- Beranda
- The Lounge
Majalah Bobo Dulu dan Sekarang Part II: Ke Mana Tokohnya?
...
TS
twisctre
Majalah Bobo Dulu dan Sekarang Part II: Ke Mana Tokohnya?
Disclaimer: bukan promosi, tapi nostalgia aja
Hai, sudah baca thread bagian 1 belum? Silakanbaca di sini terutama bagian komentar kaskuser. Thread itu bisa rame terus di tengah gempuran parfum pada saat itu yang bikin Kaskus sepi. Saat ini di 124 ribu view karena banyak yang klik link yang kukasih ini. Emang ga salah buat part 2.
TOP THREAD 16/4/2016
HT 20/4/2016
SUDAH TEMBUS 100K VIEW (23/4/2016 00:00 WIB)
THREAD YANG LAMA SUDAH DIKUNJUNGI REDAKTUR DAN PETINGGI MAJALAH BOBO, BUKTI KUAT ADALAH SCREENSHOT PM INI
Spoiler for ss:
THREAD LAMA JUGA SUDAH ADA DI AUTOTEXT GOOGLE
Spoiler for :
Biar gak bingung kok beda TS, aku klon TS trit pertama http://www.kaskus.co.id/profile/1751189=> Misael524288
Tolong ID ini jangan dilempar
SELAMAT ULANG TAHUN BOBO, 14 APRIL 2016! INI SEBUAH PENGHORMATAN UNTUK MAJALAH ANAK YANG TAK LAGI MUDA, 43 TAHUN.
Di saat banyak unit cetak Kompas Gramedia gulung tikar, bahkan saudaranya sendiri kayak Kreatif, Pustaka Ola, Bobo masih bisa bertahan. Hebat hebat.
Bukan promosi, cuma memberitahukan, untuk merayakan ultah Bobo bisa masuk microsite ini http://microsite.kidnesia.com/boboultah2016
PROLOG
Quote:
Udah lama gak ngethread sungguh-sungguh, gue menyempatkan mengetik di tengah kesibukan yang sangat berbeda dengan zaman SMA yang mikirnya cuma belajar belajar belajar. Di tengah kesibukan gue sebagai anak... mahasiswa Universitas Indonesia (bisa dilihat dari isi post yang banyak menyinggung wilayah UI), panggilan organisasi, tugas tugas yang minta cepat dikumpulkan, konflik horisontal yang rawan terjadi, kesibukan membuat gue lama gak kelihatan di Kaskus.... Sebuah thread mengingatkanku akan amat pentingnya suatu nostalgia.
Di thread ini gue juga kasih petunjuk buat yang mau ke kantor Kompas Gramedia, tinggal Ctrl+F aja gan. Petunjuk Commuter Line dan Busway termasuk.
Majalah Bobo, kamu ke mana?
Kaskuser yang menikmati thread bagian I (buka di sini) merasa ada yang gantung? Merasa cerita tentang Bobo belum tersampaikan dengan komentar sebanyak 78 halaman dan terus-terus-terus bertambah seiring sering tersundulnya thread bagian I? Oke, TS yang tampil berbeda dengan ID beda akan menyampaikan kisah kasih dengan Bobo, cerita seorang pembaca majalah yang saling dibagikan dan dibaca menjadi suatu untaian (thread, trit, tret dalam arti sesungguhnya). Selamat kaget, terharu, dan... Sudahlah.
Tokoh pembentuk majalah legend sudah bertahan dari 1973 sampai hari ini . Sebenarnya pecahan kolom Bobo Belanda dari rubrik Kompas Anak 1970an, jadi sejarahnya sudah lebih dari 14 April 1973. Nah, karena legend, pertanyaanku...
Ke mana.... mereka? Cekidot!
Majalah induk di Belanda
Quote:
BUKA INI => http://bobo.nl. KAGET ENTE GAN? Bobo Belanda itu Bobo Junior saat ini gan!
Versi web belanda
Versi Indonesia
Perhatikan lambang dan gambar Bobo yang BEDA JAUH sama versi indonesia. Bandingkan juga dengan iklan Bobo Junior dan sampulnya, sama persis sampai font.
Bobo Junior dibuat karena permintaan pihak Bobo Belanda yang memutuskan majalahnya hanya buat anak playgroup, sementara yang di sini menargetkan pembaca anak SD yang udah bisa baca wacana agak panjang. Dulu peran ini dipegang Majalah Kawanku sampai berubah jadi majalah cewek tahun 80an akhir.
