa dulu pernah ada seorang pemilik batu (mata uang) tersebut yang ingin memindahkannya ke desanya sendiri mengangkutnya dengan perahu,akan tetapi perahu tersebut tenggelam karena badai,dan semua tokoh masyarakat desa dipulau tersebut tetap mengakui batu (mata uang) tetap sah dan bisa dipakai walau berada didasar laut sekalipun.

Jadi itulah konsep uang,penduduk masa lalu pulau Yap yang berada di tengah samudera Pasifik,yang sangat sederhana sekaligus cerdas sekaligus aneh.