Liburan semester genap telah berakhir, hari ini hari pertama sekolah. Pokoknya aku ngga boleh telat supaya bisa duduk paling belakang, alasannya simpel cuma buat cuci mata aja, maklumlah pakaian sekolah rata-rata tembus pandang, jadi asiklah liatin yang pink-pink dibalik pakaian yang cukup transparan, ehehehe. Tapi kali ini aku ga tau bakalan sekelas sama siapa aja, yang penting sahabatku, Divo, bakalan sekelas ma aku. Divo itu sahabatku, meskipun aku kenal dia sejak kelas 2 SMP, tapi aku baru deket sama dia sejak SMA.
“Ken, udah gerak(baca : gerak=berangkat) belom?”tiba-tiba ada pesan masuk di hpku
“Ini mau gerak div, kau gerak jam berapa?”
“Ini aku mau gerak...dari tempat tidur”
“Wah parah kau Div!yaudah aku siap-siap dulu ya, ntar kesiangan”
“haha okelah, yaudah ntar aku duduk sebelah kau ya, amankan satu bangku buat aku”
“Iya iya aman, awas kau jangan telat, ntar hamil”
“Hahaha garing kau taik”
Kulihat jam sudah menuju arah 6 jarum pendeknya, sementara jarum panjangnya berada diantara 10 dan 11. Langsung aja aku beresin buku-buku serta perlengkapan nya dan pamit ma orangtua.
“Ma....pa.... keno berangkat sekolah dulu ya”pamit ke orang tua.
“Ga bareng papa aja?”balas mama
“Gausah deh ma,ntar Keno telat, papa biasanya ngantar Beno dulu”
“ Yaudah hati-hati ya, ini uang jajan kamu”kata mama aku sambil ngasih selembar uang 50 ribu.
“Idihhhhh tumben banyak ma, mama makin cakep aja deh”kugombal sambil sungkem tangan mama.
“Itu buat 5 hari”cetus mama.
“Yahhhh kirain buat satu hari”jawabku dengan nada sedikit kecewa
“Yaudah sini papa tambahi”sambil ngeluarin selembar uang 100 ribu dari dalam dompetnya
“Kalau yang ini buat berapa bulan pa?”candaku ke papa.
“Buat satu tahun cukup?Hahaha”jawab papa sambil tertawa
“Yeee becanda pa, yaudah Keno berangkat dulu”lanjut sungkem papa.
“Beno mau ngasih abang uang jajan juga?Ahahaha”canda ke adikku yang masih kelas 8 SMP.
“Enak aja, yang ada abang yang ngasih Beno uang”
“Ya nanti tunggu abang udah kerja, pasti abang kasih....doa”
“Iihhhhh ma... pa... abang becanda terus”
“Yaudah deh Keno berangkat dulu ya ma..pa..ben! Assalamualaikum”
Terlihat langit masih gelap matahari masih malu-malu. Aku berjalan menuju simpang, lalu menunggu bis sekolah yang biasa datang. Beberapa menit kemudian akhirnya bis datang dan ak langsung aja naik. Slang beberapa menit, aku turun dan udah beraada di depan gerbang sekolah. Pagar hitam dan gapura berwarna merah putihm menjadi khas sekolahku, bagaimana tidak, setiap 17-an pastilah siswa-siswa semangat untuk membersihkan dan mengecet sekolah. Penampakan seperti ini yang udah ga aku liat selama beberapa minggu terakhir. Kuayunkan kaki melewati pagar tersebut dan melewati lapangan serbafungsi, aku sebut serba fungsi karena anak-anak biasa main futsal dan basket disini, seringnya dipake buat upacara tiap senin, kadang juga acara-acara di sekolah diselenggarakan di tempat ini.
Hingga akhirnya langkah kakiku terhenti di depan kelas berpapan “XI IPA 1”. Yaaaa, aku masuk XI IPA 1, kelas unggulan di SMA ku, meskipun aku ga pinter-pinter banget dan ga bego-bego banget, mungkin aja aku jadi siswa dengan nilai tertinggi terakhir yang masuk kelas ini. Hahahaha. Kubuka pintu kelas, dan bener aja, ga ada siapa-siapa di dalem kelas, baru kali ini selama aku SMA jadi yang datang paling cepat bahkan lebih cepat daripada guru BK yang biasa berdiri menyambut siswa di depan pagar hitam. Langsung saja kuletak tas ke bagian kiri belakang, paling pojok, tempat duduk incaranku. Daripada bosen aku ngidupin hape dan nyetel lagu kesukaanku “Hall of Fame” sambil mengenakan headset. Lagu ini sangat berkesan buatku, biasanya abis dengar lagu ini semangat hidupku meningkat, bahkan kadang aku juga memperagakan gerakan-gerakan tinju khas video clipnya,hahahha. Kudengerin musik sambil menutupkan kepalaku ke atas meja, gaya khas anak sekolahan yang ingin tidur. Beberapa menit kemudia saat kuangkat kepalaku dan lagunya sudah berkali-kali kuulang kelas mendadak jadi rame. Namun bangku disebelahku masih aja kosong.
