Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

mitrautamacvAvatar border
TS
mitrautamacv
Misteri di Balik Film Teletubbies


Inilah Teletubbies... Inilah Teletubbies...



Siapa sih yang gak tau Teletubbies, film atau sebuah acara televisi anak-anak yang dulu booming di Tahun 2000-an bareng acara televisi kaya Twinnies, Sesama Street, Barney dll. Television in the tummy of the babies (disingkat Teletubbies, televisi di perut para bocah) adalah film yang menampilkan empat tokoh boneka gendut (tubby) dan lucu bernama Tinky-Winky (berwarna ungu), Dipsy (hijau), Laa-Laa (kuning), dan Po (merah). Di kepala empat sekawan itu ada antena, yang menandakan bahwa televisi memang sudah menjadi bagian tak terpisahkan bagi anak-anak. Rumahnya berupa lapangan golf yang hijau dan sejuk, disebut Teletubbyland. Di situ ada kincir angin, televisi, kelinci, pancuran air, yang selalu disinari matahari berwajah bayi imut-imut.

Film rekaan Anne Woods dan Andrew Davenport yang pertama kali muncul di Inggris tahun 1995 itu tak sekadar nongol di televisi. Pernik-perniknya juga membanjir di toko mainan, toko buku, mal, pasar, sampai perempatan lampu merah. Bentuknya bisa komik, kartu, boneka, VCD, gantungan kunci, stiker, sikat gigi, tempat nasi, handuk, pigura, dan berbagai asesoris peralatan sekolah. Bahkan kini telah terbit majalah Teletubbies. Pendeknya, sang idola itu bisa menyapa anak-anak di mana saja, kapan saja. Tak mengherankan bila anak-anak begitu akrab.

Walaupun sepintas kelihatan lucu, namun dibalik film tersebut tersembunyi pesan pesan Kampanye Homoseks, sehingga banyak menimbulkan reaksi diberbagai dunia. Sebagian besar negara Eropa, negara Islam, Malaysia dan bahkan Singapore telah melakukan banned atas penayangan film. Walaupun sampai saat ini penayangan di TV sudah tidak adalagi (karena sudah habis serialnya) namun kelihatannya “Teletubbies” sudah menjadi Trade Mark, terbukti dengan penggunaan maskot & attributnya dalam berbagai produk anak-anak (baju, kue Ul-Tah, Kaos dll) masih sering kita jumpai.


Nah akhir-akhir ini kan lagi booming banget tuh, empat karakter tersebut yang dijadiin meme. Makanya ane nyoba bahas lagi cerita di baliknya.

Spoiler for Tinkywinky:

Tinky-Winky
Dari suaranya, Tingky-Wingky adalah pria. Dia karakter paling bongsor berwarna ungu, dengan antena berbentuk segitiga terbalik. Karakter ini merupakan representasi dari kelompok gay.
Liat antenanya: Segitiga terbalik, Jika maskulinisme memiliki simbol segitiga tegak atau piramid, sebagai representasi phallus atau penis, maka kelompok gay bersimbol segitiga terbalik.
Representasi homoseksual oleh Tingky-Wingky makin dipertegas dengan barang favoritnya: Rok Tutu & Tas tangan kulit merah!
Petanda-petanda tersebut menandakan bahwa dalam pandangan orang2 dewasa Barat, kelompok gay adalah kelompok pria-pria yang keperempuanan atau feminin.

Spoiler for Dipsy:

Dipsy
Dipsy adalah karakter pria kedua, dengan kulit coklat, bulu berwarna hijau, dengan antena tegak lurus dan barang favorit-nya adalah topi tinggi. Ia merupakan representasi dari pria Afro atau mereka yang berkulit hitam.
Antena dan topi-nya menyimpan makna mengenai pandangan-pandangan Barat mengenai orang Afro. Antena Dipsy yang tegak lurus menjadi representasi phallus atau penis & topi Dipsy yang sering dilepas copot memiliki pesan dari common sense mengenai orang-orang Afro: Bahwa penis mereka besar, mereka menyukai seks dan topi yang lepas-copot menjadi tanda bahwa orang-orang Afro adalah eksibisionis, yang tidak malu menunjukkan kelamin mereka.

Spoiler for Laa Laa:

Lala
Ia merupakan karakter wanita berkulit putih dengan bulu warna kuning dan dengan antena Lambda, serta barang favoritnya adalah bola oranye besar. Jika Tingky-Wingky adalah representasi gay, maka LaaLaa merupakan representasi kelompok lesbian.
Hal ini dilihat dari antena-nya yang berbentuk Lambda. Coba googling deh simbol-simbol Lesbian, kalian akan menemukan lambda terpampang disana! Lalu bola-nya LaaLaa? Ini menjadi pesan pemaknaan umum Barat terhadap Lesbian: mereka adalah wanita-wanita maskulin, kekar, macho! Karena bola adalah ikonik untuk segala hal yang bersifat jantan!

