Kata maaf dari liang Kubur

SURAT MAAF KAMI.
UNTUK
IBU dan AYAH.

Maafkanlah kebodohanKu yang mengakibatkan hidupku menjadi seorang pecandu.
Dan terima kasih atas support yang selalu kalian berikan tuk kami agar bisa pulih dengan tiada pernah engkau lelah dan letih.

Walaupun dinegara dzalim ini, kami yang sebenarnya adalah korban dari kejahatan narkoba, tetapi kami diperlakukan seperti binatang dan juga seperti mengusir kami semua, karna kami sang pendosa dianggap tidak layak hidup berdampingan dengan orang suci seperti kalian. disini..
Akan tetapi para orang tua pecandu tetap bersemangat dalam mensupport agar kami bisa sembuh dengan selalu memberikan harapan harapan baru agar kami bisa kembali hidup dengan normal dan meraih masa depan yang gemilang.

Terima kasih Wahai DZAT yang Maha pemberi kehidupan, karna telah kau anugrahkan 2 orang penjaga dikehidupan kami ini, yaitu dengan memberikan kami malaikatMU yang berwujud orang tua, yang sabar dan selalu membela dan menyayangi kami, disaat seluruh rakyat negeri ini membenci kami.

Dan kamilah yang akan menjadi saksi diakherat nanti, yaitu jika yang dilakukan oleh para orang tua pecandu itu, adalah perjuangan jihad dalam memelihara kehidupan kami.
Dan demi namaMU yang maha mengetahui, maka kami bersaksi jika para orang tua kami sangatlah haram tersentuh oleh panasnya api neraka.
Serta kami akan menuntut kepada MU Tuhan, jika para orang tua pecandu haruslah dan sangat wajib dimasukan kedalam surga.

Karna kalian sebagai orang tua telah membuktikan jika kalian telah mampu menjaga titipan Tuhan dengan baik, yang mana orang lain pasti tidak akan mampu berbuat seperti kalian.

Menjaga kami dari kami bayi, sampai hembusan akhir nafas kami, yang mati sebagai korban dampak perang terhadap narkotika.

Dan melalui tulisan ini, maka saya Hadi Junaedi yang mewakili para pecandu dimanapun juga. Baik yang masih hidup maupun para pecandu yang telah tiada sebagai korban perang melawan narkotika. Maka saya ingin menyampaikan terima kasih banyak kepada orang tua kami, sekaligus kami ingin menyatakan betapa beruntung dan bangganya kami memiliki ayah dan ibu seperti kalian.

Dan saya mewakili saudara kami para pecandu yang telah gugur sebagai korban perang terhadap narkotika. Ingin menyampaikan kepada semua rakyat dinegeri ini, agar dari setiap nyawa kami yang hilang itu tidaklah sia sia.

Juga kami ingin meminta maaf yang sebesar besarnya kepada orang orang yang semasa hidup kami pernah kami sakiti.

Dan kamipun telah memaafkan kalian semua yang pernah menyakiti kami maupun orang orang yang telah dzalim menyiksa dan membunuh kami didalam penjara.

Yang mana hal tersebut menjadi penyebab untuk kami, sehingga kami tidak bisa mengucapkan kata maaf sekaligus terima kasih secara langsung kepada ayah dan ibu kami sebagai salam perpisahan terakhir dari anaknya.



Kami hanya korban tapi kenapa diperlakukan tidak adil, bahkan kami dianggap orang yang tak berarti. Walaupun dunia telah setuju dan menyepakatinya jika pecandu adalah orang yang menjadi korban dalam kejahatan narkotika.
Pecandu adalah target atau sasaran Dari kejahatan narkotika.

Tanyalah kepada diri kalian semua.

1. Sejak kapan sebagai korban kejahatan dikriminalisasi dan distigmasasi sebagai penjahat dan kriminal.

2. Sejak kapan anak bangsa yang sedang dalam kondisi sakit dan tertindas. Tapi malah didzolimi.

3. Sejak kapan sebagai korban kejahatan dirampas kemerdekaannya yang menurut uu sebagai korban haruslah dilindungi hak haknya.

4. Sejak kapan korban narkotika yang sebagian besar dalam keadaan sakit parah dan mengidap penyakit mematikan akibat narkotik yang dikonsumsinya setiap hari selama bertahun tahun, seperti HIV, TBC, HEPATITIS C, KELENJAR GETAH BENING.
Tetapi kami para korban narkotika tidak ditolong untuk diobati, melainkan kami dibawa dan dimasukan kepenjara(biadab).

