Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

solit4ireAvatar border
TS
solit4ire
Orang DPR Ungkap Cara AHOK Kumpulkan Dukungan Pemilih: Eceran atau Grossir?
Tergantung Keinginan, Eceran atau Grosiran
Selasa, 26 April 2016 , 23:24:00

Orang DPR Ungkap Cara AHOK Kumpulkan Dukungan Pemilih: Eceran atau Grossir?
Wakil Ketua Komisi II DPR Lukman Edy (tengah) bersama Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Juri Ardianto (kanan) dan Pengamat Politik Karyono Wibowo (kiri) saat menjadi pembicara pada Forum Legislasi bertajuk “Polemik Revisi UU Pilkada” di Pressroom DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (26/4). FOTO: Friederich Batari/JPNN.com

JAKARTA – Wakil Ketua Komisi II DPR Lukman Edy mengatakan banyak cara yang bisa dilakukan oleh tim sukses pasangan calon pilkada baik dari jalur perseorangan maupun yang diusung oleh partai politik.

“Kalau pasangan calon perseorangan tergantung kebutuhannya. Ingin beli eceran langsung ke pemilik KTP, tunai. Jika ingin beli grosiran bisa melalui Samsat dan kantor kelurahan," kata Lukman, di pressroom DPR, Senayan Jakarta, Selasa (26/4).

Bagi pasangan calon kepala daerah yang diusung oleh partai politik atau gabungan partai politik lanjut politikus PKB ini, juga ada tempatnya.

“Ingin beli eceran lakukan serangan fajar langsung ke pemilih. Tapi kalau ingin beli grosiran langsung saja ke Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) atau Panitia Pemungutan Suara (PPS). Ini fakta di lapangan,” ungkap Lukman.

Oleh karena itu ujarnya, DPR dan pemerintah melalui RUU Pilkada telah sepakat melawan politik uang ini.

“Caranya, menempatkan politik uang sebagai pelanggaran administrasi dan pidana. Terhadap aspek pelanggaran administrasi diselesaikan oleh Bawaslu yang bermuara kepada diskualifikasi pasangan calon dan pidananya menjadi kewenangan aparat penegak hukum untuk dibawa ke pengadilan,” ujarnya.(fas/jpnn)
http://www.jpnn.com/read/2016/04/26/...atau-Grosiran-


Sebulan, TemanAhok klaim kumpulkan 533.420 KTP dukungan Ahok-Heru
Senin, 11 April 2016 12:38

Merdeka.com - Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yakin bakal menang dalam pertarungan menjadi Gubernur dalam Pilgub DKI 2017 mendatang meski maju di jalur independen. Saat ini, relawan TemanAhok sedang berjuang mengumpulkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) bukti dukungan sebagai salah satu persyaratan maju di Pilgub DKI.

Juru Bicara TemanAhok, Amalia Ayuningtyas mengatakan, TemanAhok telah mengumpulkan salinan KTP dukungan untuk pencalonan pasangan Ahok dengan Heru Budi Hartono sebanyak 533.420. Jumlah ini telah memenuhi syarat minimum dukungan calon perseorangan di DKI Jakarta.

"Syarat minimumnya kan 532.213 atau 7,5 persen dari jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) pemilu sebelumnya," kata Amelia saat berbincang dengan merdeka.com di Kompleks Graha Pejaten, Jakarta Selatan, Senin (11/4).

Amelia menjelaskan TemanAhok mengumpulkan salinan KTP dukungan sebanyak 533.420 hanya dalam waktu satu bulan. Terhitung sejak tanggal 11 Maret lalu TemanAhok mulai aktif melakukan pengumpulan ulang dukungan.

"Kami mulai efektif sejak tanggal 11 Maret dan sekarang 11 April sudah terkumpul 533.420 fotokopi KTP dan formulir dukungan," terangnya.

Menurut Amalia, apa yang dicapai TemanAhok tidak lepas dari dukungan masyarakat Jakarta. Apalagi, tambah wanita berkacamata ini, masyarakat sangat mendukung Ahok maju melalui jalur independen.

