Bentuk badan yang sempurna dari om Affleck ini sebenarnya sangatlah pas untuk peranin karakter Superhero, dan kesempatan itu muncul kala doi memainkan karakter Matt Murdock alias Daredevil. Di pasaran film ini boleh dibilang gagal gan, baik dari segi kualitas maupun cerita. Tapi dibalik kegagalan film ini, om Affleck boleh dibilang baik dalam menerjemahkan karakter Superhero buta milik Marvel ini dari komik, dan jika bukan karena kostum Daredevil-nya yang buruk, doi sepertinya bakal melekat banget dengan karakter yang satu ini.



Kesempatan kedua datang dari Studio Warner Bros. Dibawah asuhan Zack Snyder, Ben Affleck didaulat untuk melakoni Superhero penjaga Gotham City yang sangat ikonik, Bruce Wayne alias Batman dalam film Batman vs Superman: Down of Justice. Dan kali ini kostum yang digunakan om Affleck boleh dibilang lebih baik gan, bahkan lebih baik dari kostum Batman era Christian Bale. Sayang, secara keseluruhan film debutnya doi, Batman vs Superman: Down of Justice ini kurang menghibur dan terancam mendapatkan rating yang kurang baik, padahal dalam memerankan Si Manusia Kelelawar ini doi juga lumayan bagus loh gan, walau mungkin penggemar Batman masih sulit untuk lepas dari bayang-bayang Batman-nya Christian Bale. Satu-satunya yang menghibur dari film ini hanyalah keseksian Wonder Woman-nya yang diperankan oleh Mbak Gal Gadot.

Sebelum terkenal sebagai Captain America, Chris Evans lebih dulu memerankan karakter Johny Storm alias Human Torch dalam film Fantastic Four sebagai karakter Superhero pertama yang dia perankan, dan karakter Superhero ini dia perankan baru selama 5 tahun doi terjun ke dunia seni peran loh gan. Karakter yang jenaka dan bandel Johnny dengan ciamik Chris Evans menerjemahkannya ke dunia film, secara keseluruhan pun film Fantastic Four yang melibatkan Chris Evans tidaklah buruk. Tidak heran ketika film Fantastic Four dibuat ulang dan Om Chris Evans digantikan dengan Michael B. Jordan alih-alih mendulang kesuksesan lebih dari film sebelumnya malah film itu jadi gagal total gan.



Kesempatan lebih besar kemudian menghampiri om Chris Evans, doi diberi mandat memerankan karakter Superhero ikonik Marvel, Steve Rogers alias Captain America dalam film Captain America: The First Avengers. Peran yang sangat sulit sebenarnya mengingat sifat karakter Human Torch dan Captain America sangatlah bertolak belakang. Dan yah.. tidak bisa dipungkiri dan dipungkanan Chris Evans malah jadi sangat melekat dengan Pahlawan bertameng satu ini. Akting yang sangat baik dan didukung dengan jalan cerita berkualitas dari MCU menjadikan wajah Chris Evans tidak bisa lepas dari sosok Captain America.

Karakter Superhero pertama yang diperankan oleh Ryan Reynolds adalah Hannibal King, yaitu karakter semi-vampir bersenjata dalam film Blade: Trinity. Tapi peran yang doi lakoni di film ini tidaklah begitu banyak dan lebih kepada pemeran pendukung saja gan.



Kesempatan selanjutnya datang saat doi ditawari memainkan karakter tentara tangguh yang banyak bicara, Wade Wilson alias Deadpool dalam film X-Men Origins: Wolverine, tapi lagi-lagi peran yang dilakoninya tidaklah begitu banyak gan. Barulah pada saat Deadpool dibuatkan film solonya doi mendapatkan peran yang lebih banyak dan menjadi karakter utama. Dan yah.. sudah bisa ditebak sedari trailer pertamanya muncul, om Reynolds dengan sangat baik melakoni karakter prajurit bayaran kocak satu ini.





Setelah bermain dengan karakter Hannibal King dan sebelum doi melakoni peran Deadpool dalam film solonya, Om Reynolds sebenarnya sudah pernah mencoba memainkan salah satu karakter Superhero dengan porsi yang lebih besar, dialah Hall Jordan alias Green Lantern, Superhero besutan DC Comic. Tapi apalah daya, film Green Lantern ini menuai banyak respon negatif gan, bukan penampilan om Reynolds sebagai Hall Jordan yang dipersoalkan, melainkan pendalaman karakter yang kurang diprioritaskan. Alhasil, Green Lantern tampak seperti pertunjukan om Reynolds mengenakan kostum hijau jamrud berhiaskan CGI dosis tinggi namun ditambah dengan rangkaian adegan action yang lumayan menghibur. Sepertinya om Ryan Reynolds memang lebih cocok memainkan karakter yang lebih ringan dan kocak daripada karakter kaku dan serius yah gan.

