JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Salahuddin Uno, menyatakan, memasuki bulan puasa, ia tidak mau terlalu keras mengkritik Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Sandiaga menyampaikan hal itu ketika dimintai pendapat tentang rencana Ahok yang ingin membongkar tenda-tenda sumbangan di Pasar Ikan, Jakarta Utara.
"Kita masuk bulan Ramadan, kita cool down dulu deh. Saya nggak mau nanggepin apa yang Pak Gubernur Basuki sampaikan, karena nanti akan tambah panas situasinya," kata Sandiaga saat ditemui di Meruya Utara, Jakarta Barat, Minggu (15/5/2016).
Sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan ormas mendirikan tenda di kawasan Pasar Ikan untuk menampung bantuan berupa sembako dan kebutuhan warga lainnya. Salah satu tenda itu diketahui merupakan pemberian Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Gerindra. Sandiaga merupakan kader Gerindra.
Sandiaga mengatakan, warga yang ramai-ramai kembali ke Pasar Ikan sedang menuntut haknya.
"Istri saya baru dari Luar Batang sama ibu-ibu di sana. Kalau saya lihat, mereka di sana ada alasannya. Mereka di sana menuntut hak mereka," ujarnya.
Sandi pun enggan menanggapi pernyataan Ahok karena akan berpotensi menjadi perang opini. Ia lebih menyarankan agar Pemprov dan warganya mencari jalan tengah.
"Biarkan cool down dulu, kita cari solusinya apa, apa yang mereka inginkan, coba kita jembatani," kata Sandi.
Gaya komunikasi politik Sandiaga ini sempat menuai pujian dari politikus Nasdem, Bestari Barus. Menurutnya, Sandiaga mampu menandingi Ahok tanpa perlu menjelek-jelekkan.
"Pada saat tukar pandangan dengan Sandiaga Uno di Jakarta Utara, saya bilang sama Sandiaga, 'You pantas, you sudah bisa bedah permasalahan macam-macam tanpa mencela'," kata Bestari dalam diskusi Fenomena Pilgub DKI di Gedung Joang '45, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa lalu.
http://megapolitan.kompas.com/read/2...ah.Kritik.Ahok