Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

BeritagarIDAvatar border
TS
MOD
BeritagarID
Tujuh kecelakaan Airbus A320 terbesar
Tujuh kecelakaan Airbus A320 terbesar
Sebuah pesawat EgyptAir Airbus A320 saat masuk di bandara Heathrow, London, Inggris April 2012. Airbus A320 ini sudah menemuai 68 kecelakaan sejak pertama dibuat 1988.


Faktor kesalahan manusia mendominasi kecelakaan pesawat. Menurut catatan Plane Crash Info, faktor manusia mencapai 53 persen. Kemarin, Egyptair MS804 hilang dari pantauan radar. Belum diketahui nasib penumpang dan awak pesawat buatan Airbus ini.

Pesawat Airbus A320 ini tercatat menemui beberapa kecelakaan. Menurut catatan Avian Safety, ada 68 kecelakaan yang mengkandaskan pesawat yang dibuat pertama pada 1988. Berikut kami ringkaskan tujuh kecelakaan dengan korban terbanyak.

1. TAM Linhas Aereas JJ3054 (189 korban jiwa)

Hujan turun saat pesawat yang dioperasikan maskapai TAM Linhas Aereas dari Brasil ini mengudara. Pesawat Airbus dengan nomor penerbangan JJ3054 ini tiba saat sore jatuh di bandara Sao Paulo, Brasil, Selasa 17 Juli 2007. Hujan membuat landasan pacu basah dan licin.

Saat pesawat yang diawaki 6 orang itu mendarat, tak sanggup berhenti di landasan sepanjang 1.940 meter. Pesawat itu tetap melaju, menabrak batas hingga gedung-gedung di luar bandara. Seluruh penumpang, 181 orang tewas. Di darat, pesawat ini juga memakan korban tewas 12 orang.

Otoritas penerbangan memasukkan penyebab kecelakaan sebagai runaway excursion alias kondisi di mana pesawat tak dapat berhenti hingga ujung landasan. Penyebab ini umumnya disebabkan cuaca atau kelalaian manusia.

2. AirAsia QZ8501 (162 korban jiwa)

Minggu pagi, pukul 05.35 pesawat lepas landas dari Bandara Juanda, Surabaya, menuju Singapura. Sejak pukul 06.01 hingga 06.15 WIB, kotak hitam mencatat empat peringatan beruntun lantaran malfungsi pada komponen pengendali kemudi pada sirip tegak pesawat, yang disebut sebagai Rudder Travel Limiter Unit (RTLU). Prosedurnya, komputer pengendali (Flight Augmentation Computer/FAC) RTLU bisa di-reset.

Kotak hitam merekam tiga kali aksi sesuai prosedur sempat terekam kotak hitam, namun aksi berikutnya menyebabkan FAC gagal berfungsi. Tercatat dalam kotak hitam, komponen pemutus arus (circuit breaker) ke komputer FAC, telah dicabut-pasang. Auto pilot pun mati. Dampaknya,rudder atau alat kemudi pada sirip tegak pesawat berbelok di luar kendali sebesar dua derajat ke kiri.

Pesawat berbobot sekitar 70 ton melayang di udara di luar kendali para pilot. Akhirnya, pesawat jatuh di selat Karimata, dekat dengan pulau Kalimantan. Seluruh penumpang dan awak pesawat, 162 orang tewas.
Tujuh kecelakaan Airbus A320 terbesar
Infografis Semenit Akhir QZ8501
3. Germanwings 4U9525 (150 korban jiwa)

Pesawat Airbus ini sudah lumayan tua umurnya saat menjelang celaka, 24 tahun 4 bulan. Maskapai German sedianya akan menerbangkan 144 orang dari Barcelona, Spanyol ke Dusseldorf, Jerman pada Selasa 24 Maret 2015.

Setengah jam di udara, pesawat masuk di langit Prancis. Kotak hitam merekam, pada pukul 10.30 pilot menyerahkan kemudianya kepada ko-pilot. Ko-pilot terekam menerima penyerahan kemudi ini. Namun mendadak, mode yang terekam justru autopilot. Kecepatan dan ketinggian pesawat itu mencemaskan pemandu penerbangan di darat. Pemandu mencoba mengontak ko-pilot. Namun tak ada jawaban. Sembilan menit kemudian, pesawat itu menabrak pegunungan batu di Prads-Haute-Bleone, Prancis. Total 150 orang langsung tewas.

