Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

.yakuza.Avatar border
TS
.yakuza.
poor catholic ..Korban Pelecehan Pastur Tantang Vatikan dan Paus
Roma, HanTer - Para korban pelecehan seksual oleh pendeta-pendeta Katolik mengatakan, Jumat (Sabtu WIB), mereka kecewa tidak diberi peluang bertemu dengan Paus Fransiskus dan menantang pernyataan Vatikan bahwa mereka gagal membuat permohonan melalui saluran yang benar.

Sekitar 15 korban tersebut berada di Roma selama sepekan untuk menyaksikan Kardinal George Pell memberikan bukti melalui tautan video kepada komisi pemerintah Australia mengenai pelecehan seksual di Australia saat ia menjadi pendeta dan uskup di negara tersebut pada tahun 1970an dan 1980an.

"Kami ingin tahu bagaimana Paus bisa membantu kami dengan menyuarakan dukungannya dan mengaku kesalahan di masa lalu," kata David Ridsale, yang saat masih anak-anak dilecehkan oleh pamannya yang ketika itu menjadi pendeta.

Seorang jurubicara Vatikan mengatakan, Jumat, tidak ada permintaan yang dibuat melalui saluran yang benar. Kelompok tersebut melakukan pendekatan mereka melalui kantor Pell.

"Mengingat apa yang tengah terjadi, saya tidak yakin ada yang kurang dalam upaya-upaya kami," kata Risdale kepada Reuters di sebuah hotel di Roma sebelum kelompok itu menuju lapangan terbang.

Pell yang saat ini merupakan bendahara Vatikan menjadi pejabat tertinggi Vatikan yang memberikan kesaksian atas masalah pelanggaran sistem dalam gereja.

Pemeriksaan terhadap Pell selama empat hari atas kasus yang melibatkan ratusan anak di Australia sejak tahun 1960an hingga 1990an membawa implikasi lebih luas mengenai akuntabilitas para pemimpin gereja.

Setelah pertemuan selama dua jam dengan para korban, Pell membantah isu bahwa ia akan mundur dari jabatannya, dan mengatakan bahwa jika ia melakukan itu, berarti ia "mengaku salah".

Pell mengatakan kepada penyelidik bahwa gereja telah melakukan "kesalahan besar" dan membuat pilihan "bencana" dengan menolak mempercayai anak-anak yang dilecehkan itu, menyeret para pendeta pelaku pelecehan dari satu jemaah ke jemaah gereja lain, serta terlalu bergantung pada konseling pendeta untuk memecahkan masalah.

Ia juga mengatakan sebagai pendeta muda pada tahun 1970an, ia telah diperdayakan dan dibohongi oleh para atasannya.

Pell mengatakan ia mengkhawatirkan pertemuannya dengan para korban, termasuk Risdale, yang menurut Pell telah berbohong kepada penyelidik bahwa Pell mencoba menyuapnya agar ia bungkam soal pelecehan itu.

"Saya tidak menginginkan satu pukulan yang membuat keadaan semakin memburuk gereja maupun mereka," kata Pell dalam wawancara dengan saluran televisi News Corp TV.

Pell mengakui, meski pelecehan seksual merupakan masalah di seluruh masyarakat, "ada sejumlah kasus yang tidak sebanding di dalam gereja Katolik." "Kami harus mengaku bersalah untuk itu," katanya.

Pell juga memberikan lebih banyak rincian mengenai masalah kesehatan yang membuatnya tidak bisa pulang ke tanah air untuk memberikan bukti secara langsung kepada penyelidik. Ia mengatakan telah memasang alat pacu jantung dan balon yang keduanya menghalanginya pergi ke Australia.

Sebuah gerakan yang didanai masyarakat di Australia mengumpulkan uang bagi para korban dan kelompok pendukung untuk pergi ke Roma dan berada di ruangan yang sama dengannya.

http://www.harianterbit.com/hanterdu...tikan-dan-Paus

fucking stupid poor white catholic pedophile gay priests
anasabila
anasabila memberi reputasi
1
4.5K
25
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar NegeriKASKUS Official
79.3KThread11.3KAnggota
Urutkan
Terlama
Thread Digembok
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.