Berawal dati thread diatas ane berinisiatif untuk share apa saja sih fakta perguruan tinggi di negara kita yang "kaya raya" ini
Fakta miris tentang perguruan tinggi di negara ini yang dirangkum dari kompasiana.com:
Spoiler for KOMPASIANA.COM:
Spoiler for Orientasi Dosen:
Student Centre Learning (SCL) pernah ditabuh sekeras-kerasnya. Seluruh staf pengajar di PTN di- high recommended- kan untuk mengikuti 'kursus' ini secara terpadu, sepenuhnya, integrated. Tugas memformulasi deskriptor per matakuliahpun menjadi titik baliknya pembelajaran dari teknik klasik (Socratik) menjadi metode student centre. Revolusi pembelajaran ini mendaulat peserta didik (mahasiswa/i) di atas segalanya. Mahasiswa yang dimohonkan untuk super aktif dalam/luar ruangan kuliah. Dosen 'hanyalah' fasilitator.
Faktanya: Dosen masih seperti yang dulu, lebih banyak bicaranya, cuap-cuapnya, jualan kecap, berorasi, pidato, ceramah, kuliah tanpa kesimpulan, tanpa bonus motivasi dan tanpa pengungkapan dunia ilmu pengetahuan dan fakta lapangan. Mahasiswa masihlah marginal, tetap pada posisi pasif dan kuliah hanyalah persyaratan administrtatif, formalitas dan yang penting sarjana.
Spoiler for Research is Money:
Dosen berlomba dan berkompetisi dalam penelitian hanya karena orientasi uang, kompetisi ini tidak ilmiah. Ia 'alamiah' dan motif materialism sangat kental di ajang ini. Proposal riset tak lebih dari sebuah persyaratan administratif, selanjutnya teknik yang dioptimalkan bagaimana lobi-lobi di tingkat Lembaga Penelitian, dan juga LPPM (Lembaga Pengabdian Pada Masyarakat). Maka, pantaslah jika 'bank proposal' perguruan tinggi tak dilirik dunia internasional
Spoiler for Profesor GBHN:
Konon profesor itu GBHN (Guru Besar Hanya Nama), sangat jarang di temukan profesor memiliki 'kader' dalam keilmuan, sungguh langka seorang profesor dengan uletnya memindahkan ilmunya kepada juniornya, ia hanya mampu mengungkapkan jibunan teori orang lain dan dipaparkan kepada anak didiknya. Bahkan seorang Habibie pun, tiada pernah saya melihat kekayaan ilmunya telah diwariskan kepada generasi pelanjut. Generasi pelanjut, tinggallah terkagum-kagum atas kecerdasan seorang Habibie. Sementara Habibie belum pernah merasa bangga kepada seseorang yang telah mengambil seluruh ilmunya. Malah orang-orang ingin mengadopsi romatisnya Habibie-Ainun, bukan dari sisi keluasan ilmu dan konsep-konsep teknologinya
Spoiler for Benchmarking:
Konsep ini sangat cerdas, konsep yang menawarkan bagaimana institusi perguruan tinggi mengomparasi dirinya dengan diri orang lain, dengan universitas-universitas yang lebih maju, lebih unggul. Selanjutnya bahan-bahan, metode-metode pembelajaran di perguruan tinggi unggul itu, dibawa pulang ke tanah air dan di try out. Faktanya: benchmarking itu disulap menjadi ajang rekreasi, refreshing dan 'jalan-jalan biasa'. Dan 'cerita' yang berkembang bukanlah pada sisi science yang telah diperoleh di ajang benchmarking, melainkan candaan bagaimana seksinya gadis-gadis Thailand, uniknya pria-pria India dan mahalnya tiket tempat hiburan malam. Belum lagi kisah aneh bin ajaib, akrobatiknya penari-penari streaptease yang mengeluarkan benda-benda tajam dari alat vitalnya semisal silet dan tutup botol. Ahay....!!!
0
3.4K
Kutip
22
Balasan
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
923.3KThread•83.9KAnggota
Urutkan
Terlama
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru