Pesawat EgyptAir nomor MS804 jurusan Paris-Kairo hilang dari radar pada kamis(5/20/2016). Pesawat berisi 7 kru, 3 petugas keamanan, dan 56 penumpang (di antaranya 1 anak dan 2 bayi). Total pesawat ini berisi 66 orang.

Berita hilangnya pesawat, apa pun penyebabnya, selalu membuat orang bertanya-tanya apakah terbang menggunakan pesawat itu aman?

Situs EliteDaily memaparkan bahwa kemungkinan seseorang meninggal dunia akibat kecelakaan pesawat sebenarnya sangat kecil. Mengutip dari dari [URL="http://www.economist.comS E N S O Rgulliver/2015/01/air-safety"]The Economist[/URL], kemungkinan pesawat jatuh adalah 1:5.400.000. Sementara itu laporan lainnya menyebutkan kemungkinannya lebih kecil lagi, yaitu 1:11.000.000.

Kemungkinan meninggal akibat kecelakaan pesawat ternyata lebih kecil daripada kemungkinan tewas akibat tersambar petir atau mati akibat diserang hiu. Sementara itu, jika dibandingkan dengan cara bepergian yang lainnya, ternyata berkendara menggunakan mobil 100 kali lebih mematikan daripada naik pesawat.

Meski statistik menunjukkan kecilnya kemungkinan kecelakaan pesawat terbang, selalu ada orang yang takut untuk terbang. Kolumnis James Wysong yang secara teratur menulis artikel bertema traveling mengungkapkan 10 kiat yang bisa digunakan oleh orang yang takut terbang.

1. Jangan tutupi rasa takut terbang yang Anda miliki.
Sampaikan ke petugas penjaga gerbang saat Anda check in dan juga kepada pramugari saat Anda masuk ke pesawat. Katakan juga kepada orang-orang yang duduk di kanan-kiri Anda bahwa Anda takut terbang. Tidak perlu malu mengatakan hal itu.

Jika Anda takut terbang, yang Anda butuhkan adalah dukungan, bukan tambahan rasa frustrasi dengan tidak mengatakannya kepada orang lain.

2. Anggap turbulensi pesawat yang sedang terbang seperti halnya mobil yang mengalami benturan saat jalan tidak rata.
Jangan tegang atau melawan benturan akibat turbulensi itu. Gerakkan tubuh sesuai dengan goyangan pesawat.

3. Saat sedang check in, mintalah duduk di deretan kursi paling depan. Turbulensi biasanya lebih terasa di bagian belakang pesawat.

Jika Anda harus pergi ke tempat yang jauh, cobalah untuk memilih penerbangan singkat beberapa kali, bukan penerbangan langsung yang memakan waktu yang lama. Pilihlah juga pesawat berbadan besar karena pesawat jenis ini relatif lebih stabil daripada pesawat yang berukuran kecil.

4. Sibukkan diri selama terbang.
Menonton film yang disediakan di atas pesawat, mendengarkan musik, membaca buku, atau mengisi teka-teki silang adalah kegiatan yang bisa dilakukan sambil terbang. Sibukkan diri sehingga pikiran lupa bahwa Anda sedang berada di atas pesawat yang terbang di atas bumi.

5. Ada berbagai kelas khusus bagi orang yang takut terbang.
Kelas ini ada yang terbang menggunakan pesawat sebagai ujian akhir. Kursus ini memang cukup mahal, namun bisa Anda pertimbangkan seandainya memang Anda sering pergi menggunakan pesawat.

6. Hindari mengonsumsi kopi atau makanan yang mengandung kafein.
Pikiran yang terlalu aktif akan membuat memperparah rasa gelisah. Minumlah air secukupnya. Dehidrasi bisa memunculkan rasa takut juga. Ada yang merekomendasikan minum segelas anggur untuk menenangkan saraf yang tegang. Namun, jangan berlebihan minum anggur.

7. Dengarkan musik yang tenang dan lembut.
Pada orang yang ketakutan, pikiran cenderung akan mengembara tak tentu arahnya sehingga seolah-olah mendengar suara yang sebenarnya tidak ada atau mendengar suara pesawat yang dirasakan aneh padahal sebenarnya itu merupakan suara mesin yang normal.

8. Kenakan gelang karet di tangan.
Jika Anda merasa gelisah saat sudah berada di atas pesawat, jepretkan karet yang melingkar di pergelangan tangan Anda. Sakitnya tidak seberapa, tapi Anda bisa mengalihkan pikiran yang dikuasai ketakutan terbang.

9. Abaikan berita yang memerinci kecelakaan pesawat.
Jangan lihat foto atau video kecelakaan pesawat yang tampil di media massa. Memang Anda sebaiknya mengerti informasi itu, tapi jangan berlebihan.

10. Ambil napas dalam-dalam saat terbang.
Ingat, di depan setiap tempat duduk selalu tersedia kantong muntah. Kantong ini juga bisa digunakan sebagai alat saat Anda sulit bernapas.

Jika sulit mengatur napas, ambil kantong muntah itu lalu bernapaslah di dalamnya untuk beberapa saat. Pastikan mulut dan hidung tertutup untuk membatasi terjadinya pertukaran oksigen dan karbondioksida.