1. Menginstall WordPress pada Sub Folder Bernama “WordPress”

File zip WordPress meletakkan semua file inti pada folder “WordPress”. Pemula biasanya membuat kesalahan yaitu mengupload folder ini ke website mereka menggunakan FTP daripada mengupload file dan folder yang terdapat dalam folder WordPress tersebut. Hal ini menyebabkan website mereka akan terletak pada sub folder bukan pada folder utama, misalnya pada : www.baxohost.com/wordpress,bukan pada www.baxohost.com

WordPress mengijinkan anda untuk menginstall wordpress pada direktori lain selain direktori yang telah ditentukan. Bagaimanapun, untuk kebanyakan orang lebih mudah untuk menginstall wordpress pada lokasi yang sama dengan lokasi yang ditampilkan. Lokasi ini biasanya terletak pada root domain anda atau pada sub-direktori misalnya blog.

2. Tidak Menggunakan Permalinks

Tidak seperti biasanya, struktur default permalink WordPress adalah /?p=<postid>. Hal ini menyebabkan URL ditampilkan sebagai www.baxohost.com/?p=57daripada struktur yang lebih gampang diingat seperti https://baxohost.com/category/promo/ .

Kebanyakan Pemula tidak merubah struktur default permalink ini menjadi format yang lebih ramah pada pengguna yang menggunakan kata kunci. Hal ini kadang disebut sebagai menggunakan Clean URLs.

3. Menerbitkan Halaman yang Belum Lengkap

Tidak ada yang lebih menandakan anda seorang “NEWBIE” daripada halaman website yang belum lengkap. Pemula sering merelease website mereka sebelum website tersebut benar-benar siap. Akibatnya, pengunjung akan mengklik pada link navigasi dan disambut halaman yang belum lengkap dengan pesan “Coming Soon” atau “To Be Updated”.

Sebagai Peraturan, anda tidak boleh sama sekali membuat link ke halaman yang belum selesai. Melakukan hal itu akan membuat pengunjung bingung dan memberi kesan anda tidak mengurus website anda dengan serius.

Saran saya, tunggu sampai website anda benar-benar selesai sebelum merilisnya. Selagi membangun website anda, anda dapat menggunakan plugin untuk maintenance seperti Anticipate untuk memberi tahu pihak-pihak terkait kapan waktu rilis website anda.

4. Menginstall Plugins yang Tidak Perlu

Plugins yang tidak digunakan harus dinon-aktifkan dan diuninstall jika anda tidak berencana akan menggunakannya lagi.

User WordPress pemula tidak terbiasa dengan mindset ini. Mereka menginstall plugins dan tidak menon-aktifkannya. Bukan hal yang asing lagi, para user pemula biasanya menginstall puluhan plugins; sekalipun mereka hanya menggunakan beberapa. Hal ini menyebabkan website menjadi lambat dan meningkatkan kebutuhan sumber daya yang diperlukan untuk menjalankan website mereka.

Saya menyarankan anda untuk hanya menggunakan plugins yang penting bagi keberhasilan website anda. Jangan menginstall puluhan widgets yang tidak anda gunakan dan plugins statistik yang tidak anda periksa setiap hari. Semua ini menyebabkan website anda menjadi lambat.

5. Tidak Mengupdate WordPress

Sangat penting untuk mengupdate WordPress, Themes dan plugins yang anda gunakan. Kelalaian untuk mengupdate akan meningkatkan kemungkinan website anda dihack dan menyulitkan untuk menggunakan produk terbaru dari WordPress.

WordPress mengetahui masalah-masalah yang terkait dengan versi WordPress yang lebih lama, karena itulah pada WordPress3.7 yang dirilis pada Oktober 2013 terdapat fitur untuk update otomatis yang memungkinkan maintenance yang penting dan update keamanan bisa diaplikasikan saat anda tidur.

Secara default, update file inti WordPress akan otomatis diaplikasikan jika anda menggunakan WordPress 3.7 atau yang lebih baru.

Update Plugin dan Theme tidak diaktifkan secara default. Jika anda ingin mengaktifkan update plugin otomatis pada website anda, anda harus menambahkan kode berikut pada file wp-config.php:

add_filter( 'auto_update_plugin', '__return_true' );

Untuk mengaktifkan update theme otomatis, cukup menambahkan kode berikut pada file wp-config.php anda:

add_filter( 'auto_update_theme', '__return_true' );

Jika anda menggunakan versi WordPress yang lebih lama dari 3.7, saya menyarankan anda untuk download versi terbaru dari WordPress.org sehingga update file inti wordpress akan otomatis diaplikasikan dan akan memastikan anda tidak akan ketinggalan updates yang penting di masa akan datang.

6.Tidak Menggunakan Password yang Kuat

Menebak Nama pengguna dan password adalah cara utama para pihak tak bertanggung jawab untuk mengakses website WordPress. Situasi ini sudah sedikit berkembang sejak WordPress berhenti memaksa pengguna WordPress untuk menggunakan nama pengguna “admin” untuk akun utama, bagaimanapun password yang mudah ditebak tetap menjadi cara utama para hacker meretas sebuah website.

Ketika membuat password, password yang simple sangat tidak memadai. Anda perlu sesuatu yang tidak mudah ditebak oleh script.



Ada banyak servis online gratis yang memungkinkan anda untuk membuat password yang kuat dengan satu klik. Salah satu situs favorit saya adalah PasswordGenerator.net. Situs tersebut memungkinkan anda untuk memilih panjang dan kompleksitas password.

Anda juga dapat menggunakan Passpack dan LastPass untuk menyimpan password anda pada tempat yang aman.

7. Tidak Melakukan BackUp Secara Berkala

Pengguna WordPress baru (semua pemilik baru sebuah website) tidak menyadari pentingnya membackup website mereka secara berkala. Kesalahan ini biasanya berlanjut hingga website mereka dihack dan mereka kehilangan banyak data.