Ya meski menurut gue target Bobo saat ini semua umur karena masih banyak orang dewasa seumuran rakyat Kaskus di sini ngebaca. Jangan salah, 2016 begini lisensi Belanda juga masih ada loh, bahkan ceritanya impor karena ada cerita musim dingin (gak pernah ada di cerita Bobo Indonesia). Agak mirip Donal Bebek Indonesia yang hanya dicantumkan lisensinya.
Kalau versi sini (awal) juga masih sedikit terikat sama Belanda. Cerita-cerita yang sudah diskontinu di Belanda (Paman Kikuk, Bona, Negeri Dongeng) diteruskan sampai 2016 dan sampai majalah ini bubar jalan. Tentunya dengan redesain supaya lebih Indonesia, dan hak cipta kayaknya mereka gak risau karena ada perjanjian dengan pihak Belanda.
Asal tahu, ini alasan terbesar tokoh Bobo gak bisa jadi seperti Mickey Mouse, karena memang sampai hari ini masih terikat Belanda dan sebenarnya bukan asli Indonesia. Tapi, dengan bertahan sampai 2016 pun sangat hebat.
Spoiler for baca lebih lanjut:
Versi web belanda
Versi Indonesia
Perhatikan lambang dan gambar Bobo yang BEDA JAUH sama versi indonesia. Bandingkan juga dengan iklan Bobo Junior dan sampulnya, sama persis sampai font.
Bobo Junior dibuat karena permintaan pihak Bobo Belanda yang memutuskan majalahnya hanya buat anak playgroup, sementara yang di sini menargetkan pembaca anak SD yang udah bisa baca wacana agak panjang. Dulu peran ini dipegang Majalah Kawanku sampai berubah jadi majalah cewek tahun 80an akhir.
Ya meski menurut gue target Bobo saat ini semua umur karena masih banyak orang dewasa seumuran rakyat Kaskus di sini ngebaca. Jangan salah, 2016 begini lisensi Belanda juga masih ada loh, bahkan ceritanya impor karena ada cerita musim dingin (gak pernah ada di cerita Bobo Indonesia). Agak mirip Donal Bebek Indonesia yang hanya dicantumkan lisensinya.
Kalau versi sini (awal) juga masih sedikit terikat sama Belanda. Cerita-cerita yang sudah diskontinu di Belanda (Paman Kikuk, Bona, Negeri Dongeng) diteruskan sampai 2016 dan sampai majalah ini bubar jalan. Tentunya dengan redesain supaya lebih Indonesia, dan hak cipta kayaknya mereka gak risau karena ada perjanjian dengan pihak Belanda.
Asal tahu, ini alasan terbesar tokoh Bobo gak bisa jadi seperti Mickey Mouse, karena memang sampai hari ini masih terikat Belanda dan sebenarnya bukan asli Indonesia. Tapi, dengan bertahan sampai 2016 pun sangat hebat.
AYO LANGSUNG KE ISI MAJALAHNYA!
Bobo
Quote:
Apalah majalah Bobo tanpa tokoh Bobo?
Spoiler for baca lebih lanjut:
Ini buat yang penasaran sama majalah BOCIL/Bobo Kecil, sekarang jadi Mombi.
Bobo waktu awal awal pake 2 halaman, dulu cuma 1 halaman sampe 2000an awal
Masih ada kok, tetapi banyak perubahan desain dilakukan untuk “memanusiakan” Bobo dan saudara-saudaranya. Perubahan paling fundamental itu tahun 2008, selain menandakan penggantian kertas Bobo menjadi kertas HVS, desain Bobo dan kawan-kawan mulai diubah jadi kayak sekarang. Gak ada lagi bokong kelinci yang bulet kayak dulu, semua pake celana. Kulit beberapa tokoh kayak si Tut Tut diubah, dari yang mirip Bobo jadi kuning langsat. Ada juga penambahan tokoh baru seperti tetangganya Bobo namanya G-Junior, juga nama paman dan bibi Bobo yang baru kelihatan setelah 2008 kayak Paman Erik Akustik, Bibi Mimi Jerami.
Majalah Bobo juga memasyarakatkan font ini sejak sering digunakan bahkan hampir di tiap edisi tahun 2008. Gue gak nemu nemu fontnya, mungkin bisa dibantu sesepuh SF Desain yang melipir?
Pak Janggut
Quote:
Enggak ada tanda-tanda komik ini akan muncul lagi di Bobo, padahal ini warisan dari zaman awal. Banyak yang minta di Apa Kabar Bo, terutama sesepuh dan anak-anak yang diceritakan orang tuanya tentang komik ini. Banyak yang masih ingat buntalan ajaibnya kan? Nah, sebagai pengganti, di Bobo tiap dua mingguan ada komik kurcaci juga. Kisah tiga kurcaci kalo gak salah.