Apalagi alasannya jika tidak untuk menyiksa dan untuk membunuh kami yang sedang sakit.
Karna kami harus menjalani hidup tersiksa dipenjara paling sedikitnya itu 4 tahun dan itu sudah menjadi suatu ketetapan negara yang dituangkan dalam UU dzalim No. 35 tahun tahun 2009 tentang narkotika.

Mengapa negara dan kalian tega menyiksa kami seperti itu??, sebelum akhirnya kamipun dibunuh satu persatu.

Kami bukan musuh dan ancaman buat negara ini karna kami bukan terrorist.
Kamipun bukan begal atau rampok uang negara yang akan membuat seluruh rakyat dinegeri ini menjadi susah, karna kami bukan koruptor.

Tetapi
Kami adalah anak bangsa dengan rasa patriotisme sangat tinggi kepada negara ini. Karna kami siap membela negara ini jika diserang oleh negara lain. Dan kamipun siap ditempatkan digaris paling depan untuk bertempur.
Bahkan kamipun dengan ikhlas mengorbankan harta, jiwa dan raga serta nyawa kami sekalipun demi tegaknya ibu pertiwi dan NKRI.

Tetapi mengapa?.
Apa alasanya?.

Sehingga kami tidak diberikan kesempatan untuk bisa sembuh dan pulih.
Melainkan kami malah dibunuh dan dimusnahkan.


5. Perbuatan dari seorang Pecandu tidak menimbulkan korban. Tetapi anehnya, hukuman yang kami terima adalah penyiksaan didalam penjara terhadap diri kami yang sebagian besar dalam kondisi sedang sakit, sehingga banyak dari kami tidak bertahan atau kuat terhadap siksaan itu.
Maka terpaksa kami harus menyerah dan merelakan nyawa kami dirampas oleh negara, yaitu dengan menghembuskan nafas terakhir kami didalam penjara.

6. Kami dicitrakan dan distigma sebagai penjahat besar dan menjijikan dinegeri ini.
Walaupun FAKTA
Apa yang kami lakukan dalam perbuatan kami itu, sama sekali tidak ada merugikan atau sampai menimbulkan korban.
Tetapi mengapa semua rakyat negeri ini membenci kami??.

Bahkan hingga LBH pun mampu berbuat murtad melanggar sumpah advokatnya.
Itulah mengapa para advokat enggan membela orang orang dengan kasus narkoba dipersidangan.
Mereka lebih suka dan memilih untuk membela Rampok/Begal negara ini(koruptor).

Dan karna alasan itulah mengapa saya Hadi Junaedi, Bisa dengan seorang diri menjalani persidangan sesat di PN Jakarta selatan yang dipimpin oleh H. SUPRAPTO, SH., M. Hum. NIP, : 195703171986121000 dan JPU Jaksa NURAENI ACO S E N S O R30028090| Jaksa Fungsional|III/d (JaksaMuda)

.
Lihat perbuatan JPU Jaksa NURAENI ACO S E N S O R30028090| Jaksa Fungsional|III/d (JaksaMuda) yang dzalim meminta uang 350 juta kepada keluarga saya. Agar saya bisa direhabilitasi.
Jelas keluarga saya tidak akan mampu mendapatkan uang sebanyak itu.

Dan akibat kemiskinan karna tidak mampu membayar jaksa nurarni aco 350 juta. maka terpaksa dengan penyesalan sebagai orang miskin maka sayapun harus menukarnya dengan hidup saya serta hancurnya masa depan putri saya yang baru duduk di bangku sekolah dasar.

Mereka memberi hukuman kepada saya bukan karna saya bersalah.
Akan tetapi karna saya miskin dan tidak sanggup memberi JPU jaksa NURAENI ACO S E N S O R30028090| Jaksa Fungsional|III/d (JaksaMuda) dan hakim suprapto uang sebesar 350juta.

Maka tidaklah heran jika barang bukti hanya 1 gram saja Dan saya pun memiliki surat keterangan rehabilitasi BNN lido serta keterangan dari 4 dokter specialist ketergantungan obat..
Maka dengan sadisnya mereka memvonis 17 tahun. Jauh melebihi hukuman para bandar yang barang buktinya pun berkilo kilo gram banyaknya.

7. Sayapun tidak mengerti kenapa negera dzalim kepada kami yang korban narkotika. Yang mana dari apa yang kami perbuat itu tidak menimbulkan korban jiwa.

