Halloooo.. this is my first thread. Ane coba bikin thread setelah sekian lama ane cuma berdiam diri dan jadi silent reader jadi mohon maaf dan mohon koreksinya apabila thread ane masih berantakan sebenarnya ane udah pengen banget bikin thread dari dulu cuma ane gak tau mau bahas apa soalnya segala macem hal udah pernah dibahas di kaskus
Nah bertepatan dengan perayaan hari Kartini ini pula ane beranikan diri buat bikin thread. Tentu saja temanya tentang Kartini eh bukan Kartini sih tapi lebih tepatnya pahlawan wanita. Karena sudah terlalu mainstream hari Kartini bahas tentang Kartini so ane mau sharing beberapa info tentang pahlawan wanita selain Kartini. Sorry to sorry kalau udah pernah ada yang bahas ini sebelumnya. Check this out....
Spoiler for Yang Punya Hari:
Pelopor kebangkitan perempuan karena pikiran dan pandangannya mengenai emansipasi wanita. Terbitnya surat-surat Kartini, seorang perempuan pribumi, sangat menarik perhatian masyarakat Belanda, dan pemikiran-pemikiran Kartini mulai mengubah pandangan masyarakat Belanda terhadap perempuan pribumi di Jawa. Pemikiran-pemikiran Kartini yang tertuang dalam surat-suratnya juga menjadi inspirasi bagi tokoh-tokoh kebangkitan nasional Indonesia, antara lain W.R. Soepratman yang menciptakan lagu berjudul Ibu Kita Kartini.
Nama : Raden Adjeng Kartini
Asal Daerah : Jawa Tengah
Penetapan : 2 Mei 1964
Lahir : Jepara, Jawa Tengah, 21 April 1879
Wafat : Rembang, 17 September 1904
Spoiler for 1. Tjoet Nja’ Dhien (Cut Nyak Dien):
Cut Nyak Dien bersama Teuku Umar (suaminya), memimpin berbagai peperangan di tanah rencong melawan pasukan Belanda sejak tahun 1880. Belanda mengakui kewalahan menghadapi duet pemimpin ini. Sepeninggal suaminya. Perjuangan Cut Nyak Dien pernah dalam film drama epos berjudul Tjoet Nja' Dhien pada tahun 1988 yang disutradarai oleh Eros Djarot dan dibintangi Christine Hakim sebagai Tjoet Nja' Dhien, Piet Burnama sebagai Pang Laot, Slamet Rahardjo sebagai Teuku Umar dan juga didukung Rudy Wowor. Film ini memenangkan Piala Citra sebagai film terbaik, dan merupakan film Indonesia pertama yang ditayangkan di Festival Film Cannes (tahun 1989).
ama : Tjoet Nja’ Dhien (Cut Nyak Dien)
Asal Daerah : Aceh
Penetapan : 2 Mei 1964
Lahir : Lampadang, Kerajaan Aceh, 1848.
Wafat : Sumedang Jawa Barat 6 November 1908
Spoiler for 2. Tjoet Nja’ Meutia (Cut Nyak Meutia):
Awalnya Tjoet Meutia melakukan perlawanan terhadap Belanda bersama suaminya Teuku Muhammad atau Teuku Tjik Tunong. Namun pada bulan Maret 1905, Tjik Tunong berhasil ditangkap Belanda dan dihukum mati di tepi pantai Lhokseumawe. Sepeninggal suaminya Tjoet Meutia terus melakukan perlawanan kepada Belanda bersama Pang Nagroe, hingga akhirnya tewas pada tanggal 26 September 1910.
Nama : Tjoet Nja’ Meutia (Cut Nyak Meutia)
Asal Daerah : Aceh
Penetapan : 2 Mei 1964
Lahir : Keureutoe, Pirak, Aceh Utara, 1870
Wafat : Alue Kurieng, Aceh, 24 Oktober 1910
Spoiler for 3. Hj. Fatimah Siti Hartinah Soeharto (Ibu Tin):
Turut dalam Laskar Putri Indonesi pada masa perang revolusi kemerdekaan RI, serta menyelenggarakan dapur umum dan P3K bagi pejuang. Menjadi Ibu Negara masa pemerintahan Presiden Suharto, Mendirikan Taman Mini Indonesia Indah, Taman Buah Mekarsari, Perpustakaan Nasional, Rumah Sakit Kanker Dharmais, dan Rumah Sakit Jantung Harapan Kita.
