rifqi.habibiiiAvatar border
TS
rifqi.habibiii
Mesin Pembunuh Petani Bernama Pabrik Gula Rafinasi


Rencana pemerintah untuk membuat 10 pabrik gula baru di Indonesia dalam waktu dekat ini, ibarat pisau bermata dua bagi para petani tebu. Mereka akan langsung dirugikan, jika pabrik-pabrik baru yang berdiri nanti juga memproduksi atau memproses gula rafinasi.

Para petani tebu yang tergabung dalam Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI), sudah beberapa kali mengeluh kepada pemerintah terkait semakin menjamurnya pabrik gula rafinasi di Indonesia.

“Tahun lalu kami sudah sampaikan keluhan kami ke Menteri BUMN, Rini Soemarno. Sengaja atau tidak sebenarnya pemerintah pula yang telah menciptakan mesin pembunuh bagi petani tebu di Indonesia, yakni pabrik gula rafinasi,” ujar Ketua APTRI Arum Sabil.

Saat ini menurut Arum, jumlah pabrik gula rafinasi di Indonesia sudah mencapai 11 pabrik, padahal dulu hanya tiga unit saja. Hal ini membuat kebutuhan akan impor raw sugar untuk gula rafinasi semakin tinggi di Indonesia.

“Bagaimana tidak menjadi mesin pembunuh, dulu tiga pabrik gula rafinasi hanya kapasitas produksinya 500.000 ton setiap tahunnya, namun saat ini, 11 pabrik tersebut kapasitas produksinya mencapai 5 juta ton per tahun. Padahal, kebutuhan untuk industri makanan dan minuman hanya 2, 2 juta ton. Lalu, mengapa harus berlebih seperti itu produksinya,” ungkap Arum.

Melihat selisih yang ada saat ini, kapasitas gula rafinasi sebesar 5 juta ton dan kebutuhan industri hanya 2,2 juta ton, maka diperkirakan sebanyak 2,8 juta ton gula rafinasi telah bocor ke pasar tradisional dan hal ini sudah terbukti di beberapa kota. Kebocoran itu membuat harga gula kristal putih ambruk dan petani tebu sangat dirugikan karena sistem bagi hasil dari pabrik gula lama terus turun.

Arum menambahkan, untuk kebutuhan gula konsumsi rumah tangga, sebenarnya produksi gula nasional sudah jauh mencukupi. “Kebutuhan untuk konsumsi rumah tangga hanya 2,3 juta ton, sedangkan produksi gula kita nasional mencapai 2,5 juta ton. Artinya untuk urusan kebutuhan rumah tangga sudah selesai, tinggal urusan industri,” katanya.

Produksi Gula dan Kebutuhannya.

Tahun Produksi Konsumsi
2009 2.299.504 2.593.658
2010 2.214.488 2.663.003
2011 2.228.259 2.692.833
2012 2.662.127 2.613.272
2013 2.551.024 2.642.125
2014 2.579.173 2.841.897
2015 2.623.923 2.817.743

sumber : http://swasembada.net/2016/04/22/mes...gula-rafinasi/
0
8K
54
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.8KThread40.8KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.