Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

solit4ireAvatar border
TS
solit4ire
Ahok terus Gaduh, Jakarta dalam Bahaya. Calon ex-Jenderal TNI yg bisa atasi?
Ahok Terus Gaduh, Jakarta Dalam Bahaya
Selasa, 26 April 2016 , 22:00:00


Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama.

JAKARTA - Pemerhati politik dari Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Indonesia, Muchtar Sindang mengatakan, berbagai kegaduhan sosial terjadi di DKI Jakarta akan berpengaruh langsung terhadap stabilitas politik ibu kota negara. Menurutnya, kegaduhan itu akan semakin terlihat seiring semakin dekatnya pelaksanaan pemilihan gubernur DKI tahun depan.

"Misalnya tercermin dalam polemik sebuah kasus, antara kandidat dan pendukungnya saling serang dan membela diri, saling tuding untuk menjatuhkan lawan, penggunaan sosmed (media sosial, red) yang hampir setiap hari selalu memuat aksi-aksi bakal calon kepala daerah," ujar Muchtar, Selasa (26/4).

Menurutnya, jika kegaduhan sosial sampai terjadi, maka imbasnya bakal merugikan semua kalangan, hususnya warga Jakarta. Apalagi kondisi yang ada saat ini diyakini sangat terkait dengan perilaku Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang frontal dan penuh konroversi.

Yang dikhawatirkan Muchtar adalah terpicunya sentimen suku, agama, ras dan antar-golongan (SARA) akibat gaya Ahok dalam memimpin DKI. "Jadi jauh dari sikap santun, sarkasme dalam komunikasi sosial politiknya,” ulasnya.

Di sisi lain, katanya, nama-nama lain juga muncul sebagai bakal calon gubernur DKI. “Begitu juga dengan tokoh-tokoh yang saat ini muncul berkampanye sebagai calon gubernur Jakarta, semakin menciptakan potensi memicu ketegangan SARA," ujarnya.

Muchtar pun berharap semua kalangan bisa menahan diri, tak terkecuali Ahok. Sebab, jika kegaduhan tetap terus berlangusng maka hal itu akan sangat berbahaya.

"DKI Jakarta merupakan barometer stabilitas sosial politik nasional, maka di samping harus terjaga kondusivitasnya, sangat dibutuhkan hadirnya pola kepemimpinan yang lebih intelektual dan santun, selain ketegasan yang berkarakter, tentu juga arif bijaksana," ujar Muchtar.
http://www.jpnn.com/read/2016/04/26/...-Dalam-Bahaya-


Jagokan Eks TNI untuk Turunkan Tensi Politik di DKI
KIPP Indonesia Yakini Sjafrie Bisa Tandingi Ahok
Selasa, 26 April 2016 , 22:55:00


Letjen (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin.

JAKARTA - Bursa bakal calon kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017 mulai semarak. Namun, nama Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama alias Ahok memang masih terlihat paling digdaya.

Untuk itu, Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Indonesia menganggap perlu adanya bakal calon gubernur lain yang bisa menyaingi Ahok sebagai calon incumbent. Menurut pengamat dari KIPP Indonesia, Muchtar Sindang, ada figur yang berpotensi bisa menandingi Ahok.

Muchtar lantas menyebut nama mantan Pandam Jaya, Letjen (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin. Menurutnya, bekas wakil menteri pertahanan itu dikenal punya pemahaman yang baik tentang Jakarta dan sebagai figus yang bersih dan santun.

"Letnan Jenderal TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin akan kami usung untuk menjawab permasalahan DKI Jakarta. Beliau memiliki rekam jejak yang pantas untuk memimpin Jakarta. Tegas, santun, bersih, disiplin serta seorang intelektual yang memiliki wawasan dan memahami segala persoalan di Jakarta," ujarnya di Jakarta, Selasa (26/4).

Muchtar menambahkan, Sjafrie sebelum menjadi wakil menteri pertahanan juga pernah menjadi sekretaris jenderal di Kementerian Pertahanan. Selain itu, sambung Muchtar, pensiunan TNI kelahiran Makassar itu juga cakap dalam berkomunikasi.

"Sebelumnya juga menjabat sebagai Kepala Pusat Penerangan TNI tahun 2002–2005. Dan yang lebih perlu diperhatikan lagi, Sjafrie Sjamsoeddin dapat diterima semua golongan masyarakat," ujarnya.

Karenanya Muchtar meyakini kehadiran Sjafrie di bursa bakal calon gubernur DKI akan membawa gereget tersendiri. Muchtar bahkan menyebut Sjafrie bisa mendinginkan tensi politik jelang pilkada DKI.

"Dengan kehadiran Bapak Sjafrie Sjamsoeddin yang dapat diterima semua golongan dan lapisan masyarakat, diharapkan mampu membuat suhu politik DKI Jakarta menjadi lebih segar dan dingin. Mengingat isu-isu bersifat negatif yang dilontarkan para tokoh politik nasional, tidak tertutup kemungkinan dapat menyebabkan potensi konflik laten maupun konflik terbuka," ujar Muchtar
http://www.jpnn.com/read/2016/04/26/...olitik-di-DKI-


Pilkada DKI Jakarta 2017:
Munculnya Sjafrie Sjamsoeddin dan Moeldoko di Bursa Bacagub DKI
18 April 2016 12:57 AM

Jakarta, Aktual.com – Nama mantan Pangdam Jaya Sjafrie Sjamsoeddin mulai muncul di bursa bakal calon Gubernur DKI.

Tidak lain Partai Gerindra besutan Prabowo Subianto yang memunculkan nama mantan Wakil Menteri Pertahanan itu. Faktor kedekatan antara Prabowo dan Sjafrie sejak keduanya sama-sama masih aktif di militer, jadi salah satu alasan.

Diakui Wakil Ketua Umum DPP Gerindra, Arief Poyuono, Prabowo sudah sangat mengenal karakter Sjafrie. “Sejak sama-sama jadi taruna,” ucap dia, di Jakarta, Minggu (17/4).

Selain Sjafrie, Gerindra sebenarnya juga melirik mantan Panglima TNI Jenderal purnawirawan Moeldoko. Namun Moeldoko sendiri sepertinya masih malu-malu. Dengan keluarkan pernyataan lewat akun twitter, kalau dirinya tidak terpikir untuk maju jadi cagub DKI. Kendati demikian, berbagai pihak menilai pengalaman Moeldoko sebagai Panglima TNI, dianggap layak untuk jadi cagub.
http://www.aktual.com/munculnya-sjaf...a-bacagub-dki/

-----------------------------

Asyiiikkkk ... chinese-kapir bakal ketemu ex-Jenderal TNI yang dikenal orang lapangan dan paham jeroannya ibukota, tegas, cerdas, dan visoner


emoticon-Angkat Beer
Diubah oleh solit4ire 26-04-2016 23:21
0
2.7K
30
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.3KThread41.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.