Juwita Sirik
Quote:
Dulu emang legend banget di Bobo, tapi 15 tahun yang lalu dipindah ke Bocil (Bobo Kecil) yang menjadi Majalah Mombi. Sekarang Juwita Sirik pindah ke sana juga, coba baca majalah Mombi SD kalau penasaran.
Deni Si Manusia Ikan
Quote:
Gue pernah baca ceritanya dan emang miris banget, seakan tiada ujung. Percaya atau tidak, ini kemungkinan besar jalan cerita sinetron Indonesia sekarang terinspirasi dari sini (terkait orang tua). Pernah baca yang Deni renang di kubangan minyak. Sekali kali Bobo perlu luncurkan ini biar banyak yang beli (meski banyak yang bajak kemungkinan besar)
Bona (tanpa) Rong Rong
Quote:
Berita sedih buat penggemar Bona Rong Rong, sudah tepat setahun komik ini berjalan dengan formasi baru, Bona Ungu dan tanpa Rong Rong, adanya si kelinci itu.
Spoiler for baca lebih lanjut:
Bona ungu dan Kaka si kelinci
Ada kaskuser di part I memberitahukan gue jalan ceritanya, kenapa sampai Rong Rong gak ada lagi. Ceritanya, Rong Rong dibawa ke kampung dengan kucing sejenis Rong Rong dan menetap di sana sampai waktu yang tidak ditentukan. Belakangan gue gak pernah lihat Mak Konde juga, padahal ibu-ibu yang di pekarangan beliau ada rumahnya Bona Rong Rong termasuk legend.
Keputusan pihak Bobo mengubah total jalan cerita yang sudah dari 1980an dan berganti-ganti ilustrator ini kurang sedikit. Seharusnya Rong Rong dipertahankan tapi tidak masalah Bona jad ungu. Kemungkinan masalah lisensi atau emang mau diganti dengan alasan perubahan zaman.
Ya sudah lah ya, asal kontennya tetap mendidik dan selama belalai Bona masih panjang ya tidak masalah kok.
Oki Nirmala/Negeri Dongeng
Quote:
Ayo yang kangen Pipiyot, Oki, Nirmala, Felip, Ratu Bidadari, dan tokoh tokoh aneh di Negeri Dongeng....
Spoiler for baca lebih lanjut:
Cerita ini bukan asli Indonesia gan, menurut sumber ini sudah ada sejak 1973. Awalnya memang saduran dari Belanda, akan tetapi karena tidak lagi berlanjut di Bobo Belanda, cerita ini diambil alih Indonesia dan menjadi full milik Bobo Indonesia. Bona juga bukan asli Indonesia.
Negeri Dongeng identik dengan sulap Nirmala yang begitu mengatakan “sim salabim” langsung bisa terjadi hal aneh-aneh. Oki kurcaci yang periang dengan gengnya Felip, Glegek, dll. Peri-peri cantik dan Tania sebagai peri tak bersayap dalam arti harafiah. Ratu Bidadari dan keluarga Istana Negeri Dongeng yang menyulap dengan jari telunjuknya (sering muncul di beberapa cerita). Pipiyot penyihir jahat dan usil yang kayak ibu-ibu habis pulang belanja dari Tanah Abang tampangnya, eh kalau di Kaskus mirip Neverwin12 dan BJ21 habis ditampol Kaskuser karena terbukti hode.
Pipiyot mukanya kayak ibu ibu habis belanja dari tanah abang
Paling epic/klimaks adalah ketika tongkatnya Nirmala dipakai Oki tanpa izin, apalagi kalau dicopet sama Oki saat Nirmala lagi ngegosip, dan terjadi hal-hal aneh, antara mau ngakak sama kasihan
Saat ini, Oki Nirmala desainnya diubah sejak 2015. Cerita tetap sama, hanya sering ditambahkan trivia pengetahuan umum
Paman Kikuk, Husin, dan Asta (dan Bibi Ndari)
Quote:
Paman Kikuk dari dulu sampai sekarang sial terus karena sok idenya. Kalau beruntung gempar pembacanya.
Spoiler for baca lebih lanjut:
Ini juga cerita asal Belanda gan, hanya akhirnya diadaptasi dengan Kota Jakarta gan, kadang menjadi cara tidak langsung redaksi menyampaikan realita sosial Ibukota yang banyak dibahas di koran induk (Kompas). Kisahnya membahas Paman Kikuk yang konyol, hampir selalu terlihat lebih pintar si Husin dan Bibi Ndari dari Paman Kikuk. Sebenarnya cerita ini juga bisa menampar orang dewasa karena gaya lawakannya agak mirip 9gag.