Spoiler for Poo:

Po
dengan antena donat berbatang, bulu warna merah dan barang favoritnya adalah skuter. Po merupakan representasi untuk orang-orang Asia. Coba deh dengerin pas Po ngomong “scooter” pronounce-nya yang dikeluarin adalah “skuta“! Ini adalah cara pengucapan orang-orang China/Jepang. Dalam tradisi Asia, khususnya oriental, donat berbatang merupakan simbol dari Gerbang Keberuntungan. Barang kesayangan si Po ini, si skuter, terdapat pesan bahwa orang Asia adalah orang-orang yang mobilisasi-nya cepet & doyannya nyari untung. Orang Asia, dalam pandangan barat melalui Po ini, juga dicap sebagai orang yang keras kepala. Po merupakan karakter paling bandel dari seluruh Teletubbies!


Ini adalah orang-orang yang berada di dalam kostum nya, tapi ane gak tau orang-orang yang ada di dalam situ lesbian atau gay emoticon-Big Grin
Spoiler for Orang-orang dalam Kostum Teletubbies:

Di Barat identitas Teletubbies memang sempat menjadi perdebatan heboh. Bermula dari pendapat Pendeta Jerry Falwell dalam sebuah tulisan di National Liberty Journal (Februari 1999) yang menilai Teletubbies membawa misi homoseksualitas lewat tokoh Tinky-Winky. Alasannya? “Tinky-Winky berwarna ungu warna kebanggaan kaum gay dan mempunyai antena segitiga terbalik di kepalanya simbol kebanggaan gay,” kata Falwell.

Majalah Time edisi 12 Oktober 1998 juga menyatakan hal yang sama. Di situ dilaporkan bahwa Tinky Winky yang membawa tas atau dompet merah merupakan ikon kaum gay di Inggris. Identitas tokoh-tokoh Teletubbies memang tidak jelas. Perbedaan gender hanya digambarkan secara samar dengan suara dan pilihan warna: ungu dan hijau muda untuk laki-laki, merah dan kuning untuk perempuan. Dan di mata Falwell, ini dianggap sebagai pembenaran terhadap aktivitas homoseksual dan biseksual.

Kalangan rohaniwan Kristen menilai, indoktrinasi dini terhadap anak batita (di bawah tiga tahun) lewat Teletubbies akan menyebabkan anak tak bisa membedakan mana laki-laki mana perempuan. Lebih berbahaya lagi kalau anak sudah dicekoki nilai: boleh saja laki-laki sekali-sekali menjadi perempuan, dan sebaliknya. “Diluncurkannya Teletubbies adalah khusus untuk berkomunikasi dengan balita guna memasukkan nilai homoseksualitas. Dengan cerita berbahasa bayi, digambarkan bahwa perilaku homo dan biseks adalah wajar,” masih kata Falwell. Secara tidak disadari, anak-anak dibentuk Teletubbies untuk bisa menerima kelainan-kelainan perilaku seksual seperti biseksual, homoseksual, dan lesbian sebagai sesuatu yang wajar. Juga, anak-anak dibentuk untuk menjadikan televisi sebagai dunia mereka.

Tuduhan bahwa Teletubbies membawa misi gay segera ditentang keras oleh Ragdoll Productions dan koleganya, produser film ini. Juru bicara untuk Itsy Bitsy Entertainment Co., pemegang lisensi Teletubbies di AS, berdalih bahwa dompet Tinky Winky adalah tas ajaib. “Sebenarnya yang dibawa tak menunjukkan dia gay. Ini adalah pertunjukan anak-anak, cerita,” kata Steve Rice seperti dikutip Associated Press (1999).

Yang paling keras menentang Falwell tentu saja kalangan gay. Dalam sebuah wawancara diCBS, Joan Garry yang mewakili Aliansi Gay dan Lesbian, dengan nada cemooh menganggap Falwell sebagai penuduh yang pandir. Sedangkan Michael Colton di harian New York Observer menganggap tuduhan itu sebagai hal yang terlampau aneh dan mengerikan. Stan Yann dalam The Voice malah balik menuduh Falwell sebagai pendeta gemuk seperti Teletubby (tubby= gemuk) yang bodoh.

Kalangan orang tua juga harus waspada dengan adegan ‘berpelukan’ yang selalu dilakukan empat sekawan itu di akhir acara. Pelukan di antara anggota keluarga wajar, dan baik baik. Namun efek adegan berpelukan Teletubbies sangat didasari kebudayaan Barat. Di satu sisi memang bisa mengakrabkan, tapi di sisi lain bila perilaku ini terus-menerus dilakukan bisa fatal akibatnya. Anak-anak akan terbiasa melakukan pelukan dan ciuman dengan siapa saja tanpa pandang bulu. Dampak lebih jauh, bila yang gandrung adalah anak laki-laki, akan berbahaya. Anak laki-laki yang suka boneka Teletubbies akan terpengaruh seperti jiwa anak perempuan, bahkan bisa saja kemudian hari memperlakukan dirinya seperti perempuan atau waria.

Meski penuh kontroversi, Teletubbies terus melaju tinggi. Ia telah mendatangkan keuntungan 80-an juta poundsterling bagi Ragdoll Productions dan BBC Worldwide, produsernya. Kini 45 negara di dunia menyiarkan serial anak-anak yang ternyata mengusung misi kaum Nabi Luth ini, dan menjadi terpopuler di dunia.

Quote:


Spoiler for Bonus:
4iinch
nona212
nona212 dan 4iinch memberi reputasi
2
36.3K
34
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Lounge Pictures
Lounge PicturesKASKUS Official
69KThread11KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.