"Kalau dulu kami berdarah-darah untuk mengumpulkan KTP, sekarang jauh lebih mudah. Masyarakat antusias datang sendiri bahkan banyak permintaan untuk membuka posko partisipatif," ujarnya.
http://www.merdeka.com/jakarta/sebul...ahok-heru.html


PDIP Sebut Relawan Bayaran Teman Ahok Dibekingi 5 Cukong
Rabu (16/03/2016).

SuaraJakarta.co, JAKARTA – Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno menyebut relawan bayaran Teman Ahok dibekingi 5 (lima) cukong besar untuk mengumpulkan KTP secara massif.

“Kami kagum sponsornya luar biasa. Saya dengar ada lima konglomerat (cukong, red) di belakang Ahok. Ya sponsornya kuat,” kata Hendrawan di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (16/03/2016).

Bahkan, Anggota Komisi XI ini menegaskan para cukong tersebut kini telah mengalihkan dukungannya ke pada jalur independen, dibandingkan jalur partai politik.

“Ya sekarang konglomerat-konglomerat memilih individu untuk didukung besar-besaran, kalau tadinya kan ke parpol,” ujarnya.

Hendrawan pun menegaskan cukong-cukong itu langsung membiayai booth-booth Teman Ahok di beberapa mal di Jakarta..

“Ya dari sponsor tidak independen. Bagaimana booth di mal-mal itu begitu hebat formulirnya. itu kalau gak ada sponsor, dari mana duitnya? dari langit?” tegasnya.

Meski begitu, PDIP, kata dia, mengapresiasi kerja tim relawan, Teman Ahok, dengan menggalang suara dari masyarakat. Namun, ia menghimbau kepada Ahok supaya jujur dan mau terbuka kepada publik tentang konglomerat yang membiayainya untuk Pilgub mendatang.

“Ya kita menunggu. Perlu keterbukaaan. Ya dengan booth-booth dan dokumentasi mahal itu semua pasti ada yang bayar, dan kalau bisa disampaikan ke pubik,” katanya.

Sayangnya, Hendrawan enggan membeberkan lima konglomerat yang membiayai Ahok.

“Ya sudah beredar luas. Dan sebagian lagi katanya jadi independen itu dari parpol karena banyak juga barisan sakit hati berkumpul disana,” tandasnya.
http://suarajakarta.co/news/pdip-seb...ingi-5-cukong/


Ini Dia Rahasia di Balik Ambisi PDIP Bongkar Cukong di Belakang Ahok
17/03/2016

intelijen – Elit Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) terus berupaya membongkar siapa saja pengusaha yang berada di belakang Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Hal itu menjadi bukti bahwa PDIP mengetahui patgulipat yang dilakukan cukong Ahok dan Ahok sendiri.

Sinyalemen itu dilontarkan pengamat politik Muhammad Huda kepada intelijen (17/03). “Saat ini PDIP sudah mengetahui kelakukan busuk Ahok, yang hanya patuh pada cukong. Berpihak pada rakyat hanya omong kosong,” tegas Muhammad Huda.

Huda menegaskan, PDIP menilai karakter Ahok yang oportunis akan merugikan partai politik. “Ahok itu karakternya cari untung sendiri. Dia bukan seorang ideolog, tetapi pedagang politik yang cari keuntungan untuk diri dan kelompoknya terutama cukong-cukong,” jelas Huda.

Selain itu, Huda mengungkapkan, saat ini ada upaya penggiringan opini untuk mencitrakan Ahok itu baik bahkan bukan koruptor. “Kasus Sumber Waras, istri Ahok yang memimpin rapat, itu contoh nyata penyalahgunaan kekuasaan oleh Ahok,” papar Huda.

Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno menyebut relawan bayaran pendukung Ahok, “Teman Ahok”, dibekingi 5 (lima) cukong besar untuk mengumpulkan KTP secara massif.

“Kami kagum sponsornya luar biasa. Saya dengar ada lima konglomerat (cukong, red) di belakang Ahok. Ya sponsornya kuat,” kata Hendrawan di Gedung DPR RI (16/03).