Meskipun berhasil membawa pulang piala Oscar atas penampilan impresifnya di drama Monsters Ball, nama Halle Berry justru melejit lewat film-film superhero gan, yakni franchise X-Men sebagai Storm dan Catwoman sebagai karakter utamanya.



Ororo Munroe alias Storm merupakan karakter superhero pertama yang diperankan doi selama karirnya, tapi peran yang dilakoninya dalam franchise X-Men itu lebih sedikit gan. Walau hanya sebagai pemeran pendukung, Halle Berry sendiri sangatlah ikonik dengan karakter Superhero mutan besutan Marvel ini.



Mungkin karena peran yang dimainkan Halle Berry dalam film-film X-Men itu lebih kecil, doi mau menerima tawaran peran utama sebagai Patience Philips alias Catwoman. Alih-alih mendulang kesuksesan dan melejitkan namanya, Halle Berry justru tampil melempem dalam film ini, kecuali kecantikan dan keseksiannya sebagai antiheroine yang sangat menghipnotis. Mungkin karena hal ini juga doi mau kembali lagi memainkan karakter Storm di film-film X-Men selanjutnya.

Dari peran sekelas Piala Oscar hingga kelas dua, sulit untuk mengingkari kenyataan bahwa Nicolas Cage sudah mencoba beragam jenis peran di sepanjang karir aktingnya. Peran superhero pun juga tidak luput dari daftar filmografi doi. Awal karirnya memainkan karakter superhero adalah pada saat doi berkesempatan memainkan sosok sang pengendara motor dari neraka, Johnny Blaze alias Ghost Raider dalam film Ghost Rider dan sekuelnya Ghost Rider: Spirit of Vengeance. Namun sayang, kedua film tersebut mendapatkan respon negatif dari pengamat film dan penggemar karakter fire skull itu sendiri.



Merasa sedikit kecewa dengan perannya sebagai si tengkorak api, Om Cage mencoba peruntungannya dengan memainkan karakter superhero lain, namun kali ini bukan superhero yang memiliki kekuatan super yang diperankannya, yakni Damon Macready alias Big Daddy, karakter parodi dari Batman dalam film Kick-Ass yang dilakoninya. Hasilnya pun boleh dibilang tidak mengecewakan dan sedikit banyak sudah membantu melejitkan kembali nama doi yang sempat meredup. Peran yang dimainkannya pun sangat baik dan membuat film Kick-Ass mendapatkan respon yang cukup bagus. Berbeda dengan sekuel keduanya yang tidak lagi melibatkan doi, film Kick-Ass 2 malah mendapatkan respon negatif di pasaran.



Sebenarnya ada satu lagi peran superhero yang sempat dimainkan om Cage gan. Doi sempat terpilih menjadi Superman di film besutan Tim Burton yang batal diproduksi di akhir tahun 90-an. Uniknya, Superman versi Burton/Cage ini berani tampil beda karena ia memiliki rambut panjang. Sulit dibayangkan jika film Superman nyentrik ini berakhir dibuat.

Aaron Taylor-Johnson bukanlah nama baru di Hollywood, aktor berbakat asal Inggris ini pernah memerankan karakter Dave Lizewski alias Kick Ass dalam film Kick-Ass dan Kick-Ass 2. Kick-Ass sendiri adalah film superhero yang ceritanya juga diangkat dari komik dengan nama yang sama karangan Mark Miller dan John Romita Jr, dimana karakter utamanya, Dave Lizewski yang diperankan Mas Aaron ini adalah seorang pemuda yang terobsesi menjadi superhero pada kehidupan nyata dan menamakan dirinya “Kick-Ass”. Film Kick-Ass sendiri menuai respon positif gan karena ide cerita yang ditawarkan lain daripada cerita superhero-superhero lainnya, dimana karakter utamanya bisa dimainkan dengan baik oleh Mas Aaron ini.



Dan bukan hanya Nicolas Cage saja karakter dalam film Kick-Ass yang mendapatkan kesempatan memerankan superhero sungguhan, aktor yang memerankan tokoh utama Kick Ass itu sendiri juga mendapatkan kesempatan yang sama. Mas Aaron yang namanya terilhami dari tukang jahit ini mendapat kesempatan memerankan karakter superhero yang memiliki kekuatan berlari dengan cepat secepat ngelupain utang, Pietro Maximoff alias Quicksilver dalam film Avengers 2: Age of Ultron. Sayang kehadiran doi sebagai saudara kembar dari Scarlett Witch ini hanya sebentar saja, padahal jika diberikan porsi yang lebih banyak Mas Aaron ini bakal ikonik banget dengan karakter superhero Marvel satu ini.



