Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • CERPEN “Meminta Bukan Untuk Menyukaiku Tapi Tetap Ijinkan Aku Menyukaimu”

fikriapriandiiAvatar border
TS
fikriapriandii
CERPEN “Meminta Bukan Untuk Menyukaiku Tapi Tetap Ijinkan Aku Menyukaimu”
"Meminta Bukan Untuk Menyukaiku Tapi Tetap Ijinkan Aku Menyukaimu"
Karya : M. Fikri


Malam ini teringat kembali di mana beberapa tahun yang lalu aku duduk di bangku sekolah menengah atas atau SMA, yang aku rasakan sejak pertama menginjakan kaki di kelas itu cuma hal biasa seperti bertemu dengan teman baru. Semua terlihat biasa berjalan dengan alur yang sama seperti anak SMA pada umumnya, sampai dimana kita berada di titik harus bekerja sama di dalam sebuah acara yang di adakan oleh pihak sekolah.

Aku bukan orang yang tertarik untuk melakukan kegiatan dengan banyak orang, tapi hal yang terjadi padaku kali ini merubah pemikiran ku tentang sosok wanita. Selama ini aku menganggap aku ini laki laki yang nakal dan tidak peduli dengan pelajaran di dalam kelas, bahkan buku yang ada dalam buku catatan pun hanya berisi sederet catatan dan gambar konsep apa yang akan aku tuangkan pada desain digital.
Kenakalan ini berlanjut ke tingkat yang sangat serius, dimana seorang laki laki harus berkelahi karena masalah sepele atau hanya untuk menyombongkan diri. Menghisap rokok sepulang sekolah atau melarikan diri meninggalkan pelajaran sudah menjadi kebiasaan buruk ku, guru pun tampak sudah mencoba memberikan peringatan dengan cara apapun skorsing, lari di lapangan, atau malah di suruh olahraga di siang bolong.

Tapi peringatan guru atau kucilan dari temanku tidak membuatku berhenti nakal dan melakukan semaunya, justru tekanan seperti itu membuatku jadi anak yang lebih arogan. Sepertinya rasa malu pun sudah tidak ingin mengenalku saat itu, dan kembali kepandanganku saat itu kepada seorang wanita adalah cuma sebagai bahan usilanku setiap hari.

Aku rasa wanita di sekolahku pun mungkin sudah tidak ada yang suka denganku, atau malah sebagian besar membenciku. Aku bukan orang yang mudah berbicara dan berinteraksi dengan wanita, bahkan hanya ada sedikit cerita tentang aku dengan wanita di sekolahku.

Tapi cerita yang akan ku tuturkan di cerpen kali ini berdasarkan hal yang terjadi pada anak nakal sepertiku, dari sekian banyak wanita dia yang membuatku takut dan kecewa. Rasa takut dimana dia tidak mengijinkan aku untuk menyukainya dan memandanginya dari belakang dibalik tubuhnya yang mungil, atau kecewa ketika dia tidak mengetagui apa apa selama ini dan kecewa ketika dia terlihat sedih.

Singkat cerita saat ada acara dimana semua berada dalam keramaian dan kesinukan, dan ketidak tertarikanku pada acara itu membuatku acuh dan bahkan berpikiran untuk bolos. Tapi aku urungkan niatku untuk membolos karena aku menyangkan waktuku jika tidak diisi oleh hal apapun, aku datang dan duduk di depan kelas sambil memandangi mereka yang mengijinkanku untuk menganggap mereka teman.

Sapaan demi sapaan datang dilayangkan kepadaku dan akupun membalasnya seperti biasa, hari itu terasa sangat cerah ketika matahari tersenyum dan melambaikan tentakelnya kepada bumi. Angin terasa memegang punduk menyatakan persahabatan kepada kami manusia, dan awanpun terlihat bersih tanpa noda yang biasa menyelimutinya.

Mata terbuka dan lenguhan nafas bersyukur kepada tuhan aku rasakan saat itu, aku melihat seseorang yang memanjakan mata dan membuatku bergetar dingin. Dia berjalan seiring lantunan nada dari atas panggung dan disambut oleh tarian dedaunan yang berada di sekitar lapangan sekolah, dia tersenyum kepada orang yang beruntung bisa mendapatkan senyumannya itu.

