Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

kurt.cob41nAvatar border
TS
kurt.cob41n
Disebut di Bawah Target, Begini Kemajuan Proyek 35.000 MW
Disebut di Bawah Target, Begini Kemajuan Proyek 35.000 MW
Presiden Joko Widodo berdiskusi dengan Menteri ESDM Sudirman Said (kiri) serta Gubernur Maluku Utara Abdul Ghani (kanan) saat meninjau panel Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Desa Daruba, Kabupaten Kepulauan Morotai, Maluku Utara, 5 April 2016. PLTS tersebut memanfaatkan energi matahari untuk meniadi energi listrik melalui photovoltaic module (green energy), berkapasitas 350 kWp, terdiri dari Modul Surya sebanyak 1348 unit, dan On Grid Inventer sebanyak 14 unit, untuk mengkonversi dari Pembangit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) yang kini digunakan di Kepulauan Morotai.


TEMPO.CO, Jakarta - Perkembangan proyek pembangunan pembangkit listrik 35.000 megawatt (MW) menjadi perhatian Presiden Joko Widodo.

Jumat pekan lalu, 13 Mei 2016, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said melaporkan kemajuan proyek ini kepada Presiden di kompleks Istana Kepresidenan.

Ia mengatakan, perkembangan proyek dari sisi konstruksi sudah mencapai 10 persen. Sementara perjanjian jual belinya ada di kisaran 30 persen. Sedangkan sisanya masih dalam persiapan pengadaan.

Menurut Menteri, Presiden Jokowi memberikan peringatan dan evaluasi mendalam terhadap kemajuan proyek ini. "Sedikit lebih lambat dari target," kata Sudirman.

Dalam diskusi di Kantor Staf Kepresidenan sehari sebelumnya, Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basir menyampaikan detail kemajuan proyek penting ini. Dia menjelaskan, sebenarnya yang tengah digarap PLN saat ini adalah proyek pembangkit 42.000 MW.

Sebab, selain target pembangunan pembangkit 35.000 MW yang dicanangkan Jokowi setahun silam, PLN masih harus melanjutkan pembangunan pembangkit 7 ribu MW sisa dari program Fast Track Program I dan II 10 ribu MW di era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Mantan direktur utama Bank BRI itu memaparkan, dari target 42 ribu MW sebanyak 14.106 MW masih dalam tahap perencanaan, 8.585 MW dalam tahap pengadaan, dan 6.842 MW dalam kontrak atau power purchase agreement (PPA).

Lalu 9.565 MW dalam tahap konstruksi, 1.430 MW telah masuk commercial operation date (COD) tahap pengujian, dan 1.415 MW telah selesai COD tahap pengujian. “Pembangkit yang COD tahap pengujian ada di lima lokasi,” Sofyan mengungkapkan.

Adapun proyek pembangunan jaringan transmisi listrik yang juga termasuk dalam proyek 35 ribu MW, dari target 46 ribu kilometer sebanyak 31.147 kilometer masuk tahap prakonstruksi, 13.081 kilometer tahap pembangunan, dan 2.369 kilometer telah selesai pembangunan.

Sementara pembangunan gardu induk dari target 108 ribu MVA sebanyak 90.780 MVA masuk tahap prakonstruksi, 10.714 MVA tahap konstruksi, dan 7.295 selesai konstruksi. Khusus Januari-April 2016, PLN merampungkan pembangunan gardu induk di 36 lokasi dengan kapasitas terpasang 1.680 MVA.

Data-data tersebut menunjukkan, tutur Sofyan, bahwa hampir 50 persen pembangunan proyek 35 ribu MW sedang berjalan. Mengenai belum adanya pembangkit 35 ribu MW yang selesai dianggapnya wajar lantaran waktu yang dibutuhkan untuk membangun satu pembangkit mencapai 3-4 tahun.

Waktu pembangunan lebih panjang bahkan dibutuhkan oleh pembangkit listrik tenaga air. “Kami optimistis target pembangunan pembangkit listrik ini akan tercapai pada 2019,” dia menegaskan.

https://bisnis.tempo.co/read/news/20...oyek-35-000-mw
emoticon-Traveller
0
1.5K
15
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672KThread41.7KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.