Dengan mensahkan UU No.35 tahun 2009 tentang narkotika. Yang mana bagi kami itu bukanlah suatu hukuman, tapi penzaliman untuk menyiksa kami yang sedang dalam keadaan sakit lewat jalan KRIMINALISASI.

8. Rehabilitasi tidak pernah diberikan untuk kami para korban narkoba. bahkan itu suatu hal yang tidak akan mungkin kami bisa dapatkan. Karna harga rehabilitasi dinegara dzalim ini adalah berkisar 600 jutaan.

9. Rehabilitasi yang seharusnya untuk membantu menyembuhkan para korban narkoba, tetapi sebenarnya REHABILITASI adalah suatu model bentuk hukuman baru dalam kasus kasus narkoba khusus. Makanya narkoba dikatagorikan sebagai pidana khusus.

Dimana hanya orang orang khusus yang memiliki uang banyak seperti artis, pejabat dan juga para bandar bandar besar.

Yang mana sebenarnya bandar itu adalah pelaku utama kejahatan narkoba..
Mereka mereka itulah pemilik uang banyak yang sanggup membayar 600juta untuk merubah hukuman mereka dari hukuman penjara seumur hidup(20 tahun) dirubah menjadi hukuman rehabilitasi selama 4 bulan saja.

Jadi jelas sudah mengapa rehabilitasi bukan untuk kami para korban narkotika?. Karna kami para korban narkotika sudah tidak punya uang lagi akibat telah habis dimiskinkan oleh para bandar narkoba.

Jadi kami para korban dihukum dan dimasukan penjara bukan karna akibat dari kesalahan atau dari perbuatan kami yang menimbulkan jatuhnya korban atau merugikan orang lain.

Akan tetapi
kami dihukum dan dimasukan kepenjara, Bahkan sampai banyak dari kami para korban narkotika harus mati dipenjara pula. Dan itu semua harus kami terima akibat KEMISKINAN KAMI, sehingga jaksa dan hakim enggan untuk menolong kami yang tidak sanggup membeli hukuman rehabilitasi seharga 600 juta.




10. Kami pecandu tidak pernah dikasih kesempatan untuk bisa pulih dan hidup normal Serta meraih masa depan yang gemilang dinegara ini.

11. Sebab kami para korban narkotika tidak pernah diberi kesempatan untuk bisa mendapatkan perawatan dan kesembuhan dari penyakit penyakit mematikan yang kami derita. Maka itu artinya telah hilang jugalah hak kami untuk tetap bisa hidup.

Tapi kami para korban narkotika sudah memaafkan semuanya itu.
Kami memang pecandu tapi kami bukan seorang pendendam ataupun seorang pembenci terhadap sesama makhluk ciptaan tuhan.

Hal itu disebabkan kami para pecandu telah dididik dan dibesarkan oleh tangan tangan hebat dan luar biasa orang tua kami.
Merekalah yang selalu mengajarkan kami para pecandu akan arti memaafkan kesalahan orang lain dan makna akan kasih sayang.

Namun sekarang sebagian besar dari kami telah beristirahat dengan damai. Disaat kami telah lelah dan kami sudah tidak sanggup lagi menjalani siksaan dipenjara maka TUHAN pun datang Dan merangkul kami juga sekaligus mengajak kami untuk pindah ke alam lain agar hilanglah semua sakit dan penderitaan kami para korban narkotika yang hidup dipenjara.



Terima kasih wahai DZAT yang telah menciptakan kami.
ENGKAU telah membantu membebaskan kami dari semua penderitaan.
Dimana sudah tidak ada lagi manusia yang mau membantu menghilangkan semua penderitaan kami yang disiksa dipenjara.

Penyiksaan yang telah kalian perbuat terhadap diri kami, yang mana kami juga makhluk ciptaanNYA. Telah membuat TUHAN kecewa dan marah.

Tuhan kecewa ketika melihat sudah tidak ada lagi orang yang mau peduli dan mau menolong kami yang sedang sakit.

Dan Tuhan pun marah ketika kalian yang tidak peduli dan tidak mau membantu malah berlaku sadis dengan menyiksa dan mengirim kami yang dalam kondisi sakit untuk mati didalam penjara.
Untuk itulah tuhan yang Maha penyayang tidak tega melihat kami tersiksa dipenjara.