Nama : Hj. Fatimah Siti Hartinah Soeharto
Asal Daerah : Jawa Tengah
Penetapan : 30 Juli 1996
Lahir : Surakarta, Jawa Tengah, 23 Agustus 1923
Wafat : Jakarta, 28 April 1996
Spoiler for 4. Hj. Fatmawati Soekarno:
Penjahit Bendera Pusaka “Sang Saka Merah Putih” yang dikibarkan pada saat Proklamasi 17 Agustus 1945. Beliau juga ialah istri ketiga Soekarno dan Ibu Negara RI yang pertama. Ia menggalang dana untuk membangun rumah sakit yang sekarang bernama RSUP Fatmawati
Nama : Hj. Fatmawati Soekarno
Asal Daerah : Bengkulu
Penetapan : 4 Nopember 2000
Lahir : Bengkulu, 5 Februari 1923
Wafat : Kuala Lumpur, Malaysia, 14 Mei 1980
Spoiler for 5. Hj. Rangkayo Rasuna Said:
Pernah dipenjara Belanda pada tahun 1932 karena memprotes ketidakadilan Pemerintah Hindia Belanda. Pernah duduk menjadi anggota DPR-RIS dan Dewan Pertimbangan Agung. Semasa hidupnya, beliau juga aktif memperjuangkan persamaan hak pria dan wanita.
Nama : Hj. Rangkayo Rasuna Said
Asal Daerah : Sumatera Barat
Penetapan : 13 Desember 1974
Lahir : Agam, Sumatera Barat, 14 September 1910
Wafat : Jakarta, 2 November 1965
Spoiler for 6. Maria Walanda Maramis:
Bercita-cita memberdayakan kaum ibu, Mendirikan organisasi Percintaan Ibu Kepada Anak Turunannya (PIKAT) pada tahun 1917 untuk memperjuangkan pendidikan bagi wanita khususnya kaum ibu agar dapat meningkatkan kesehatan anak dan kesejahteraan keluarga. Pada tahun 1919, beliau memperjuangkan agar wanita memiliki hak suara di lembaga perwakilan Minahasa Raad.
Nama : Maria Walanda Maramis
Asal Daerah : Sulawesi Utara
Penetapan : 20 Mei 1969
Lahir : Kema, Sulawesi Utara, 1 Desember 1872
Wafat : Maumbi, Sulawesi Utara, 22 April 1924
Spoiler for 7. Martha Christina Tiahahu:
Mengangkat senjata terjun langsung dalam perang melawan Belanda membantu ayahnya yang merupakan pembantu Kapitan Pattimura.
Nama : Martha Christina Tiahahu
Asal Daerah : Maluku
Penetapan : 20 Mei 1969
Lahir : Nusa Laut, Maluku, 4 Januari 1800
Wafat : Laut Banda, Maluku, 2 Januari 1818
Spoiler for 8. Nyai Hj. Siti Walidah Ahmad Dahlan:
Lebih akrab dengan panggilan Nyai Ahmad Dahlan, memperjuangkan pendidikan bagi kaum wanita di bidang pengetahuan agama dengan mengadakan pengajian untuk kalangan wanita. Pengajian ini akhienya berkembang dan menjadi wadah organisasi ibu-ibu yang bernama “Lembaga ‘Aisyiyah” dalam organisasi Muhammadiyah.
Nama : Nyai Hj. Siti Walidah Ahmad Dahlan
Asal Daerah : Daerah Istimewa Jogjakarta
Penetapan : 22 September 1971
Lahir : Kauman, Jogjakarta 1872
Wafat : Kauman, Jogjakarta 31 Mei 1946
Spoiler for 9. Nyi Ageng Serang:
Pemimpin daerah Serang, beliau memimpin pasukan dari tandu, membantu Pangeran Diponegoro melawan Belanda selama 3 tahun.
Nama : Nyi Ageng Serang
Asal Daerah : Jawa Tengah
Penetapan : 13 Desember 1974
Lahir : Purwodadi, Jawa Tengah, 1752
Wafat : Yogyakarta, 1828
Spoiler for 10. Opu Daeng Risadju:
Melakukan pemberontakan terhadap tentara NICA pada tahun 1946. Beliau berhasil ditangkap beberapa bulan kemudian dan mengalami penyiksaan yang menyebabkan beliau menjadi tuli hingga akhir hayatnya
Nama : Opu Daeng Risadju
Asal Daerah : Sulawesi Selatan
Penetapan : 3 Nopember 2006
Lahir : Palopo, Sulawesi Selatan 1880
Wafat : Palopo, Sulawesi Selatan 10 Februari 1964
Spoiler for 11. Raden Dewi Sartika:
Tokoh perintis pendidikan untuk kaum wanita dengan mendirikan Saloka Istri pada tahun 1904. Bakat dalam cara Dewi Sartika memberi pelajaran kepada para masyarakat terutama kaum perempuan di sekitar lingkungan tempat tinggalnya, telah menjadikan semangat dan cita-cita untuk terus berupaya agar anak-anak dan kaum perempuan pribumi bisa mendapat kesempatan memperoleh ilmu pengetahuan.
Nama : Raden Dewi Sartika
Asal Daerah : Jawa Barat
Penetapan : 1 Desember 1966
Lahir : Bandung, 4 Desember 1884
Wafat : Tasikmalaya, 11 September 1947
Nah semoga kita semua dapat meneladani sifat-sifat baik beliau-beliau ini