- Beranda
- The Lounge
5 Hal dari Sistem Pendidikan Indonesia yang Paling Mencemaskan
...
TS
vrohorv
5 Hal dari Sistem Pendidikan Indonesia yang Paling Mencemaskan
Hari ini, 2 Mei 2016, untuk kesekian kalinya kita merayakan Hari Pendidikan Nasionalyang bertepatan dengan hari lahir Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan Nasional. Tapi sangat disayangkan, nyatanya sistem pendidikan yang ada saat ini, khususnya di Indonesia masih cukup mencemaskan, Gan. Berikut beberapa di antaranya:
Quote:
Menghapal, bukan memahami
Murid-murid Indonesia dijejali pelajaran yang jumlahnya kelewat banyak. Pelajaran ini pun cuma bikin tas berat dan penuh dengan buku-buku pelajaran. Gak heran banyak anak SD yang sampe harus bawa koper, Gan! (Hayo Agan termasuk yang dulu ngerasa paling keren dengan tas kopernya gak?
)
Dengan banyaknya mata pelajaran mereka malah dipaksa untuk menghapal semua isi buku, tanpa paham apa sebenernya yang dipelajari. Alhasil, jangankan tunggu lulus sekolah, seusai ujian pun mereka udah langsung lupa semua materi yang dihapalin, Gan!
Murid-murid Indonesia dijejali pelajaran yang jumlahnya kelewat banyak. Pelajaran ini pun cuma bikin tas berat dan penuh dengan buku-buku pelajaran. Gak heran banyak anak SD yang sampe harus bawa koper, Gan! (Hayo Agan termasuk yang dulu ngerasa paling keren dengan tas kopernya gak?
)Dengan banyaknya mata pelajaran mereka malah dipaksa untuk menghapal semua isi buku, tanpa paham apa sebenernya yang dipelajari. Alhasil, jangankan tunggu lulus sekolah, seusai ujian pun mereka udah langsung lupa semua materi yang dihapalin, Gan!
Quote:
Murid-murid kurang aktif
Sistem pengajaran di Indonesia kebanyakan bersifat satu arah. Murid-murid hanya menerima teori-teori yang disampaikan guru, tapi kurang dibiasakan untuk bersikap kritis serta aktif dalam mengemukakan pendapat. Akibatnya, murid-murid jadi kurang berkembang, Gan.
Sistem pengajaran di Indonesia kebanyakan bersifat satu arah. Murid-murid hanya menerima teori-teori yang disampaikan guru, tapi kurang dibiasakan untuk bersikap kritis serta aktif dalam mengemukakan pendapat. Akibatnya, murid-murid jadi kurang berkembang, Gan.
Quote:
Sistem ranking
Ini memang masih menjadi pro-kontra. Tapi adanya sistem ranking alias peringkat di kelas membuat seakan penilaian potensi murid hanya terbatas pada hasil kegiatan akademisnya.
Bukan cuma itu, ada juga sekolah yang mengelompokkan murid-muridnya ke dalam kelas-kelas berdasarkan “kepandaiannya”. Hanya berdasarkan nilai-nilai mata pelajaran, mereka kemudian dibagi menjadi si pandaidan si kurang pandai.
Ini memang masih menjadi pro-kontra. Tapi adanya sistem ranking alias peringkat di kelas membuat seakan penilaian potensi murid hanya terbatas pada hasil kegiatan akademisnya.
Bukan cuma itu, ada juga sekolah yang mengelompokkan murid-muridnya ke dalam kelas-kelas berdasarkan “kepandaiannya”. Hanya berdasarkan nilai-nilai mata pelajaran, mereka kemudian dibagi menjadi si pandaidan si kurang pandai.
Quote:
Ujian Nasional
source: www.nyunyu.com
Setiap tahun Ujian Nasional (UN) selalu jadi momok yang menakutkan para murid. Mereka sampai rela memforsir tenaga dan pikiran untuk ikut program bimbel intensif. Yang paling disayangkan, situasi ini kadang memaksa mereka untuk menghalalkan segala cara demi lulus, Gan.
Walaupun sejak tahun lalu UN gak lagi jadi penentu utama kelulusan, tapi menguji hasil belajar beberapa tahun para murid hanya lewat ujian yang diadakan selama 3 atau 4 hari ane rasa kurang tepat. Banyak faktor lain yang harus dinilai dari murid selain dari NEM-nya. Setuju gak?
source: www.nyunyu.com
Setiap tahun Ujian Nasional (UN) selalu jadi momok yang menakutkan para murid. Mereka sampai rela memforsir tenaga dan pikiran untuk ikut program bimbel intensif. Yang paling disayangkan, situasi ini kadang memaksa mereka untuk menghalalkan segala cara demi lulus, Gan.
Walaupun sejak tahun lalu UN gak lagi jadi penentu utama kelulusan, tapi menguji hasil belajar beberapa tahun para murid hanya lewat ujian yang diadakan selama 3 atau 4 hari ane rasa kurang tepat. Banyak faktor lain yang harus dinilai dari murid selain dari NEM-nya. Setuju gak?
Sekarang coba kita renungkan sambil sedikit flashback ke jaman sekolah dulu, Gan. Tipe murid kayak apa sih Agan? Dulu dapet ranking berapa, Gan? NEM pas lulus sekolah berapa? Trus siapa sih yang NEM-nya paling tinggi satu angkatan?
Nah, sekarang Agan tanya lagi, sudah jadi apa Agan dan teman-teman sekolah Agan sekarang? Yang dulu selalu ranking 1 dan NEM-nya paling tinggi, jadi apa sekarang? Sudah sukses kah?
Mungkin, Gan, mungkiiin mereka yang dulu sering diejek kurang pandai karena selalu ranking terbawah, sekarang udah jadi orang sukses, lagi studi S2 di luar negeri lewat beasiswa, atau punya posisi penting di perusahaan multinasional. Trus coba Agan intip di sini, siapa tahu mereka yang saat sekolah dianggap bodoh ini gajinya justru berkali-kali lipat dari penghasilan Agan sekarang.
Intinya, sistem pendidikan yang udah ada saat ini rasanya masih harus banyak dibenahi. Mulai dari sistem pengajaran sampai ke penilaiannya. Kalau udah begitu ane percaya kita bisa menciptakan bangsa yang jauh lebih sukses dan membanggakan lagi.
Selamat Hari Pendidikan Nasional!
0
3.2K
44
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
923.1KThread•83.3KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru