Quote:
JAKARTA – Beragam survei tentang elektabilitas atau tingkat keterpilihan calon gubernur DKI Jakarta menempatkan Basuki T Purnama di posisi teratas. Gubernur yang lebih beken disapa dengan nama Ahok itu masih jauh mengungguli nama-nama lain yang akan menjadi penantangnya.
Namun, pengamat politik dari Sinergi masyarakat untuk demokrasi Indonesia (Sigma), Said Salahuddin punya penilaian tersendiri soal elektabilitas Ahok yang masih teratas. Menurutnya. justru ada tren yang menunjukkan elektabilitas gubernur DKI pengganti Joko Widodo itu terus tergerus.
Menurut Said, kasus dugaan korupsi pembelian lahan RS Sumber Waras dan suap di balik reklamasi Teluk Jakarta sangat berimbas pada penilaian publik soal Ahok. Karenanya, ia mengingatkan agar semua pihak tidak buru-buru percaya pada survei yang menunggulkan Ahok di saat kasus RS Sumber Waras dan suap reklamasi mencuat.
”Saya pribadi memaklumi pertanyaan banyak pihak terhadap hasil survei itu,” katanya seperti dikutip JawaPos.Com.
Quote:
Said pun mengajak masyarakat untuk berhati-hati membaca publikasi survei yang masih menempatkan Ahok pada elektabilitas teratas. Menurutnya, setiap hasil survei tentu tidak bisa dipercaya 100 persen.
Menurutnya, ada sebuah survei yang menunjukkan separuh lebih warga DKI menolak reklamasi. Penolakan atas reklamasi itu pun berpengaruh pada elektabilitas Ahok yang mendukung pembuatan belasan pulau di Teluk Jakarta.
Karenanya, Said menganggap aneh ketika ada survei yang masih mengunggulkan Ahok. “Ini kan tidak lazim memang,” cetusnya.
Said menambahkan, tak jarang survei dilaksanakan atas dasar pesanan. Misalnya, survei untuk mendukung tokoh tertentu.
”Nah saya tidak tahu survei yang menyebut elektabilitas Ahok tertinggi itu masuk di kategori mana. Apakah sudah independen?” kata dia.(ydh/jpg/ara/jpnn)
Quote:
beliau bilang jgn terlalu dipercaya 100persen
dia sendiri survey juga berarti saya ga percaya juga ma dia 100persen