From #GathNas6OANC With Love

Tiba dipendopo bumi perkemahan palawi Baturaden. Disambut gerimis, kabut dan hawa dingin yang membelai kulit. Terlihat deretan tenda warna-warni sudah begitu semarak. Aku begitu menyukai suasana itu. Melakukan registrasi sebagai jajaran peserta yang baik. Mendapat souvenir berupa mug, gantungan kunci dan pin yang bertuliskan "nyong rika. Njugur bareng".

Perkenalan dimulai. Berjumpa dengan banyak orang. Ada yang sudah aku kenal dalam dunia nyata. Beberapa kawan mapala jaman kuliah. Hingga ada banyak kawan yang biasa berjumpa di dunia maya melalui facebook. Suasana semakin meriah. Peserta begitu banyak. Berjumpa dengan para juragan outdoor yang luarbiasa. Menyajikan brand-brand outdoor dengan harga yang amazing.

Dalam beberapa waktu tak jemu pula ratusan pasang mata tertuju dalam sumber suara menanti doorprise yang kece. Sambil sesekali melihat nomor yang tercantum dalam id card masing-masing. Ini buatku hal yang mendebarkan. Rasanya deg-degan. Hingga tak pernah jemu memperhatikan setiap pembagian doorprise. Tak kalah menarik ketika sesi game. Aku tak melewatkan mengikutinya. Permainan demi permainan yang mengundang gelak tawa para peserta.

Berbagi pengalaman dari para senior lebih tepatnya aku sebut. Tentang jual beli outdoor, lapak ikhlas dan pasar oanc. Berbagi cerita mengenai pendakian Elbrus. Orang yang hebat menggapai 7 summit berbagi cerita disini. Tanpa canggung dengan logat jawanya. Ini luar biasa.

Sampai ditampilkan kesenian kenthongan yang menjadi khas Banyumasan. Suara angklung yang ciamik. Diselingi tarian yang enerjik. Aku begitu menikmati ini. Ditengah suasana dingin sehabis hujan. Dengan kehangatan api unggun. Bertabur bintang kala itu.



Rangkaian demi rangkaian acara aku ikuti. Tidak merasa bosan sedikitpun..begitu menikmati semuanya. Ini acara keren. Kemana saja aku? Ini sudah menginjak ke enam kali. Tidak menyesal sedikitpun mengikuti acara ini. Tidak percuma ambil cuti demi #GathNas6OANC.

Dan kemudian aku pun berjumpa dengan sesosok lelaki. Datang jauh dari tangerang. Menempuh waktu 23 jam ke purwokerto. Macet dijalanan yang dia ceritakan. Kita kenal pun berawal ketika tahun 2013 aku mencari tas deuter. Ini awal interaksi aku mulai. Sampai kemarin #GathNas6OANC kita berjumpa lalu jatuh cinta. Awalnya aku tidak begitu tertarik soal jatuh cinta. Karena aku pikir lelaki sama saja.

Aku yakin dia lelaki baik yang tidak akan pernah membiarkan tangannya dikotori dengan memukul. Dan aku jatuh cinta. Sampai hampir lupa rasanya seperti apa. Dia mengingatkan aku bagaimana rasanya dicintai dan dikhawtirkan. Perjumpaan ini begitu romantis buatku. Tak sengaja dalam acara ini.

Dialah juara. Aku bilang juara kenapa. Karena bisa menyadarkan aku betapa berharganya menjadi sosok perempuan seutuhnya. Sampai dalam setiap paginya keluar tenda sudah bisa aku menikmati kopi hitam berdua dan berbatang-batang nikotin. Ini hal sepele tapi membuatku menggila.

Dialah lelaki yang selalu menyerahkan jaketnya ketika aku menggigil saat hawa baturaden yang dingin menusuk. Namun aku menolaknya. Karena aku begitu menikmati dingin itu.

Terimakasih #GathNas6OANC, sudah mempertemukan aku dengan dia. Sosok lelaki yang akhirnya aku pilih untuk menemani hari-hariku. Yang membuat aku tersenyum bahagia meski hanya dalam chat whatsapp. Lelaki yang memberikan energi lebih untuk jiwaku. Ini yang dinamakan menjadi perempuan seutuhnya. Diperlakukan menjadi perempuan seperempuannya.

Sebelum pulang, jari manisku diukur dengan sedotan yang aku minta dari bakul bakso itu. Lalu potongan sedotan itu disimpan dijaketnya. Katanya ini untuk ngukur seberapa besar cincin yang akan melingkar di jari manisku. Dan sekarang kita beradu jarak. Antara tangerang dan bumiayu. Belajar mengelola rindu yang menggebu.

Terimakasih semuanya. Kalian luarbiasa. Perjumpaan yang berbahagia. Semoga kalian selalu sehat dan berbahagia. Dalam lindungan Gusti Allah yang Maha Welas Asih

Salam hangat
Perempuan,25 tahun
*ketjup