Dan menurut ane, ketimbang Evan Peters (Quicksilver versi X-Men), Mas Aaron ini lebih bagus dalam memerankan Quicksilver. Padahal Quicksilver ini adalah salah satu tokoh favorit ane di komik Marvel gan

Tidak banyak yang mengenal sosok Doug Jones ini, itu dikarenakan doi lebih banyak peranin karakter-karakter makhluk ajaib, dimana wajah dan badannya lebih banyak ditutupi dengan make up effect tebal mirip penyanyi dangdut keliling. Om Jomblo Ngenes satu ini bahkan dijuluki sebagai aktor dengan bahasa gerak tubuh terbaik di Hollywood loh gan.



Debut “makhluk ajaib” Om Jones sendiri adalah saat memerankan manusia ikan jenius, Abe Sapien dalam film Hellboy dan sekuelnya Hellboy 2: The Golden Army. Dalam memerankan salah satu karakter besutan Marvel ini Om Jones terlihat sangat fasih dalam memainkannya, walau rating dan respon dalam film ini tidaklah sesuai dengan yang diharapkan.



Merasa puas jadi manusia ikan, Om Jones mencoba memainkan peran makhluk ajaib lainnya, sosok asing sekaligus cool dari luar angkasa, Silver Surfer. Dan lagi-lagi doi dengan fasih menerjemahkan karakter keren satu ini dalam film Fantastic Four: Rise of The Silver Surfer. Dan juga lagi-lagi rating dan respon dalam film ini tidaklah sesuai dengan yang diharapkan.

Brandon Routh adalah salah satu dari sekian banyak aktor yang berkesempatan memerankan karakter superheo ikonik, Superman. Dan ketika belum ditunjuk memerankan karakter Superman, nama Brandon Routh awalnya masih terkesan asing di dunia perfilman gan, bahkan ketika ditunjuk buat memerankan Clark Kent alias Superman dalam Superman Returns banyak orang dan penggemar yang ragu akan kemampuan doi, maklum masih banyak fans yang belum bisa melupakan sosok Christopher Reeve yang begitu melekat. Tapi kemampuan dan kerja keras berbicara, om Routh cukup berhasil memerankan karakter manusia baja satu ini, filmnya pun tergolong sukses karena meraih laba bersih lebih dari USD 200 juta. Sayang, posisi om Routh dalam memerankan karakter Superman ini tidak dilanjutkan dan digantikan oleh Henry Cavill dalam film-film Superman selanjutnya.



Kesempatan untuk menjadi superhero buat om Routh datang lagi ketika doi ditawari memainkan karakter Atom. Tapi kali ini tidak dalam format film layar lebar, melainkan serial TV yang masih sama-sama arahan DC Comic, Arrow. Atom sendiri memiliki kekuatan super yang bisa membuat dirinya mengecil dan membesar, mirip-mirip Ant-Man gitulah gan. Karakter Atom ini pertama kali muncul di season ketiga dari Arrow.

Michael B Jordan adalah salah satu aktor asal Amerika yang berkesempatan memerankan lebih dari satu karakter superhero. Awal debut Mas Jordan jadi Superhero adalah ketika memainkan karakter Steve Montgomery dalam film besutan Josh Trank, Chronicle. Chronicle sendiri adalah film science fiction, semi dokumenter superhero tahun 2012. Ceritanya Steve yang diperankan Mas Jordan bersama kedua temannya Andrew Detmer (Dane Deehan) dan Matt Garetty (Alex Russell) mendapatkan kekuatan supernya saat menemukan gua yang berisikan benda asing. Mas Jordan dalam film ini mendapatkan porsi yang lebih sedikit gan, bahkan boleh dibilang hanya sebagai pemeran pendukung saja. Tapi secara keseluruhan film ini mendapatkan rating yang cukup menggembirakan.



Petaka menghampiri Mas Jordan ketika menerima tawaran memainkan salah satu karakter Fantastic Four, Johnny Storm alias Human Torch dalam film reboot Fantastic Four yang juga disutradarai oleh Josh Trank. Akting Mas Jordan tidaklah buruk, hanya saja lebih ke perwujudan karakter yang terlihat sangat dipaksakan. Johnny Storm yang dimana dalam komik dan film sebelumnya (yang diperankan Pakde Chris Evans) adalah sosok laki-laki bandel kulit putih dan pirang sangatlah jauh dari karakter fisik Mas Jordan, hal ini diperparah dengan alur cerita yang sangat buruk. Jangankan kritik, cercaan pun tidak jarang dilontarkan penggemar Fantastic Four ke Josh Trank sang sutradara dan keempat pemerannya akibat buruknya film ini. Akibatnya film sekuel kedua dari empat pahlawan super ini batal dibuat gan.