Bila tahun lalu Iwan melakukan petualangan berupa Lari Seorang Diri Aceh - Jakarta, maka tahun ini ia melakukan petualangan seperti beberapa tahun lalu yaitu melakukan bersepeda jarak jauh. Kali ini rute yang ia ambil adalah mengelilingi Pulau Kalimantan yang dimulai dari Pontianak kemudian mengitari pesisir pulau tersebut searah jarum jam hingga akhirnya nanti kembali lagi ke kota Pontianak.
Sebelumnya, Iwan sudah menuntaskan bersepeda di pulau Sumatera, Jawa, Madura, Bali, Nusa Tenggara, dan Sulawesi. Untuk perjalanan bersepeda di luar negeri, baru sekali ia lakukan yaitu bersepeda dari Vietnam menuju Jakarta.

Perjalanan bersepeda tahun ini diawali pada hari Senin, 4 April 2016 dari kota Pontianak, Kalimantan Barat. Sehari sebelumnya ia bersama sahabatnya (Om Alex) terbang dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Bandara Supadio.
Rute awal yang ditempuh adalah menuju Entikong, kota perbatasan Indonesia dengan Malaysia. Untuk mencapai Entikong, dibutuhkan waktu 3,5 hari. Di awal perjalanan ini mereka berdua memang tidak ngotot dengan kayuhannya, karena mereka berusaha menikmati perjalanan sambil mencari irama kayuhan yang sesuai.


Dari Entikong, mereka langsung mengarah ke Serian. Semula mereka ingin menyambangi kota Kuching yang ada di sebelah Barat. Namun dengan perhitungan bahwa bila ke Kuching mereka harus kembali ke jalan yang sama (bolak-balik), maka mereka membatalkan perjalanan tersebut. Mereka terus mengayuh mengarah ke Brunei Darussalam.


Iwan mampu mencapai Brunei pada hari ke-11. Sayangnya, di hari ke-10, Iwan dan Om Alex terpisah di kota Miri, Sarawak, Malaysia akibat tidak adanya komunikasi. Sejak itu, Iwan dan Om Alex melakukan perjalanannya masing-masing. (Catatan: Om Alex mengakhir perjalanan di kota Sabah setelah sebelumnya sempat menyambangi kota Kinabalu. Setelah itu, ia kembali ke Jakarta dari Bandara Sabah).

Di Brunei Iwan bertemu dengan Arek-Arek Malang alias AREMANIA. Iwan disambut dengan baik oleh mereka dan dijadikan sebagai tamu kehormatan. Bahkan, tidak tanggung-tanggung, AREMANIA Chapter Brunei ini membelikan ban sepeda baru dan rantai baru serta helm.

Dari Brunei, Iwan mengarah ke kota Sabah - Belud - Nabalu - Ranau - Beluran - Kinabatang, dan berakhir di kota Tawau (untuk jalur darat Sarawak). Jarak Brunei - Tawau sejauh 960 km lebih ini ditempuh dalam waktu 8 hari.




Iwan sempat "terpaksa" menginap satu hari di Tawau karena kapal fery tujuan Tarakan Kalimantan Utara baru ada dua hari kemudian. Akhirnya, Iwan memutuskan untuk menyeberang terlebih dahulu ke pulau Nunukan Kalimantan Utara untuk menyambangi sahabat SMA-nya yang tinggal dan bekerja di sana.

Dari Nunukan, Iwan menyeberang dengan speedboat menuju Tarakan dan dilanjutkan dengan speedboat kembali menuju Tanjung Selor Kalimantan Utara.


Rute selanjutnya yang Iwan lakukan adalah menyusuri pesisir Timur Pulau Kalimantan. Ia mengayuh sepeda dari Tanjung Selor Kaltara menuju Bontang Kaltim yang membutuhkan waktu selama 5 hari.
Dari Bontang, Iwan melanjutkan lagi menuju Samarinda dan Balikpapan.




Saat tulisan ini dibuat, Iwan baru saja tiba di kota Balikpapan. Hari ini (Selasa, 3 Mei 2016) adalah hari ke-30 atau sebulan sejak memulai perjalanan dari kota Pontianak.
Perjalanan Iwan masih cukup jauh, karena setelah ini di akan melalui Banjarmasin Kalimantan Selatan, Palangkaraya Kalimantan Tengah, Pangkalan Bun Kalimantan Barat, dan kembali ke Kota Pontianak.


Perjalanan lengkap Iwan Sunter dapat dibaca di Blog Iwan Sunter