DIA datang untuk menghentikan penyiksaan dan pendzaliman terhadap diri kami para korban narkotika.
Yaitu dengan cara merangkul dan mengajak kami satu persatu untuk kembali pulang ke alam tempat kami berasal.

Pesan kami yang terakhir adalah cukuplah kami saja yang harus mati tersiksa dipenjara.

Dan jangan siksa teman teman kami yang masih hidup seperti kasus Hadi junaedi yang dihukum 17 tahun karna kemiskinanya dan bukan karna kesalahannya dan juga teman teman kami yang masih banyak menjadi korban kriminalisasi dan sampai saat ini masih tersiksa didalam penjara.

Sebab jauh lebih baik merangkul mereka dan berikan pengarahan serta kesempatan untuk bisa pulih kembali.

Penjara untuk para penjahat dan mereka bukan penjahat. Mereka hanya tersesat mencari jalan yang benar dalam hidup ini.
Karna sebenarnya mereka juga sangat butuh dukungan dari kalian semua agar bisa pulih kembali dari kecanduannya. Dan menjalani kehidupan normal seperti kalian semua.

Dan untuk semua para orang tua dari para korban narkotika dimana saja.
Saya hadi junaedi mewakilkan atas nama pecandu dimana saja yang sudah tiada.
Ingin meminta maaf kepada semua orang tua kami para pecandu karna belum bisa berbakti dan membalas serta membahagiakan kalian.

Bukan maksud kami menjadi anak durhaka yang tidak mau berbakti kepada orang tuanya. Akan tetapi negara dan seluruh penduduk dinegeri ini tidak mau memberikan pertolongan dan juga kesempatan untuk kami bisa sembuh dan pulih sehingga kamipun bisa menjalani kewajiban kewajian kami sebagai seorang anak yang berbakti kepada orang tuanya.

Tapi percaya dan yakinlah, Jika Tuhan maha mengetahui segalanya sehingga DIA pasti telah mengetahui bahwa kalian adalah orang tua terbaik didunia ini.

Yang mana telah sanggup bersabar dalam menghadapi cobaanNYA, Bahkan mampu membuktikan bisa lolos dari cobaan paling berat dalam hidup ini dan menjadi pemenang sejatinya dalam menjaga dan merawat dengan baik titipan tuhan berupa anak yaitu “kami pecandu” dalam hidup kalian




Wassalam

Hadi Junaedi,S.Kom. M.Si.
Recovery drugs addict
Yang divonis 17 tahun.

NB :

Surat ini dibuat untuk saudara saudara saya para pecandu yang didzalimi dinegara ini dan dikriminalisasikan juga disiksa hidupnya dipenjara hingga akhir hidupnya.

Dan mereka yang menjadi korban dampak perang terhadap narkotika, dan yang belum sempat mengucakan kata maaf dan terima kasih kepada orang tua mereka masing masing secara langsung.

Maka melalui surat yang saya buat ini mereka ingin bilang jika mereka bangga memiliki orang tua seperti kalian walaupun mungkin kalian malu mempunyai anak seperti kami seorang pencandu. Yang oleh negaranya di cap sebagai penjahat bahkan diperlakukan hidup hina, tidak seperti para koruptor yang dihormati dinegeri dzalim ini.

Kami para pecandu bukan orang pendendam coz forgiveness is the best way if u want to ask GOD to forgive all your sins.



Jadi apapun yang telah kalian perbuat terhadap kami maka kami Sudah ikhlas untuk memaafkan kalian semuanya.

Saya mewakili para pecandu yang mati dipenjara ingin meminta pada semuanya. Walaupun kalian masih anggap hina diri kami tapi demi nama sesama makhluk tuhan maka kami minta agar kami dikubur dengan layak.

Dan Jangan kuburkan kami di belakang penjara.

Sehingga keluarga kamipun susah tuk berziarah ke kuburan kami.



Jika DHAZJAL saja sanggup membantu men share tulisan ini maka :
saya ketuk hati anda semua Yang merasa sebagai seorang manusia
Dan dari lubuk hati dhazjal yang paling dalam, maka saya meminta kesudian anda semua sebagai manusia, agar tulisan ini di share sehingga para orang tua dari para pecandu bisa membaca dan menerima kata maaf dari anak anak mereka yang telah mati dan belum sempat mengatakannya secara langsung dan mengucapkan terima kasih banyak atas semuanya..

we proud to be your son and we luv u so much mom..



Aktivis Kemanusian Dan HAM

Publish By :

6 6 6
The Messenger From HELL.