Surabaya (beritajatim.com) - Ada kejadian aneh menjelang dua hari ditutupnya pendaftaran Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2016 pada pukul 22.00 WIB Kamis (20/5/2016) besok.

Kejadian aneh ini terlihat dari 316 pendaftar yang memajang foto 'nyeleneh' di bukti pendaftaran SBMPTN 2016 hingga membuat Panitia lokal 50 Surabaya heran dan akan mengambil keputusan mendiskualifikasi pendaftar yang nencantumkan foto aneh itu.

Pembantu Rektor (PR) 1 Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Yuni Sri Rahayu menegaskan dengan banyaknya pendaftar yang masih menyalahi aturan pemajangan foto untuk bukti pendaftaran. Nantinya foto pendaftaran itu dijadikan bukti nama di lokasi ujian dan syarat bukti masuk ujian.

"Jika sampai tidak diperbaiki sampai penutupan 20 Mei 2016 besok, para pendaftar aneh itu dipastikan didiskualifikasi pada ujian SBMPTN yang berlangsung pada 31 Mei mendatang,” ujarnya.

Ia mengatakan, dari data foto yang masuk ke panlok 50 Surabaya, ada sekitar 316 foto yang dianggap bermasalah. Karena Foto tidak sesuai dengan aturan yang berlaku.

"Seharusnya foto yang dipajang yakni pas foto tubuh dengan ukuran 4 x 6.  Gayanya menghadap ke depan. Namun, justru banyak foto aneh-aneh yang diunggah oleh para pendaftar SBMPTN. Misalnya, foto selvie, KTP, foto bergaya model, foto menghadap ke samping, foto membelakangi kamera," kata Yuni.

Bahkan jumlah pendaftar yang memajang foto selvi lebih dari 100 orang. Yuni menyatakan sebenarnya ketika ada masalah foto, pihaknya langsung menghubungi peserta. “Kami punya nomor panlok sendiri. Jadi kalau ditelepon, nama peserta langsung muncul,” tegas dia.

Sayangnya, banyak pendaftar yang tidak merespon permintaan panlok untuk memperbaiki foto-foto yang mereka pajang. Faktanya, seperti pada program saintek. Dari total 129 foto yang bermasalah pada program saintek, yang belum melakukan perbaikan mencapai 41 orang.

"Sebanyak 153 foto yang bermasalah, masih ada 46 orang yang tidak merespon. Pada program campuran yang pendaftarnya mencapai 80, hanya 49 yang meresepon. Sisanya, 31 tidak merespon sampai sekarang," papar Yuni.

Yuni menegaskan, panlok memang sangat selektif dalam masalah foto. Karena, foto ini ditaruh di atas meja ujian dan bukti pendaftarn dengan foto akan ditunjukkan  kepada pengawas. “Kami antisipasi ada nya joki lewat foto. Bisa saja mereka majang foto aneh-aneh, supaya pengawas tidak teliti dengan foto,” katanya.

Untuk diketahui, dari grafik pendaftar SBMPTN tahun ini hingga dua hari menjelang ditutupnya pendafta terlihat turun dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

"H-2 pada tahun 2015, pendaftar SBM PTN mencapai 47.978.  Tahun ini H-2 justru pendaftar hanya 43.168 orang saja. “Tidak ada batasan kuota. Berapun pendaftar akan kami terima,” urainya.

Kalo udah gini yang dirugiin pasti diri sendiri dan Orang tua tentunya. Ane sih mending mati gaya tapi otak encer