Tak hanya itu, anggota Komisi XI DPR RI ini menegaskan para cukong tersebut kini telah mengalihkan dukungannya ke pada jalur independen, dibandingkan jalur partai politik. “Ya sekarang konglomerat-konglomerat memilih individu untuk didukung besar-besaran, kalau tadinya kan ke parpol,” ujar Hendrawan.

Hendrawan pun menegaskan cukong-cukong itu langsung membiayai booth-booth Teman Ahok di beberapa mal di Jakarta. “Ya dari sponsor tidak independen. Bagaimana booth di mal-mal itu begitu hebat formulirnya. itu kalau gak ada sponsor, dari mana duitnya? dari langit?” tegas Hendrawan.
https://www.intelijen.co.id/ini-dia-...belakang-ahok/


Siapa Cukong Dibalik Pembiayaan “Teman Ahok”?
Selasa, 13 Jumadil Akhir 1437 H / 22 Maret 2016 08:30 WIB

@PejuangNKRI9 : Pribumi Bangkitlah, Tanah Air Sedang Dijajah Cina!
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok telah memutuskan untuk maju melalui jalur independen.
  • – Teman Ahok menargetkan bisa mengumpulkan 1 juta KTP. KPU DKI mensyaratkan minimal sekitar 572 ribu KTP sebagai syarat untuk mencalonkan diri maju menjadi Calon Gubernur DKI.
  • – Tentu KTP kelak akan diverifikasi secara teliti. Diduga akan terdapat berbagai kekeliruan. Oleh sebab itu, Teman Ahok perlu mengumpulkan KTP yang lebih banyak lagi. Ahok berharap mendapat 1 juta KTP.
  • – Teman Ahok dengan klaim sepihak telah menghimpun hampir sekitar 800 ribu KTP sebelum tanggal 7 Maret 2016. Teman Ahok mulai berkerja bulan Juni 2015. Artinya, Teman Ahok telah berkerja selama sekitar 8 bulan dan telah membuka sekitar 145 booth di berbagai mall dan lokasi lainnya.
  • – Jika 800 ribu formulir telah dicetak, maka dibutuhkan sekitar 1600 rim. Jika harga satu rim sekitar Rp. 350 ribu rupiah, maka dana yang dikeluarkan untuk mencetak 800 ribu formulir sekitar Rp. 560.000.000 (Lima Ratus Enam Puluh Juta Rupiah).
  • – Booth di satu mall yang sedang dan besar anggaplah disewa dengan harga Rp. 15.000.000 sebulan. Katakanlah dari 145 lokasi, 30 Booth saja yang disewa dari 145 ribu lokasi, maka biayanya adalah Rp. 450.000.000 (Empat Ratus Lima Puluh Juta Rupiah Sebulan). Anggaplah Teman Ahok 5 bulan saja menyewa di Mall (Mereka telah berkampanye sekitar 8 bulan, bulan Juni 2015-Maret 2016), maka biaya yang dikeluarkan sebanyak Rp. 2.250.000.000 (Dua Miliar Dua Ratus Lima Puluh Juta Rupiah).
  • – Relawan yang menjaga booth biasanya 4 orang karena ada 2 shift (setiap shift 2 orang). Setiap yang jaga booth dapat Rp. 100.000/jaga. Jadi, 30 Booth x 150 hari x 4 orang x 100 ribu = Rp. 1.800.000.000 (Satu Miliar Delapan Ratus Juta Rupiah).
  • – Ini semua belum dihitung biaya cetak spanduk, flyer, tim KTP lainnya yang bertugas untuk menginput, menyusun, merapikan, seluruh KTP tersebut. Belum termasuk juga biaya untuk operasionalisasi kantor dan sebagainya. Jadi, untuk KTP saja, Teman Ahok telah menghabiskan dana paling minim di atas Rp. 5.000.000.000 (Lima Miliar Rupiah). Ini Biaya untuk Sesi Pertama Menghimpun Formulir ahok cina– Ironinya, Formulir KTP yang telah dihimpun tidak sah karena tidak mencantumkan Calon Wakil Gubernur.
