Ada di Museum Kan?

Milly: Arsip? Berarti masih kamu simpen, dong.
Cinta: Nggak. Dia itu… kayak prasasti. Benda sejarah yang orang nggak tahu ada di mana.
Milly: Ada di museum, kan?

Seketika rekaman memori gua melompat mundur ke masa itu. Gua sudah tidak lagi berada pada ruangan gelap kedap suara, ya walaupun tubuh gua masih menikmati layar lebar di depan sana. Tergambar dengan jelas satu sosok laki-laki yang tak asing, seorang yang sudah beberapa bulan ini tidak lagi gua lihat. Sontak gua teringat saat harus menahan diri untuk tidak menangis dan mulai melupakan dia. Gua yang tadinya senyum-senyum mendengar dialog empat sahabat lama, perlahan mulai memudarkan senyum. Menyadari senyum yang telah pudar itu, gua pun mereka-reka kata "arsip" dan "prasasti". Dan pada akhirnya, gua mengakui bahwa gua mirip dengan Cinta, gak ada yang terlupakan dari masa itu. Gak ada yang benar-benar gua bersihkan. Gua kangen.