“Wahhh parah si divo pasti telat ni”pikirku dalam hati.
“Teeeetttttttttttttttttttttttt..............” terdengar suara bel.
Eh bener rupanya, tu anak dateng telat. Dari kejauhan kudengar suara hentakan kaki yang keras. Perlahan suara itu mendekat ke dalam kelas, tiba-tiba suara itu berhenti dan pintu kelas terbuka, tampak sesosok wanita dengan rambut diikat ke belakang khas wanita batak, perawakannya tegas, dagunya lancip, sorot mata dari dalam kacamatanya terlihat begitu tajam bagai elang yang siap mencengkram mangsanya. Beliau adalah ibu Rita, guru bahasa Indonesiaku pas kelas 10.
“Selamat pagi anak-anak” sambil meletakkan tasnya ke atas meja guru.
“Pagi buuuuuuuuuuuuu”jawab seisi kelas serentak.
“Dalam satu tahun ke depan, ibu bakalan menjadi wali kelas kalian”tegasnya.
Bu Rita ini terkenal sebagai guru paling killer di sekolah, pernah ada siswa yang ribut waktu dia fokus ngajar, maka ga ragu-ragu dia bakalan ngusir dari kelasnya.
“Hari ini kita tidak usah belajar dulu ya, kita santai-santai aja dulu, sekalian kita milih perangkat kelas”
“Jadi disini akan ibu mulai dengan pemilihan ketua kelas dulu, jadi siapa yang berse.....”suara Bu Rita terhenti oleh suara pintu yang dibuka.
“Maaf bu saya telat”Divo datang dengan tergesa-gesa.
“Akhirnya datang juga ni anak”ujarku dalam hati.
“Kamu ini, baru hari pertama sekolah udah telat! Yaudah kali ini ibu maafi, tapi jangan diulangi ya!sana duduk”seru bu Rita dengan sorotan mata yang lebih tajam daripada elang tadi.
Divo pun berjalan sambil tersenyum ke arahkudan menuju bangku yang kosong disebelahku.
“Hehhh kamu!duduk disini aja”kata Bu Rita sambil menunjuk ke arah bangku yang ada tepat di depan mejanya.
“Tatapi..... Bu”balas Divo dan menghentikan langkahnya di tengah kelas.
“Ga ada tapi-tapian, kamu udah datang telat, milih lagi”potong Bu Rita
Divo pun melangkahkan kakinya ke depan kelas dan duduk di bangku yang ada di depan Bu Rita.
“Yahhhh perasaan siswanya udah lengkap semua deh, terpaksa aku duduk sendiri selama satu tahun ini.”ujarku dalam hati.
“Sampai mana tadi kita?Ohhhh pemilihan ketua kelas, ibu mau siapa disini yang bersedia dicalonin sebagai ketua kelas?”
“Krikkk krikkkk”suasana kelas mendadak hening dan para siswa saling bertatapan.
“Oke, karena tidak ada, ibu tunjuk aja ya”sarannya sambil melihat ke seluruh siswa.
Namun belum sempat memilih, tiba-tiba terdengar suara pintu terbuka, dari belakang kuliat seorang wanita dengan kepala menunduk masuk ke kelas.
“Maaf bu saya telat”ujar wanita yang terlihat lugu tersebut.
“Haduhhhh masih hari pertama udah dua orang aja yang telat.”
“Yaudah kamu duduk disana”sambil menunjuk ke arahku
Kebetulan semua bangku udah terisi kecuali yang di sebelahku. Namun aku sempat berpikir,
“Siapa ya ni cewek, kok kayaknya baru keliatan. Apa murid baru?pindahan dari Spanyol?”pikirku.
Dia duduk disebelahku lalu menyapa
“Hai Keno, kita sebangku ya, hehehe”sahutnya sambil tersenyum dengan menutup kedua bola matanya ke arahku.
“Wah dia kok tau ya namaku, berarti dia siswa lama di sekolah ini, tapi kok aku tau ya namanya.”ucapku dalam hati.
Mau nanya tapi malu-malu, masa iya dia kenal aku, tapi aku ga kenal dia. Dan akhirnya aku balas
“Hai juga, iyanih kita sebangku,hehehe”jawab aku tanpa menyebutkan namanya.
“Yaudah jadi siapa yang bersedia jadi ketua kelas?”lanjut Bu Rita.
Kembali, suasana kelas mendadak hening, semua siswa kembali melihat siswa lainnya, termasuk aku, tanpa aku sadari aku ngeliat ke wanita yang ada di sebelahku. Setelah diliat liat-liat doi cakep juga. Bola matanya bersinar, hidungnya mancung, bibirnya tipis, serta rambutnya terurai seleher. Wahhh pasti beruntung ya bisa sebangku sama cewek secakep ini