Palembang - Pembangunan rel ganda (double track) di Kertapati-Prabumulih, Sumatera Selatan terus dikebut oleh Kementerian Perhubungan. Akhir tahun ini, proyek sepanjang 80 kilometer (km) ditargetkan akan selesai.

Biaya untuk membangun rel ganda ini adalah Rp 1,6 triliun. Dana diambil dari APBN dengan anggaran tahun jamak (multiyears). Pembangunan jalur ganda di Sumatera Selatan bertujuan meningkatkan frekuensi angkutan penumpang dan barang, khususnya batu bara dan kelapa sawit.


Dari 80 km proyek, 50 km sudah selesai. Sedangkan sisanya sepanjang 30 km masih dalam tahap pemasangan bantalan rel.

Berdasarkan pantauan detikFinance, di sepanjang Stasiun Kertapati sampai Stasiun Simpang, tampak rel kereta api telah terpasang di dua sisi jalur. Jalur kereta api Sumatera Selatan ini membentang memotong kawasan perumahan warga dan perkebunan sawit.


Beberapa stasiun yang dilewati sepanjang Kertapati sampai Simpang juga tampak sepi. Hal ini karena kereta api di wilayah Sumatera lebih banyak mengangkut barang dibandingkan penumpang. Komoditas alam dari Sumatera Selatan seperti batu bara dan kelapa sawit, diangkut menggunakan kereta dari Lahat menuju Kertapati, hingga kemudian diangkut lagi dengan kapal di tepi Sungai Musi.

"Kalau di sini mobilitas penumpangnya nggak begitu banyak kayak di Jawa. Kereta ini kebanyakan untuk mengangkut barang seperti batu bara dan kelapa sawit. Perbandingannya bisa lebih dari 90% itu barang," ungkap Kepala Divisi Regional Kereta Api Sumatera Selatan, Rochsjid, di Stasiun Kertajati, Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (21/5/2016).


Proyek rel ganda Kertapati-Prabumulih merupakan bagian dari program Trans Sumatera. Dengan adanya penambahan rel di Sumatera Selatan, diharapkan dapat meningkatkan frekuensi angkutan kereta api barang maupun penumpang.

Ardan Adhi Chandra - detikFinance
Sumatera Mau Dibangun Rel KA 1.600 Km, Butuh Rp 40 T

Palembang - Pembangunan jalur kereta api di Trans Sumatera akan disambung dari Aceh sampai Lampung. Selama ini, jalur kereta api di Sumatera masih belum menyentuh ke seluruh daerah.

Sedikitnya masih ada 1.600 kilometer (km) yang perlu dibangun jaringan rel kereta api, untuk memudahkan akses transportasi penumpang dan logistik.

"Kurangnya itu sekitar 1.600 km. Pokoknya sekarang yang existing Sumatera Selatan-Lampung terus pisah ada di Sumatera Barat, terus ada lagi di Sumatera Utara terus ada lagi di Aceh tapi kan putus-putus," jelas Dirjen Perkeretaapian, Prasetyo Buditjahjono, di Bandara Sultan Mahmud Badarudin II, Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (21/5/2016).

Saat ini, pembangunan jaringan rel kereta api di Sumatera terus dilakukan oleh Kementerian Perhubungan. Untuk merealisasikan proyek tersebut dibutuhkan dana sebesar Rp 40 triliun. Namun, pihaknya belum berani memproyeksikan rampungnya rel kereta api Trans Sumatera.

"Sudah mulai kemarin sejak pemerintahan kemarin. Target sih boleh saja, 1.600 km itu kira-kira Rp 40 triliun ini APBN," terang Prasetyo.

Kebutuhan transportasi kereta api di Sumatera dibutuhkan untuk angkutan barang tambang dan sumber daya alam lainnya. Sedangkan kebutuhan untuk angkutan massal belum banyak seperti di Pulau Jawa.

"Di sini kan banyak sawit dan batu bara sudah pasti," tutur Prasetyo.