Pertanyaanku, kapan Paman Kikuk hoki ya gan? Kenapa sial melulu.
Pertanyaanku lagi, kapan orangtua Husin pulang? Pernah baca, si Husin ini orangtuanya duta besar begitu gan, jadi sering di luar negeri. Sementara orangtua Husin bertugas, dia tinggal dengan Paman Kikuk. Jangan sampai jadi lagu Bang Toyib aja
Pengarang Cerita
Quote:
Cerita di Bobo memang bisa dikirim siapa saja, bahkan gue aja kalau ada waktu mau jadi kontributor cerpen di Bobo. Semakin ke sini Bobo makin banyak cerpen dan dongeng sehingga jadi jualan utamanya juga, juga ada cerita misteri yang pernah diprotes keras karena bikin takut anak-anak.
Spoiler for baca lebih lanjut:
Masalah cermis sudah diselesaikan dengan label LEM untuk orang tua atau si anak menghilangkan halaman cermis agar tidak dibaca anak kecil atau yang penakut. Gak jauh beda sama Nova yang distaples dari agen karena ada artikel bahas “hubungan suami istri”.
Secara umum cerita Bobo masih keren-keren kok karena mereka tidak sembarangan memilih cerita. Paling ada overlap antara cerpen dan dongeng karena ada cerita yang membahas kehidupan sehari-hari modern tapi ada teknologi khayalannya. Beberapa cerita juga tidak di-publish online, sehingga majalahnya masih laku karena cerpen dan dongengnya. Hal terpenting, ceritanya juga banyak nilai moral yang bahkan orang dewasa masih bisa ambil hikmahnya.
Kiriman Pembaca (Halamanku, Arena Kecil, Tak Disangka)
Quote:
Anak sekarang untungnya masih senang kalau karyanya dimuat di majalah, terutama Bobo.
Spoiler for baca lebih lanjut:
Ciri puisi anak anak tetap bertahan. Puisi yang lahir dari pemikiran anak-anak – kalau buat orang dewasa terasa membaca prosa. Nah, sangat apresiasi buat yang dimuat gambar dan lukisannya di Bobo, karena dari sekian juta puisi anak Indonesia, hanya ribuan yang terseleksi dari 32 tahun lalu (ambil patokan 1984) sampai saat ini. Apalagi Arena Kecil dan Tak Disangka, sangat jarang anak bisa membuat cerita pendek tentang hidupnya dan dipilih untuk dibaca se-Indonesia.
Hanya yang sekarang agak kurang greget karena yang gue harapkan setelah baca Tak Disangka adalah ngakak sampe kejungkel balik atau tepok jidat (pernah ada yang edisi minum teh asin gara gara salah gula sama garam, ada juga edisi es cappuccino rasa kecap, gue sampe ngakak bacanya), ternyata definisinya melebar jadi “tak disangka dapat hadiah padahal gak persiapan apa apa”. Padahal dulu kalo baca Tak Disangka minimal nyengir, meskipun karangan bocah SD.
Sayembara Bobo, Uji Imajinasi dan Iseng-Iseng
Quote:
Sayembara Bobo bentuknya jadi variatif selama 8 tahun ke belakang, kuis Bibi Titi Teliti dan Uji Imajinasi sudah lama hilang.
Spoiler for baca lebih lanjut:
Sudah 8 tahun Sayembara Bobo bentuknya bukan hanya sayembara teka teki silang tapi sayembara variatif sejak Bobo pakai HVS. Tebak-tebakan Bibi Titi Teliti juga sudah lama hilang karena dilebur jadi Sayembara Bobo versi baru. Iseng-iseng ada, tapi tidak di semua edisi. Ya mungkin Bobo gak kuat bagi bagi banyak hadiah tiap edisi
Sudah 8 tahunan juga rubrik Uji Imajinasi hilang, padahal rubrik di mana pembaca menjawab dan memberikan ide aneh, andai kamu XXX maka YYY. Serasa baca Kaskus tapi versi anak anak. Dulu gue juga mau ngirim sampe pernah beli kartu pos di warung deket rumah, sayang sekali waktu mau kirim kantor pos ternyata tutup
Donal Bebek
Komik Donal Bebek ini baru ada tahun 2015, memanfaatkan Bobo dan Donal Bebek Indonesia yang masih satu atap (lisensi Disney lain sudah dibeli Femina).
Quote:
Spoiler for baca lebih lanjut:
Jadi tujuan adanya komik Donal Bebek adalah promosi Album Donal Bebek ke pembaca anak. Bedanya, komik Donal Bebek kalo gak salah 2 minggu dan dibuat bersambung.
