Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

bingungkabehAvatar border
TS
bingungkabeh
Saudi mundur dari proyek kilang Tuban karena Pertamina main belakang.


.

Direktur Eksekutif Center of Energy and Resources Indonesia (CERI) Yusri Usman berkomentar bahwa mundurnya Saudi Aramco disebabkan karena perusahaan tersebut tersinggung dengan adanya pertemuan ‘tersembunyi’ antara Rosneft dengan PT Pertamina (Persero) di kantor pusat Pertamina yang ada di Jakarta, beberapa waktu lalu.

“Sebenarnya, masuknya Saudi Aramco itu atas permintaan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz ketika bertemu Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu. Namun, diduga ada pihak Pertamina yang main belakang dengan menggandeng Rosneft, makanya Aramco tersinggung dan mengundurkan diri,” kata Yusri kepada Eksplorasi.id di Jakarta, Selasa (10/5).

Yusri bercerita, berdasarkan informasi yang diperolehnya, semula sebenarnya Saudi Aramco memang enggan masuk ke bisnis kilang di Indonesia karena kurang menarik disebabkan marginnya yang kecil.

Namun, lanjut dia, atas permintaan raja Arab Saudi untuk membantu pemerintah Indonesia dalam membenahi ketahanan energy, maka Saudi Aramco tunduk kepada perintah raja.

“Jadi masuknya Saudi Aramco bukan murni 100 persen bisnis. Nah, kondisi psikologis kebijakan pemerintah Arab Saudi ini yang semestinya dipahami oleh pejabat Pertamina dan Kementerian ESDM sebagai peluang yang mahal, bukan malah diadu dengan Rosneft,” ujar dia.

Menurut Yusri, semestinya masuknya Rosneft tidak lagi harus mengulang cerita di awal pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, di mana kala itu China Sonangol yang akan memberikan diskon besar untuk keuntungan negara, namun faktanya hanya pepesan kosong.

“Bahkan kalau tidak salah, firma hukum Gibson, Dunn & Crutcher LLP, yang berbasis di Washington, Amerika Serikat, pernah mengumumkan bahwa Rosneft masuk daftar hitam (black list) perusahaan. Oleh sebab itu Rosneft tidak mungkin dapat akses pada institusi keuangan internasional,” ungkap dia.

Yusri menambahkan, bila fakta tersebut benar terjadi, maka Pertamina bukannya memberikan solusi terhadap sistem ketahanan energi di Tanah Air dengan meningkatkan produksi BBM, tapi malah terseret kepersoalan baru akibat kebodohannya dalam menilai calon mitra.

Heri

Sumber : http://eksplorasi.id/investor-kilang...a-tersinggung/

Hilang deh peluang emas karena oknum Pertamina....
Diubah oleh bingungkabeh 24-05-2016 13:13
0
7.7K
73
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.5KThread41.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.