Di Ciamis jawa barat tepatnya di desa Bojong, terdapat rumah besar yang didiami oleh keluarga alm bapak maman suparman agus suherman, rumah itu di huni oleh 8 anggota keluarga, bapak agus sebagai kepala keluarga, nurlela sebagai istri bapak agus, dan ke-6 anaknya yang biasa dipanggil dengan wawan,nurul,sari,wahyu,ega,dan galuh.

Singkat cerita saat itu nurul kebiasaan nya seringkali setiap hari mandi menjelang maghrib, sudah berulangkali juga ia dinasehati tapi tak kunjung menghiraukan nya, hari demi hari berlalu dan selalu ia mandi tepat menjelang maghrib, dan parahnya waktu itu belum ada kamar mandi didalam rumah, jadi mandi harus turun ke bawah yaitu ke ranca, ranca itu adalah tempat meneger ikan, atau bisa kita sebut empang , hanya saja empang ini bukan empang yang kecil, empang ini adanya ditengah hutan penuh dengan padi-padi dan ilalang dengan diselimuti pohon-pohon besar seperti pohon rambutan,pohon akpukat,pohon nangka,pohon jengkol,pohon mangga,dan masih banyak lagi pohon-pohon yang sangat-sangat angker, ya memang rumah yang didiaminya itu dibeli dengan semua yang terdapat disana,jadi bisa dibayangkan sendiri bagaimana suasana disekitar rumah itu.

Singkat cerita nurul sudah berulang kali bahkan sering menjalin hubungan serius dan sampai pada jenjang pernikahan, namun saat pernikahan itu akan dilaksanakan besoknya, selalu saja tidak jadi entah apa sebabnya, tiba-tiba lelaki yang akan bersanding dengan nya menghilang tanpa kabar meninggalkan nya, kurang lebih sudah 3x kejadian itu selalu terjadi sperti itu adanya .

sampai pada suaru saat ketidak wajaran itu diselidiki oleh ayahnya agus, dan ayahnya secara diam-diam datang mengunjungi kyai sufi yang terkenal di desanya, agus menanyakan akan keganjalan tersebut

"pak kenapa anak saya sudah 3x nya ingin melaksanakan pernikahan tetapi selalu gagal karena calon suaminya hilang tanpa kabar begitu saja, padahal undangan sudah tersebar dan besok akan melaksanakan pernikahan, tapi sudah ke 3x nya selalu saja gagal karna menghilangnya calon suaminya begitu saja tanpa kabar" begitu ujar agus kepada sang kyai,

lalu tanpa banyak bicara kyai itu pun langsung meminta nama dari anaknya agus dan agus pun memberitahukan nya, setelah lama kyai itu memejamkan mata dan melantunkan doa-doa lalu kyai itupun membuka matanya,

"pak agus besok bapak datang kembali, sebab malam ini saya harus menemui jin islam peliharaan saya, karena ketahuilah pak jika anak bapak telah disukai oleh raja jin ranca, raja yang menguasai ranca tempat bapak tinggal, jadi syapapun yang mendekati putri bapak akan selalu di gagalkan oleh raja jin yang ada di diri putri bapak lewat alam yang berbeda, mungkin kedengaran nya aneh dan tidak masuk logika oleh orang-orang awam, tapi memang begitu keadaan nya, dan juga sudah dijelaskan di dalam alquran jika allah swt menciptakan manusia,jin,alam semesta dan seisinya, karena itulah secara kasat mata tanpa kita ketahui kita itu hidup disekumpulan bahan berjempet jempetan dengan makhluk-makhluk ghoib, atau makhluk lain selain manusia" ujar pak kyai kepada pak agus.

"Baiklah pak, besok saya akan kembali lagi". Lalu pulanglah pak agus.

Singkat cerita kyai itu pun menemui waktu malam, karna itu semua harus dilakukan pada malam hari tepat waktu sholat tahajud, setelah sekian lama kyai itu memejamkan mata dan membaca doa untuk mendatangkan jin islam itu, lalu datanglah jin islam itu dengan badan yang besar sebesar rumah dengan bulu lebat yang satu helai bulunya setebal kukunya, matanya merah darah dengan berseru
"assalamualaikum,ada apa kamu bersusah susah memanggilku kesini" ujar jin islam itu kepada sang kyai.

"Saya disini bersusah susah memanggil kamu karena atas izin allah swt, usir raja jin ranca jahat yang telah mengganggu hamba allah swt" ujar kyai,

" baiklah atas izin allah swt aku akan masuk menjelma sebagai air yang akan diminumkan kepada hamba allah untuk mengusir jin jahat yang mengganggunya, maka minumkanlah aku pada orang tersebut" ujar jin islam itu.

Keesokan harinya sekembalinya pak agus kerumah kyai itu, diberikan nyalah air itu untuk diminumkan kepada nurul.

Singkat cerita saat agus pulang untuk memberikan minuman tersebut nurulpun tidak ada dirumahnya, lalu ditaronya minuman itu didalam kulkas.

Tidak lama dari itu sari yang baru pulang sekolah pun buka kulkas dan langsung menenggak air putih pemberian kyai tanpa ia tau itu air apa, karena setau sari di kulkas semuanya air putih biasa dan sari pun tidak mengetahu jika ayahnya agus pergi ke kyai.

Malam pun tiba terdengar teriakan sari yang histeris, lalu bergegaslah ayah dan ibunya sari menghampiri anaknya yang berteriak itu

"sari asa apa? Kenapa kamu berteriak histeris seperti itu" ujar ayahnya,

"bapak sari gabisa tidur, dalem hati sari terus berbicara ingin membunuh sari, dia bilang "mampus lu, sedikit lg lu bakal mati! Tunggu aja!" ujar ucapan hati sari yang selalu berbisik yang membuat sari tidak bisa tidur karena jetakutan itu.

"Istighfar sari, kenapa si kamu, jangan-jangan karena kamu minum air dari pak kyai, ayo ikut bapak bertemu kyai biar kamu didoain" ujar ayahnya sari, lalu bergegaslah agus dan sari kerumah kyai itu .

sesampainya dirumah kyai

"pak kyai,pak kyai ini anal saya minum air yang dikasih pak kyai, dia gatau kalo itu air untuk kakanya, tolong pak kyai diliatin" ujar pak agus,

setelah beberapa lama sari didoakan dan diminumkan air putih oleh pak kyai maka dengan seketika hilanglah suara-suara yang mengganggu sari,

"pak air ini harus segera diminumkan oleh nurul sebelum terlambat, jangan sampai salah minum lagi, karena jika terlambat maka dia akan dibawa oleh jin jahat raja ranca tersebut, hari ini juga harus dihabiskan" ujar pak kyai memberikan wejangan.

Singkar cerita sesampainya dirumah diminumkanlah air itu kepada nurul, lalu apa yang terjadi? Apakah jin jahat itu sudah pergi? Atau apa yang akan terjadi pada nurul dan cerita cintanya, to be continue ya di cerita berikutnya

Makasih banya dan banget sama semua orang yang mau baca kisah nyata ini, dan masih banyak lagi kisah nyata yang lain, dijamin 100% kisah nyata, sekalian tambah wawasan bahwa selain dunia kita, ada dunia lain yang tidak kasat oleh mata, wallahualam bi sawwab