Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

muhamadbayu11Avatar border
TS
muhamadbayu11
Sisi Lain dari Kekalahan Tim Thomas Indonesia
Tim Piala Thomas Indonesia Kalah, Ini Pendapat Rudy Hartono


Sisi Lain dari Kekalahan Tim Thomas Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Legenda bulu tangkis nasional Rudy Hartono melihat ada ketegangan pada wajah tiga pebulutangkis tunggal putra Indonesia saat bertanding melawan Denmark pada final Thomas 2016 di Stadion Bulu Tangkis Kunshan, Cina, Ahad (22/5).

"Memang sudah saya prediksi kok. Jangan kaget kalau kalah. Tetapi kalau tidak bisa memberikan perlawanan berarti, pertama, pemain kita tegang," ujar Rudy, Ahad (22/5) malam.

Menurut pebulutangkis yang memulai karier internasionalnya pada 1967 itu, Tommy Sugiarto, Anthony Ginting dan Ihsan Mostofa, kurang sengit menghadapi lawan-lawannya. (Baca: Pelatih Denmark Beberkan Penyebab Indonesia Kalah di Piala Thomas)

"Maksudnya tidak memberikan perlawanan itu tidak sampai rubber set, pokoknya (semestinya) pertandingan berlangsung ketat," kata Rudy.

Namun Rudy memaklumi ketiga pemain itu masih muda yang mentalnya belum terlatih masuk final yang akibatnya belum siap secara mental.

"Terlihat sekali dari cara mereka bermain. Ini berakibat karena tekanan masuk final, sebenarnya biasa beban mental. Belum siap. Karena pemain muda, mungkin baru pertama kali masuk final, kaget," kata bekas peringkat satu dunia itu.

"Hampir dialami semua pemain. Dia masih muda, belum senior, artinya belum mengecap pengalaman bertemu lawan-lawan yang top. Mungkin menunggu dua hingga tiga tahun lah, sehingga mereka bisa lebih matang," tambah Rudy.

Rudy juga menyoroti teknik permainan yang belum mumpuni dari ketiga pemain tunggal putra turut membuat mereka menelan kekalahan. Tommy Sugiarto, misalnya, walaupun sempat memimpin pada 16-13 pada game kedua melawan Victor Axelsen, tidak sanggup memenangkan game untuk memaksakan rubber game.

"Dari segi teknik permainan, masih kalah. Ketinggalan terus (poinnya) pemain muda kita. Tommy Sugiarto juga demikian. Ada kesempatan tetapi ada masalah, katakanlah terpeleset, walaupun dia sudah leading, tiga poin berhasil dia ambil. Kalau rubber set bisa berbeda itu," kata maestro bulu tangkis dunia ini.

Tommy harus menyerah kepada Axelsen 17-21, 18-21, sedangkan Anthony Ginting juga dengan mudah dikalahkan Jan O. Joergensen dengan 17-21 dan 12-21. Ihsan M. Mustofa bahkan terlalu mudah ditundukkan Hans Kristian Vittinghus dengan 15-21 dan 7-21.

"Untuk Ihsan, beban mentalnya terlihat sekali. Ya, pemain muda, baru mengecap pertandingan dunia setahun, dua tahun ini. Karena kalah tunggal pertama, ikut-ikutan kalah tunggal kedua. Tunggal kedua kalah, ikut-ikutan tunggal ketiga. Merasa tekanan berat sekali," kata Rudy.

Red: M Akbar
Source: Antara
http://m.republika.co.id/berita/olah...-rudy-hartono#

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

Denmark Menang , TV Denmark Histeris

Disaat Tim Indonesia Mengevaluasi hasil Thomas Cup 2016 , sejarah baru terukir di Eropa , Denmark merupakan Satu satunya negara di Benua Eropa yang berhasil mematahkan Dominasi Asia , tentunya ini hasil yang positif mengingat Bulutangkis Terancam dihapus olympiade karena Dominasi Negara Tertentu saja

Bahkan di Salah satu TV olahraga Eropa terlihat Pembawa acara dan kru Histeris saat Denmark memenangkan Thomas Cup .

Video Ini Disukai lebih dari 8200orang dan dikomentari 340 komentar

Semoga ke depan Bulutangkis Eropa dan Amerika mampu menggeliat kembali karena Dominasi Negara terentu hanya akan memperburuk reputasi Bulutangkis .

Spoiler for Videonya:


https://mobile.facebook.com/story.ph...80559542738219

https://mobile.facebook.com/story.ph...81310682076070
Diubah oleh muhamadbayu11 23-05-2016 04:43
0
3.3K
25
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.1KThread41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.