lima atau 6 hari lalu saya daftar paket internet harian per hari sekiar Rp 3000. 1 atau 2 hari kemudian niat berhenti melalui ponsel ketik 123, menu stop ada akan tetapi tidak dapat dilakukan. Selanjutnya dengan susah payah saya coba stop melalui website di laptop di hari lain, karena internet saat itu lemot dan menu stop sulit dicari. akhirnya menu stop ditemui, dan saya ikuti petunjuknya, Jawabannya sama maaf bla2 dan dianjurkan hubungi CS 817 dengan biaya Rp 500 per telpon.

Saat itu sore, telp pertama kali ke 817, pulsa masih rp 8 ribu lebih, diawali mesin penjawab yg bertele-tele memakan waktu, akhirnya sy bisa dapat bicara dengan manusia. Saya sebut keluhannya dan dijawab cs untuk diatasi, beberapa menit kemudian saya telp 817 karena paket internet masih ada. Jawabannya hampir sama dan saya diminta menunggu.lagi.

Dua atau 3 jam kemudian, saya telp lagi 817, karena masalah masih ada, dan cs bernama chandra memberi jaminan bila masalah belum teratasi jg, pulsa tak akan terpotong.Sy coba pegang kata2 dia. Saya tutup telp dan cek pulsa masih ada sekitar Rp 6000.

Keesokan harinya saya cek paket internet masih ada dan dana saya terpotong lagi, sehingga saldo tinggal sekitar Rp 2600.

Saya telp lagi ke cs 817, jawabannya mirip dan ditambah omongan bohong membelokkan masalah, disebut saya hari ini terpotong oleh paket telp. Paket telp sudah saya pastikan berhasil berhenti 2-3 lalu. Setelah sy telp saya cek lagi apakah ada paket telp, ternyata memang tidak ada.

Sampai saat ini, paket internet harian masih ada. Ternyata benar, seperti perkataan saya pada salah satu cs, paket internet akan berhenti bila pulsa sudah tidak mencukupi lg.

Seseorang atau kelompok yang mengambil hak orang lain sama saja dengan maling. Perusahaan sebesar xl ternayata masih suka mengambil uang receh pelanggannya, sangat memalukan