Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

pendaki langitAvatar border
TS
pendaki langit
Bisnis Yang Baik Selalu Diawali Kata “Gagal”
Assalamualaykum Kaskuser!!

Cerita ini sebenarnya pernah saya tulis di blog investasi saya, tapi saya tulis disini agar bisa menjadi pelajaran untuk kita semua. Ayo kita mulai ceritanya:

Bisnis Yang Baik Selalu Diawali Kata “Gagal”


Saya mulai sungguh-sungguh belajar berbisnis sekitar 7-8 tahun yang lalu di awal usia 20 an. Saat itu dengan uang yang terkumpul sekitar 5 juta, bersama rekan yang memiliki ide, kami membuka martabak jagung dengan merk “boljug” di kawasan Mampang, Jakarta. Desain logonya keren, buatan desainer professional bernama bro Sani yang kalo dikalkulasi bisa menghabiskan $300 tapi beliau memberi cuma-cuma karena pertemanan masa kecil. Ketika gerai dibuka, saya bertanya kepada si partner “berapa yang gue terima?” Beberapa pekan kemudian, kami bangkrut karena gerobak beserta isinya dibawa lari karyawan kami.

Selang setahun kemudian, saya ikut program investasi di forum Ka*kus. Ketika itu ada forum yang mempertemukan investor dan pemilik proyek. Akhirnya saya putuskan untuk ikut dua program yang menurut saya paling tinggi return-nya. Pada akhirnya investasi saya raib sebagian karena usaha mengalami kebangkrutan dan salah satu pemilik proyek masih mencicil sampai sekarang. Saya apresiasi sikapnya!

Tiga tahun yang lalu saya mencoba peruntungan untuk ikut bisnis konveksi, sebagai investor. Imbalannya menggiurkan, bahkan saya berniat membuat pabrik sendiri dari keuntungan itu. Beberapa bulan di awal, pengembalian investasi lancar. Namun ternyata takdir berkata lain dan saya menabrak dinding keras, tertipu ratusan juta. Uang untuk membeli mobil lenyap, bahkan terkadang harus berhitung untuk sekedar memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Apakah kisah di atas adalah curhat?

Enggak, kalian tahu saya bukan tipe seperti itu. Saya adalah pendongeng, dan akan saya sampaikan dongeng indah kali ini.

Apakah merasa sedih ketika ditipu?

Sedih sih enggak juga, tapi harga diri runtuh berkeping-keping. Di film-film, jagoan selalu menipu, bukan ditipu.

Apakah kegagalan membuat miskin?

Dulu iya, sampai akhirnya saya menemukan formula rahasia gober bebek yang sangat mujarab. Seriously, saya merasa lebih sejahtera daripada ketika sebelum diberondong problem-problem di atas berkat investasi masa depanyang oke.

Stop bertanya kata apakah, ini bukan tentang saya. Tapi ini tentang Anda, jika ternyata usaha yang dibangun zonk. Jangan patah arang, karena bendera putih hanya berhak dikibarkan ketika Anda mati meninggalkan dunia ini. Saya akan berbagi tentang formula spesial, bahwa berbisnis itu bukan hanya masalah apa yang didapat, tapi lebih dari itu. Berbisnis adalah apa yang bisa Anda berikan. Percaya deh, Anda akan merasa asik untuk bermain-main dengan yang namanya uang karena sejatinya benda ini lebih dari sekadar tujuan akhir, tapi alat untuk bersenang-senang. Camkan itu!

Formula 1 – Mati Satu Tumbuh Seribu

Itu bukan hanya kata pahlawan kemerdekaan, cocok buat kita yang sedang merintis usaha. Seandainya langsung sukses, enggak akan ada asiknya kawan. Poin pentingnya adalah ketika Anda sudah gagal mencoba 999 kali, tanamkan dalam pikiran bahwa Anda belum mencoba untuk yang ke 1000 kali!

Where there’s a will, there’s a way.

Pernah makan KFC? Si pemilik bernama Sanders, baru bisa menjual ayam pertamanya setelah 1.009 kali ditolak. Kemudian barang bernama vacuum cleaner, tentu Anda sudah tau manfaatnya. James Dyson sang penemu baru bisa sukses menciptakan alat ini setelah percobaan yang ke 5.127

Spoiler for motivasi:


Sudah berapa kali Anda mencoba?

Formula 2 – Ketamakan = Kehancuran

Anda sudah membaca pengalaman saya di atas kan? Jadi rata-rata saya mengincar bisnis atau investasi yang menjanjikan hasil tinggi dan tidak pernah puas. Setan bernama ketamakan sudah membutakan akal sehat, dan itu adalah awal bencana. Ketika Anda sedang dalam posisi di atas angin dalam sebuah usaha, ingatlah untuk selalu membumi. Gunakan otak bagian kanan kiri dan selalu perhitungkan kemungkinan terburuk yang bisa terjadi pada usaha Anda.

Spoiler for rakus:


Pernah dengar cerita rakyat Si Miskin Yang Tamak? Alkisah di suatu negeri ada seorang miskin yang bahkan susah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Suatu hari, dia bermimpi disuruh ke sungai untuk menarik seutas tali yang muncul dari mata air. Singkat cerita, dengan menggunakan kapal seadanya dia berangkat ke mata air dan menarik tali yang ternyata memang benar ada.

Ajaib! ketika tali mulai ditarik, ternyata yang muncul adalah sambungan emas menggantikan tali biasa. Semakin lama semakin berat dan membebani kapal, kemudian tiba-tiba ada seekor burung memperingatkan dia untuk segera memutus tali emas itu. Namun si Miskin tidak sadar karena terlalu girang dan bernafsu mengambil semuanya. Anda tahu akibatnya? Tepat sekali, si Miskin yang terus menarik tali emas membuat kapal menjadi berat dan tenggelam. Akhirnya si Miskin yang bisa bersusah payah ke tepian, pulang dengan tangan hampa.

Anda mau bernasib sama dengan si Miskin? Jangan tamak!

Formula 3 – Bisnis adalah pelayanan

Rata-rata orang ingin mendapat untung besar dalam waktu cepat dan tanpa mengeluarkan tenaga. Sehingga mereka enggan untuk terjun ke lapangan dan akhirnya hanya mau menitipkan modal atau hal-hal sejenis itu dengan embel-embel “investasi”. Orang seperti ini hanya mau tahu hasilnya, tanpa tetek bengek bisnis dan pelayanannya. Bagi mereka, yang penting untung!

Saat ini saya hampir yakin bahwa orang yang sombong dan congkak tidak akan sukses berbisnis. Kaum seperti itu terlalu susah untuk merendahkan hati dengan melayani orang lain. Padahal bisnis adalah pelayanan, apapun, dimanapun, kapanpun. Orang terbiasa menanyakan berapa yang akan dia terima dari usahanya, tetapi lupa cara agar pelanggannya bisa terkesima dengan layanannya.

Apple, Facebook, PWC, Delloite, Samsung, semua perusahaan besar memiliki pelayanan yang oke dan membuat nyaman pelanggannya. Mereka mau merendahkan hati untuk menerima masukan pelanggannya, kenapa Anda tidak?

Belajar mengatakan “Apa yang bisa saya lakukan untuk Anda?”, bukan overdosis bertanya “Berapa yang akan saya dapatkan?” Sekali boleh, lebih dari itu maka Anda layak mendapatkan kalimat “Get Lost!”

Kayaknya dongeng kita sampai disini saja ya, bisa dilanjut lain waktu. Semoga dongeng ini bermanfaat buat Anda.

Wassalamuaykum Kaskuser!
0
2.2K
31
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.4KThread84.4KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.