  • – Mulai tanggal 7 Maret 2016, Teman Ahok memulai untuk mengulang lagi menghimpun Formulir KTP dengan mencantumkan Nama calon Wakil Gubernur. Ahok berharap bisa terkumpul sebanyak 1 juta Formulir KTP.
  • – Jika 1 juta Formulir dicetak, maka diperlukan 2000 rim. Jika harga 1 rim KTP sekitar Rp. 350 ribu rupiah. Artinya, dana yang dibutuhkan untuk mencetak 2000 rim formulir KTP saja, itu sudah mencapai Rp. 700.000.000. (Tujuh ratus juta rupiah).
  • – Ini belum biaya operasional menyebarkan 2000 rim formulir KTP ini ke seluruh wilayah Jakarta.
  • – Teman Ahok dengan waktu sangat mendesak harus bergerak cepat. Saat ini Temanahok.com mengklaim telah membuka sekitar 145 posko untuk menghimpun KTP warga Jakarta. Puluhan booth/kios/posko dibuka di puluhan mall.
  • – Jika harga sewa kios di mall rata rata per hari sekitar Rp. 500.000, maka dalam sebulan Rp. 15.000.000. Jika disewa dalam 3 bulan saja, maka harga sewa sudah mencapai Rp. 45.000.000. Jika Teman Ahok menyewa 70 lokasi dari 145 lokasi selama 3 bulan, maka Teman Ahok memerlukan dana sebanyak Rp. 3.150.000 (Tiga Milyar Seratus Lima Puluh Juta Rupiah).
  • – Relawan yang menjaga booth biasanya 4 orang karena ada 2 shift (setiap shift 2 orang). Setiap yang jaga booth dapat Rp. 100.000/jaga. Jadi, 70 booth x 90 hari x 4 orang x 100 ribu = Rp. 2.520.000.000 (Dua Miliar Lima Ratus Dua Puluh Juta Rupiah).
  • – Ini belum termasuk biaya ratusan juta rupiah untuk sewa kantor dan operasioanalisasi kantor, dan biaya untuk tim KTP lainnya yang bertugas untuk menginput, menyusun, merapikan, seluruh KTP tersebut.
  • – Jadi, untuk KTP Gelombang Kedua saja, Teman Ahok menghabiskan dana minimal sekitar Rp. 7.000.000.000 (Tujuh Miliar Rupiah).
  • – Jika digabung dengan biaya KTP Sesi Pertama, maka Teman Ahok telah mengeluarkan biaya minimal sekitar Rp. 12.000.000 (Dua Belas Miliar Rupiah).
  • – Teman Ahok yang dimunculkan di permukaan adalah anak anak muda. Tentu mereka tidak punya kemampuan untuk membiayai Penghimpunan KTP.
  • – Dua Belas Miliar adalah jumlah yang sangat besar bagi kita.
  • – Namun, itu adalah biaya yang kecil atau sangat kecil bagi para Pemilik Modal. Apalagi hampir semua mall dan pusat perbelanjaan besar di Jakarta dimiliki oleh para cukong-cukong sipit. Sudah bukan rahasia umum lagi. Mereka bisa saja menggratiskan sewa stan atau booth di areal mall-nya demi mendukung Ahok yang dianggap bisa menjadi pelindung bisnis mereka.
  • – Siapa Pemilik Modal Besar Pendukung Teman Ahok? Apa kepentingan Pemilik Modal Besar tersebut?
  • – Ternyata, biaya untuk maju melalui calon Independen memerlukan biaya yang sangat mahal.
  • – Maju melalui calon Independen adalah bagi orang yang kaya, bukan bagi orang yang tidak punya duit.
  • – Calon Independen bisa menjadi jalur yang menyuarakan kepentingan Pemilik Modal Besar.

http://www.eramuslim.com/berita/anal...m#.Vx__hNR97IU

Quote:

-------------------------

Pokoknya "ABAH" ... Asal Bukan Ahok ...


emoticon-Big Grin
0
3.6K
53
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.9KThread41.5KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.