Penyebab kecelakaan diduga karena ko-pilot sengaja bunuh diri.

4. Gulf Air GF072 (143 korban jiwa)

Pesawat Airbus 320 ini sudah minta izin untuk mendarat di Bandara Internasional Bahrain, pada Rabu 23 Agustus 2000. Namun, saat pesawat hendak mendarat, mode autopoilot yang diaktifkan justru terputus kontak visualnya dengan landasan. Akibatnya, pesawat saat mendekati landasan justru makin laju. Kru pemandu di bandara segera memperingatkan pilot. Pesawat segera membenahi arah dan kecepatannya. Namun justru pesawat itu menghunjam di lautan, di sebelah utara bandara. Awak 8 orang dan 143 penumpang semuanya tewas.

Investigasi menyebutkan, kecelakaan ini disebabkan oleh beragam faktor. Mulai dari masalah teknis dan kelalaian manusia.

5. Armavia 967 (113 korban jiwa)

Pesawat berumur 10 tahun 10 bulan ini terbang dari bandara Yereven, Armenia Rabu 3 Mei 2006 dini hari. Tujuannya, bandara Sochi, Rusia.

Cuaca di Sochi saat itu buruk dan jarak pandang terbatas. Sesampainya di Sochi, sekira pukul 01:10, pilot mendapat laporan cuaca buruk di bandara tujuan. Seperempat jam kemudian, pilot memutuskan membawa pesawat Airbus ini balik kanan ke Yereven. Tapi pilot tetap meminta laporan cuaca terbaru. Empat menit kemudian, pilot kembali memutar arah ke Sochi karena laporan cuaca sudah membaik. Kru bandara segera memperingatkan jika awan memenuhi ketinggian 100 m. Pesawat di ketinggian 300 m segera diminta naik lagi. Nahas, kecepatan pesawat sudah turun, sehingga jatuh menabrak air dan hancur. Seluruh penumpang dan awak, berjumlah 113 orang tewas. Investigasi akhirnya menemukan penyebab celaka pesawat ini adalah cuaca buruk.

6. India Airlines 605 (92 korban jiwa)

Pada Rabu, 14 Februari 1990, pesawat yang dioperasikan maskapai India Airlines ini sejatinya sudah tiba ke tujuannya, bandara Bangalore Hindustan, India. Pesawat yang berangkat dari bandara Mumbai ini hendak mendarat di bandara tujuan pukul 12.25 waktu setempat. Namun pendaratan itu tak mulus. Pilot diduga gagal menghitung grativasi. Akibatnya, pesawat itu terguling dan melewati landasan pacu, lalu menghantam tanggul. Pesawat itu akhirnya patah. Dari 146 penumpang dan 7 awak, 88 penumpang dan 4 awaknya tewas.

7. Air Inter 148 (87 korban jiwa)

Maskapai Air Inter mengoperasikan Airbus A320-111 ini guna melayani rute lokal dari Lyon Satolas ke bandara Strasbourg-Entzheim, Prancis. Pada Senin 20 Januari 1992, 6 awak pesawat membawa 90 penumpang. Nahas, saat terbang di seputar pegunungan Vosges komunikasi dengan pemandu penerbangan bandara Strasbourg tak lancar. Pesawat, saat itu tak dilengkapi Ground Proximity Warning System (GPWS), alat peringatan saat pesawat mendekati daratan. Maka, kecelakaan itu tak terhindarkan. Pilot justru membawa pesawat menerabas pepohonan di punggung pegunungan Vosges. Selepas kecelakaan, hanya selamat 1 orang. Penumpangnya hanya 8 orang yang selamat.


Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...-a320-terbesar

---

Baca juga dari kategori BERITA :

- Tujuh kecelakaan Airbus A320 terbesar Harapan besar untuk tim BEA dari Prancis

- Tujuh kecelakaan Airbus A320 terbesar Lima insiden menimpa Aviastar sejak 2008

- Tujuh kecelakaan Airbus A320 terbesar Membayangkan jatuhnya AirAsia QZ8501

anasabila
anasabila memberi reputasi
1
8.2K
10
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Beritagar.id
Beritagar.idKASKUS Official
13.4KThread742Anggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.