Disini untuk pertama kalinya aku menyukai seorang wanita di SMA yang kuanggap membosankan, melihatnya berjalan dan tersenyum menghepaskan tubuhku kedalam sebuah titik dimana aku mengaggumi ciptaan tuhan. Tahun pelajaranpun selesei secepat rasa suka ini tumbuh padanya, dan cerita berlanjut pada tahun tahun selanjutnya.

Ketika aku beranjak ke kelas 3 SMA dan disaat semua mempersiapkan diri untuk ujian nasional, yang kulakukan hanya mencari ide untuk membuatnya tertarik pada seorang brandalan. Aku mulai masuk kedalam kegiatan yang dia sukai seperti halnya belajar karena dia orang yang cukup jauh lebih pintar dariku, namun seperti memaksakan kebiasaanku aku berusaha keras untuk menolak kenakalan agar dia memindahkan bola matanya kearahku.

Disini aku merasakan hal yang bisa dikerjakan setiap hari untuk pertama kalinya, aku mulai serius belajar agar tidak terlihat bodoh saat berbicara ataupun berinteraksi dengannya. Semakin hari aku melihatnya dibalik rasa diamku dan tanpa ingin mengganggunya, aku hanya berani diam dalam senyumku dan kecewa karena tahu aku hanya seorang pengecut di balik sapaanku.

Hari demi hari berjalan dengan rasa yang semakin membuatku takut dia tidak akan pernah menyedari bahwa aku menyukainya, sejalan dengan itu aku hanya berharap kepada tuhan di dalam doaku agar dia bahagia. Rasanya jadi seorang anak yang nakal dan arogan bukan berarti kau bisa berani mengungkapkan perasaan kepada seorang wanita yang dicintainya, sampai detik dimana aku menulis cerita inipun aku masih belum berani.

Mungkin karena aku tau wanita baik baik tidak akan mungkin menyukai anak yang nakal walau sudah berusaha agar dia tertarik, debu yang ada di jalanan tak akan mungkin hilang sekejap walaupun hujan deras mengguyur beri ribu kali. Bagai binatang yang berusaha menyampaikan kata kepada manusia, rasanya sangat sulit sekali berbicara.

Tahun tahun di sekolahpun selesai dan pada akhirnya semua berdiri di depan kaca menyisir rapih rambut dan menggunakan jas dan dasi dengan rapi, dan wanita berusaha keras tampil sempurna di saat dimana kita akan berpisah. Lantunan lagu perpisahan diputar membuatku teringat ketika dulu kau berjalan anggun diiringi oleh lantunan lagu, namun dalam keadaan berbeda karena suasana disini kita akan berpisah dan mungkin akan sulit untuk bertemu lagi.

Di dalam benakku hanya sebuah pikiran yang menggantung adalah “kelak ketika kita bertemu sekali lagi, kau akan terlihat sangat menawan dari yang aku bayangkan sekarang”. Dan yang ingin aku katakan untuk terakhirnya hanya sebuah kalimat yaitu “kamu tidak perlu menyukaiku atau tertarik padaku, hanya tapi aku mohon ijinkan aku menyukaimu sampai aku bosan”, namun sayangnya kata kata itu tak sempat keluar dari mulut seorang bajingan yang mencintai seorang malaikat pembawa ketenangan.

Sampai akhirnya cerita ini dibuat dan di tuturkan olehku, aku masih belum memberitahukannya dan mengatakan apa yang selama ini ada di dalam benakku. Sisinya baiknya mungkin aku akan lupa dengannya saat dimana aku tidak bertemu dan ingat tidak pernah mengatakan ini kepadanya, dan saat terakhir yang terpenting aku mendapatkan potret foto dengannya walaupun tubuh ini penuh dengan kotor dari debu dan keringat.

Dia terlihat senyum di foto itu dan itu yang membuatku bahagia, Andai kita kembali pada awal pertama saat aku melihat wajah polosmu dalam kenangan ku. Dan tujuan tulisan ini sebenarnya adalah bukan untuk meminta kamu tau apa yang aku rasakan, tapi meminta ijin agar aku tetap bisa menyukuaimu sampai aku bosan nanti.
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 1 suara
Berikut sebagian cerita cuplikan yang akan di novelkan, bagaimana pendapat agan?
Masih Perlu Perbaikan
0%
Lanjutkan
100%
Jelek
0%
Lumayan
0%
0
1.2K
7
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.3KThread84KAnggota
Urutkan
Terlama
Thread Digembok
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.