Rio haryanto pebalap asal Indonesia yang kini tengah berlomba di balapan Formula 1 bersama Manor Racing, tengah menghadapi kendala. Rio harus membayar sejumlah 15 juta euro kepada manor untuk bisa terus menjadi pay driver di Manor Racing. namun hingga kini baru sebesar 8 juta euro yang sanggup dibayarkan oleh manajemennya. jadi masih ada kekurangan sebesar 7 juta euro.
Berbagai penggalangan dana sudah dilakukan namun belum menuai hasil seperti yang diharapkan. Bahkan pemerintah lewat Menpora belum mampu menutupi kekurangan itu.

KIta sebagai bangsa Indonesia patut bangga dengan pencapaian Rio yang menjadi salah satu dari 22 pebalap yang mengikuti F1 musim ini. Kebangaan itu karena Rio Haryanto mewakili Indonesia, bukan negara lain. Negara ini sudah haus prestasi tingkat internasional, terutama di olahraga. tentu kehadiran Rio ini menjadi salah satu penyejuk, meski belum ada poin yang ia sumbangkan selama balapan di F1. Namun penampilan Rio Haryanto dari satu balapan ke balapan lain sudah membaik.

Alangkah baiknya sebagai sesama bangsa Indonesia kita juga mendukung Rio Haryanto. ada banyak alasan lain untuk itu
Misalnya

Anak Indonesia
Beberapa waktu yang lalu ada Joe Taslim yang tampil dalam film Fast & Furious 7, disusul dengan kemunculan Iko Uwais dan Yayan Ruhiyan di film Star Wars: Force Awakens. Belum lama ini juga Indonesia dibuat bangga dengan masuknya Joey Alexander dalam dua nominasi Grammy. Kini giliran Rio Haryanto yang mewakili dunia olahraga untuk membuat Indonesia harum. Rio Haryanto sendiri lahir di Solo, 23 tahun yang lalu. Sebagai warga negara yang baik, sudah sepantasnya kita mendukung seorang anak bangsa yang sedang memperjuangkan nama Indonesia, lewat mobil Manor. Masa ngedukung Liverpool yang jelas-jelas asal Inggris sana bisa.

“Tapi kan Rio belum tentu berprestasi?”, tanya Ujang, seorang Kopites yang juga agen keripik pedas.

“Lah, Liverpool dari jaman Justin Bieber nyanyi Baby nyampe sekarang bawain What Do You Mean emang pernah juara (liga inggris)?”, ujar saepul, ketua Belibers sektor Cimahi Tengah.

2. Bayar

Selain doa restu dari orang tua, keikutsertaan Rio dalam ajang Formula 1 juga diiringi pro kontra. Asal muasal dana yang harus dibayarkan Rio lah yang menjadi perdebatan seru, dimana lagi kalau bukan di twitter. Dana 100 M (uang semua, gak dicampur daun kelor) yang menjadi syarat Rio berlaga di F1 konon kabarnya berasal dari APBN. Mereka yang merasa membayar pajak, atau pun mereka yang memang passionnya twitwar, merasa tak rela uang rakyat yang jumlahnya tak kecil dipakai untuk mendanai satu orang di ajang yang belum tentu menghasilkan prestasi. Sekarang Rio sudah menjadi bagian dari tim Manor Racing, dari manapun uang yang dikucurkan untuk mendanai Rio, sudah sepatutnya kita dukung. 100 M itu uang yang banyak. Sangat banyak. Tapi jumlah yang wajar untuk mendanai keikutsertaan Rio, karena dia masuk F1, kalau masuk toilet paling bayar 2000 perak.

3. Jarang-Jarang

Balapan Formula 1 pertama kali digelar pada tahun 1950, tahun dimana para personil One Direction belum lahir ke bumi. Tapi baru kali Indonesia berpartisipasi lewat seorang pebalap, bukan sebagai penonton. Artinya, partisipasi Indonesia ini saat gelaran F1 memasuki musim ke 66. Jika dijadikan sebuah siklus cocoklogi, maka kesempatan Indonesia kembali ke F1 itu 66 tahun lagi, atau pada tahun 2082. Bayangkan Tukang Bubur Naik Haji udah episode ke berapa? Jadi, mari dukung Rio selagi bisa, selagi ada.

http://berbisik.net/alasan-mengapa-k...-rio-haryanto/

Sayang pabrikan ban dari Indonesia seperti PT Gajah Tunggal gagal mensponsori Rio Haryanto karena regulasi sponsor di F1.
http://salamolahraga.com/2016/05/20/...l-regulasi-f1/

so mari dukung Rio agar ia bisa terus membalap di F1 hingga akhir musim.