Film The Hobbit membuat negara Selandia Baru jadi destinasi wisata yang ramai dikunjungi para wisatawan. Di negeri tersebut, para wisatawan pun bisa secara langsung berkunjung ke lokasi shooting film The Hobbit. Itu kalau di Selandia Baru. Di negara Cina, ada pula tempat serupa namun tak sama. Tempat tersebut adalah kerajaan para kurcaci yang disebut dengan nama The World Butterfly Eco Garden (Dwarf Empire), singkatnya disebut Dwarf Empire.

Kerajaan para kurcaci ini berada di Provinsi Yunnan Cina, tepatnya di pinggiran kota Kunming di sebuah tempat bernama Jiaomu Village. Dwarf Empire ini merupakan sebuah taman hiburan terpadu, yang di dalamnya juga menjadi lokasi eco garden kupu-kupu terbesar dunia. Tempat ini pun mempunyai sebanyak 1.758 spesies kupu-kupu dari total 16 ribu spesies kupu-kupu yang ada di seluruh dunia. Tak heran kalau tempat ini juga dikenal sebagai Rumah Kupu-kupu.

Meski mempunyai koleksi kupu-kupu yang sangat banyak, The World Butterfly Eco Garden lebih terkenal karena Dwarf Empire-nya. Nama Dwarf Empire ini pun disesuaikan dengan kondisi riil taman hiburan ini. Disebut Dwarf Empire karena tempat ini merupakan taman hiburan yang sepenuhnya menggunakan tenaga orang-orang cebol. Dan karena hal ini pulalah Dwarf Empire pun menuai kontroversi karena dianggap mengeksploitasi keberadaan orang-orang cebol.

Rumah-rumah kurcaci di Dwarf Empire (kredit gambar: EPA/DIEGO AZUBEL)

Tak sedikit media ternama dunia yang menyebut Dwarf Empire sebagai the most exploitative amusement park on earth. Meski begitu, taman hiburan yang satu ini ternyata cukup populer juga di Provinsi Yunnan. Terlebih keberadaan kerajaan para kurcaci ini memang cukup unik. Tak hanya unik karena bangunan mini yang ada di dalamnya, tapi juga karena mereka melibatkan sebanyak 100 orang cebol dalam atraksi hiburan yang mereka tampilkan.

Dua kali sehari, Dwarf Empire ini pun menampilka pertunjukan para kurcaci. Dan seperti halnya sebuah kerajaan, Dwarf Empire ini juga lengkap dengan keberadaan seorang raja, yang tentunya juga merupakan seorang cebol. Dan setiap pertunjunkan di Dwarf Empire selalu diawali dengan kehadiran sang raja. Selanjutnya, pertunjukan pun menampilkan orang-orang cebol lainnya yang muncul dalam berbagai kostum menarik.

Salah seorang kurcaci di Dwarf Empire (kredit gambar: EPA/DIEGO AZUBEL)

Berbagai pertunjukan pun ditampilkan di Dwarf Empire ini. Mulai dari pertunjukan balet mengenai kisah Swan Lake ataupun pertunjukan tarian hip-hop. Dan pertunjukan orang-orang cebol tersebut juga dibarengi dengan keberadaan bangunan-bangunan ala kurcaci yang berukuran mungil. Jadi, tempat ini pun benar-benar merupakan lokasi yang dibentuk dan didesain untuk orang-orang cebol di sana.

Setiap harinya, tempat ini pun diklaim mempunyai pengunjung sebanyak 400 orang. Didirikan pada tahun 2009, Dwarf Empire ini pada awalnya memang hanya populer di mata masyarakat lokal dan hanya banyak dikunjungi oleh para pelajar. Seiring dengan berjalannya waktu, Dwarf Empire ini mulai banyak didatangi wisatawan asing. Terlebih investor Dwarf Empire ini juga membekali para pekerjanya dengan kemampuan berbahasa inggris.

Raja Dwarf Empire yang tampil dengan baju berwarna kuning (kredit gambar: theblondera.)

Dilihat dari luar, taman hiburan yang satu ini memang terlihat sebagai lokasi sangat mengeksploitasi keberadaan orang-orang cebol. Tak ubahnya seperti seperti keberadaan orang-orang cebol yang menjadi pelawak di tanah air sih. Meski begitu, Dwarf Empire ini mempunyai alasan tersendiri kenapa mereka mempekerjaan orang-orang cebol di lokasi taman hiburannya. Dan orang-orang cebol tersebut mempunyai usia mulai dari 19 hingga 48 tahun dengan ketinggian maksimal 130 cm.

Pihak Dwarf Empire beralasan kalau mereka mendirikan taman hiburan tersebut dalam rangka untuk meningkatkan taraf hidup orang-orang cebol di sana. Seperti di tempat lain sih ya, orang-orang cebol kerap mendapatkan pandangan negatif karena kondisi tubuhnya. Namun di tempat ini, orang-orang cebol tersebut memperoleh bayaran yang cukup layak untuk standar masyarakat Cina, dan bahkan juga disertai dengan keberadaan mess sebagai tempat tinggalnya.

Dan setelah berkunjung ke Dwarf Empire, tentunya sayang juga kalau melewatkan The Butterfly Garden yang berada satu kompleks. Terlebih di sini juga terdapat pohon yang disebut dengan nama 'pohon kupu-kupu' yang menjadi rumah ribuan kupu-kupu. Terlebih lagi, area di sekitar Dwarf Empire ini juga masih merupakan wilayah yang hijau dipenuhi dengan pepohonan dan pemandangannya indah.

SUMBER