Tak disangka antusiasmenya besar, sampai ada yang kirim ke Apa Kabar Bo minta nambah ceritanya. Kalau ditambah bukan Bobo lagi tapi majalah Donal Bebek
Ilustrator
Quote:
Bobo punya banyak ilustrator, tetapi banyak yang sepuh dan sudah dikenal pembacanya, seperti Om Uzie, Rudi, Iwan Darmawan, dan Mono.
Spoiler for baca lebih lanjut:
Setidaknya ada 6 orang yang sangat dikenal sebagai ilustrator Bobo dan beberapa masih menggambar sampai hari ini. Ada Om Yoyok, Om Uzie, Om Iwan Darmawan, Om Rudi, Om Mono, dan Mbak Melisa. Kaskuser di sini juga ada yang memanggil Om karena emang tergolong sepuh. Beberapa ilustrator Bobo juga ada dari unit majalah lain dan bahkan freelancer dari dulu juga, juga bermunculan ilustrator baru, tapi tetap dibahas di sini secara singkat.
Ilustrator yang disebutkan sudah identik dengan tokoh tertentu dan ilustrasinya khas. Om Yoyok identik dengan ilustrasi cerpen yang seperti ikut bercerita dan gambarnya seperti asal bikin/abstrak, tapi tetap artistik. Om Uzie identik dengan ilustrasi orang bergigi di Boleh Tahu dan Ensiklo Bobo, sampai pernah dibahas di artikel ulang tahun Bobo kalau gak salah. Om Iwan Darmawan identik dengan ilustrator Bona sampai 2013-2014, 2010an awal sempat menggambar cover Bobo. Om Rudi sangat identik dengan tokoh Bobo itu sendiri, karena ini ilustrator cergam Bobo. Om Mono identik dengan menggambar Paman Kikuk, sejak 2014 kira-kira, menggambar Bona. Mbak Melisa terkenal dengan ilustrasi cerita Li-El yang akhirnya tamat 2014, saat ini menggambar wajah orang di Apa Kabar Bo (menggambarkan karakter orangnya juga).
Mereka-mereka ini yang membuat tokohnya sama, ceritanya berbeda. Ceritanya berasa hidup dengan gaya menggambar setiap ilustrator.
Kalau ada di antara ilustrator yang ngaskus harap berikan saya abu gosok dan cendol ya.
Kantor Bobo
Quote:
Banyak dari ente pasti hafal alamat Bobo, Jalan Panjang 8A dan Jalan Palmerah Selatan 26 (alamat lama), karena keseringan nulis di kartu pos kuis dan sejenisnya. Tapi tahu gak di mana? Cekibrot!
Spoiler for baca lebih lanjut:
Setelah tanya tanya sama kaskuser, mau mencoba ke sana tapi enggak ada waktu, plus tanya temen yang sering pakai green line KRL (lagi lagi gw bawa lagi itu angkutan komuter)... INI PETUNJUK SINGKAT KE KANTOR BOBO PALMERAH DAN PANJANG
1. Kantor jalan panjang bisa diakses dengan busway koridor 8, turun halte setelah lampu merah sblm permata hijau. Berarti pakai flyover baru klo dari jalan tentara pelajar
2. Kantor palmerah selatan diakses dengan turun stasiun Palmerah, nyebrang jalan tentara pelajar ke arah utara (skrg gedung tribun)
PENUTUP
Quote:
Oke thread gue gak nyangka udah 5 halaman Word lebih, jadi bagi yang malas baca sampai dikasih spoiler dan gue kasih abstrak (soalnya masih mau curhat gan ). Ini juga banyak yang kurang kayak Boleh Tahu, Potret Negeriku, Konferensi Anak (wah ini gue pernah mau ikutan tapi gak jadi), Dear Nirmala, sama Our English Page, masih mau ditambahin dalam beberapa jam ke depan.
Selamat bernostalgia lagi dengan Bobo, dan gue harap ada yang rekomen HT gan Maaf banget kepanjangan jadi harus disudahi di sini. Semoga threadnya bisa seheboh yang pertama, udah lama masih banyak yang komen tiap kesundul.
Selamat bernostalgia, dan tetap bertahanlah majalah Bobo meski harga makin mahal dan gempuran alay sudah menerpa! Bobo, teman bermain dan belajar. Be o be o BOBO
OVERFLOW ERROR (20000 karakter). LANJUT DI BAWAH
haidar057 dan mahamerus memberi reputasi
-2
212.6K
Kutip
1.3K
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
925KThread•90.6KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya