drunkard.cn88Avatar border
TS
drunkard.cn88
Kekuatan Besar Xi Jinping Menjadi Dilema bagi Obama
Manakala Presiden AS Barack Obama bertemu dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping di Beijing dalam Nopember nanti, presiden AS itu kemungkinan akan dengan jelas mengarah kepada jalur yang disenangi presiden Tiongkok, yakni "model baru hubungan (dua) kekuatan besar." Setelah menggunakan istilah serupa dalam berbagai pembicaraan dengan Xi dalam September tahun lalu di St Petersburg, kata-kata "kekuatan besar" tidak lagi digunakan ketika Obama bertemu Xi di Den Haag bulan Maret dan kemudian dalam pidatonya bulan Juli, juga ketika Penasehat Keamanan Nasional Susan Rice mengunjungi Beijing bulan ini.

Dengan tidak menggunakan slogan Xi, AS jelas mengisyaratkan keengganannya untuk mengakui sebuah dunia yang memandang Tiongkok sedang meningkatkan pengaruhnya sambil memperlemah (pengaruh) AS dan sekutu-sekutunya di Asia. Xi menggunakan daya tarik perdagangan dan investasi seiring dengan "daya tembak" militer yang jauh lebih konfrontasional untuk membuat "serangan" setelah puluhan tahun keunggulan AS di Pasifik, guna memenuhi target Tiongkok dalam mengklaim kembali status kekuatan besar.

"Amerika menyadari bahwa tidak akan ada artinya bagi mereka menggunakan bahasa itu karena Tiongkok juga ingin menggunakannya guna menunjukkan bahwa Amerika sebenarnya siap untuk melihat adanya perubahan signifikan dalam sifat peran mereka masing-masing di Asia," kata Hugh White, profesor studi strategis di Australian National University di Canberra. "Amerika tidak menerima hal itu," katanya.

Dilema AS tentang bagaimana melukiskan hubungannya dengan Tiongkok menunjukkan adanya tandatanya besar tentang bagaimana negara adidaya itu merespons peningkatan ekonomi, militer dan strategi Tiongkok: Menyerahkan keunggulan kepada Tiongkok, menolak tantangannya atau bagaimanapun juga (mungkin) berbagai kekuatan di Asia.

“New Great Power”


Kalaupun ada pejabat AS yang mengucapkan istilah itu dalam beberapa pekan terakhir, mereka tidak menjelaskan artinya. “Kami terlalu sibuk untuk mendefinisikan sebuah hubungan kekuatan besar baru (new great power),” kata Menlu John Kerry dalam pidatonya Agustus lalu. Robert Wang, pejabat senior Deparlu AS untuk Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) mengatakan 27 Agustus lalu, “Itu adalah istilah yang diinginkan Tiongkok, bukan AS, jadi, saya tidak yakin apakah kami akan sepenuhnya menganut interpretasi yang tepat untuk itu,” katanya.

Di saat sama, Tiongkok mengusahakan hubungan lebih hangat dengan Rusia dan Korea Selatan, dua negara yang pernah punya hubungan yang rentan dengan AS atau sekutunya Jepang. Xi yang berada di India untuk bertemu dengan PM Narendra Modi, Kamis, berjanji akan menginvestasikan $20 miliar untuk membantu menyeimbangkan hubungan perdagangan yang berat sebelah dan mengatasi gejolak isu perbatasan mereka yang dipertikaikan.

Xi menggunakan istilah itu dalam pertemuannya dengan Obama sebagai presiden Tiongkok di perkebunan Sunnyland di California bulan Juni tahun lalu, dengan menyebutkan risiko historis konflik antara kekuatan yang sedang bangkit dan yang sudah mapan.

“Kedua pihak harus bekerja bersama-sama untuk membangun model baru hubungan kekuatan besar dengan saling menghargai dan dengan kerjasama saling menguntungkan,” kata Xi dalam sebuah briefing setelah pertemuan tersebut. Sejak itu, dia menggunakan istilah dimaksud di hampir setiap kesempatan bertemu dengan pejabat AS.

Risiko konflik AS-Tiongkok meningkat di Asia, hingga memberi daya dorong bagi koalisi yang bisa tidak termasuk kedua negara, kata Rory Medcalf, direktur Program Keamanan Internasional di Lowy Institute for International Policy di Sydney.

“Kekuatan di tengah” Asia - yang termasuk India, Jepang, Korea Selatan, Australia, Indonesia dan Vietnam - sedang mencari cara untuk bekerjasama.

Setelah puluhan tahun stabilitas berada di bawah dominasi AS tanpa tantangan, orde strategis Asia sedang mengalami perubahan dan samar-samar. Kami semua mengakui adanya problema, namun reaksinya sangat beragam,” katanya

Source


China ( Tiongkok ) Siap Kalahkan AS sebagai Ekonomi Terkemuka Dunia



China's rise signals the end of the global dominance of the west
emoticon-Angkat Beer Dukung Asia akan gantikan dominasi barat
Tidak selamanya Asia disepelekan oleh barat



Be Proud To Be Asian
Diubah oleh drunkard.cn88 21-09-2014 04:36
0
12K
89
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar NegeriKASKUS Official
79.1KThread10.8KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.