Bandung - Undang Kosim alias Abah tewas gantung diri dengan tali celana di sel isolasi Lapas Banceuy. Tali celana yang dimaksud itu adalah kain celana tahanan.

Dari foto yang didapatkan detikcom, tali itu tampak berwarna biru. Panjangnya sekitar 80 cm. Jika dikalungkan panjangnya sekitar 40 cm.

Tidak begitu jelas bagian bawah kaki Abah apakah terangkat atau menyentuh lantai. Namun yang jelas Abah tampak bersandar di teralis besi menghadap ke dalam ruangan.

Abah juga tampak masih mengenakan seragam tahanannya berwarna biru. Warna bajunya ini senada dengan warna tali yang melilit lehernya.

Sebelumnya Kapolrestabes Bandung AKBP AR Yoyol menjelaskan, sebenarnya yang melilit leher narapidana berusia 54 tahun itu bukanlah tali asli, melainkan tali yang dibuat dari kain celana narapidana. Yoyol menjelaskan, celana tahanan narapidana berbahan seperti karung terigu namun berwarna biru. Tali itu adalah hasil robekan dari celana itu.

"Bahan celana itu dirobek, dijadikan tali," kata Yoyol.

Dia menjelaskan, Abah ditemukan dengan leher tergantung di pintu sel isolasi itu. Punggungnya menempel ke besi teralis pintu sel itu. Namun demikian, Yoyol belum bisa menyimpulkan apakah Abah bunuh diri dengan cara gantung diri ataukah tewas akibat sebab lain.

"Dia kita temukan tergantung di pintu masuk sel khusus itu, kita bisa belum bisa simpulkan dia gantung diri," kata Yoyol.

http://news.detik.com/detiknews/3195...solasi-banceuy


Kakanwil Kemenkum HAM Jabar: Lebam di Tubuh Abah karena Proses Interogasi

Jakarta - Kepala Kantor Wilayah Kemenkum HAM Jawa Barat I Wayan Sukerta mengakui ada lebam di tubuh Undang Kosim (54) alias Abah yang ditemukan tewas di ruang isolasi Lapas Banceuy, Bandung. Ia sempat melihat luka lebam itu sebelum jasad Abah diserahkan kepada pihak keluarga.

"Kalau saya lihat (lebam-lebam) ada di paha," kata I Wayan Sukerta di Kantor Kemenkum HAM, Jl Rasuna Said, Jakarta Selatan, Minggu (24/4/2016).

Lebam tersebut, menurut I Wayan, kemungkinan terjadi saat petugas menginterogasi Abah atas dugaan adanya transaksi narkoba. Petugas melakukan intimidasi agar Abah mengaku.

"Dalam kondisi seperti ini karena dia tidak mengaku. Karena yang memeriksa manusia, yang diperiksa juga manusia, emosi. Entah di situ ada pemukulan atau apa sehingga ada bekas kekerasan," urai I Wayan.

Namun ia memastikan, penyebab tewasnya Abah bukanlah karena kekerasan fisik yang dilakukan oleh petugas. Ia menegaskan, Abah tewas karena gantung diri.

Menurut I Wayan, bukan tanpa alasan petugas mendesak Abah untuk mengaku. Abah terpantau melalui CCTV, menerima bungkusan dari seseorang saat bertugas membersihkan halaman Lapas. Untuk memastikan bungkusan tersebut, petugas memeriksa Abah namun tidak menemukan bungkusan seperti yang tertangkap dalam layar CCTV.

"Kan dibuktikan lagi, setelah dilakukan tes urine ada yang positif. Hanya yang satu belum memberitahu siapa yang ngasih narkoba. Yang satu lagi enggak ngaku," ucap I Wayan.

Petugas lantas memisahkan Abah dari teman-temannya untuk melakukan interogasi lebih lanjut. Ia ditempatkan di ruang isolasi dan didatangi oleh petugas setiap dua jam sekali.

"Kalau di sel itu kan dikontrol dua jam sekali. Jam 22.00 WIB masih aman, jam 00.00 WIB kembali dikontrol sudah tergantung," katanya.

Sementara terkait keberadaan Abah di halaman, menurut I Wayan, karena napi narkoba tersebut memang sudah diberi kepercayaan oleh petugas Lapas. Sebab masa tahanan Abah hampir habis, yakni tersisa dua bulan lagi.

"Dia ini kan karena sudah menjelang bebas, sudah baik , dipercayai, sesuai prosedur, diberi kesempatan untuk kerja di luar, tapi ada yang memantau," tuturnya.

https://news.detik.com/berita/319547...ses-interogasi

Patut diselidiki sampai terang benderang