neothinkpadAvatar border
TS
neothinkpad
Demokrat Ngamuk SBY Dibanding-bandingkan dengan Jokowi
Meja sudah dibalik ulang oleh simbok emoticon-Angkat Beer (0%)



JAKARTA - Partai Demokrat menepis pendapat pengamat politik dari Center for Strategic and International Studies (CSIS) J Kristiadi yang menilai kinerja Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selama menjadi presiden jauh di bawah Joko Widodo (Jokowi).

Juru Bicara Partai Demokrat, Ramadhan Pohan, menyayangkan pernyataan yang dilontarkan J Kristiadi terhadap era kepemimpinan SBY. Menurutnya, pernyataan tersebut sangat menyesatkan dan merupakan kebohongan publik.
"Pernyataan J Kristiadi sungguh sangat menyesatkan. Di sampaikan di depan lembaga SMRC dan puluhan media, jelas kebohongan publik. Sangat disesalkan dan memalukan untuk kelas pengamat dan peneliti politik senior seperti dia," ujar Ramadhan dalam siaran pers yang diterima Okezone, Selasa (19/4/2016).

Menurut Ramadhan, dipersilakan jika Kristiadi ingin menyanjung Jokowi. Namun, Demokrat keberatan bila harus banding-bandingkan dengan dua era kepemimpinan SBY. Terlebih, tantangan yang dialami SBY dan Jokowi berbeda.

"Tapi mengatakan 10 tahun era SBY tak berbuat apa-apa, ini lebay dan harus diluruskan. Peneliti senior CSIS ironisnya malah bicara tanpa data. Kesannya asal bunyi saja Kristiadi," ujarnya.

Era SBY, sambung Wasekjen Demokrat itu, income per kapita pada 2004 adalah USD1188, dan 2013 melonjak USD3499. Sementara pada 2012 pertumbuhan ekonomi 6,23% dan itu tertinggi kedua setelah Tiongkok. Lalu 2013 sebesar 5,78%, tertinggi kedua setelah G20. Kemudian di 2014 relatif stabil, yakni berada di 5,12%.

"Selama satu dasawarsa era SBY pembangunan infrastruktur juga pesat. Infrastruktur dasar meliputi jalan dan jembatan, lalu infrastruktur ketahanan pangan dan penyediaan air baku serta pemukiman, juga digenjot," terangnya.

Selain itu, era SBY 2004-2013 jalan nasional dipacu lajunya menjadi 38.570 km. Jalan strategis nasional baru dibangun 11.577 km. Jumlah total peningkatan panjang jalan dan tol selama era SBY 135.445 km. "Jadi jika dibilang Kristiadi SBY "enggak ngapa-ngapin", jelas tak berdasar. Boleh kritis tapi janganlah sinis," imbuhnya.


Ramadhan menambahkan, jembatan dari 256.264 meter pada 2004 menjadi 422.826 meter di 2013. Tentu hal tersebut sangat signifikan. Itu pun termasuk Jembatan Kelok 9, Jembatan Suramadu, Jembatan Muara Sabak, Jembatan Merah Putih dan lainnya. Kemudian pada pada 2004-2013 dibangun 20 waduk, 412 embung dan jaringan irigasi 1,39 juta hektare.

"Jadi Kristiadi hanya sinis dan picisan saja. Kami tak anti-kritik, Kristiadi hanya asal bunyi dan bohong," ujarnya.


Tak hanya itu, era SBY, investasi juga menaik tajam. Jika pada 2004 di angka Rp57 triliun, selama era SBY menjadi Rp507 triliun di 2014. Begitu juga angka kemiskinan, ada perbaikan yang dilakukan. Jika pada 2004 rakyat miskin 36,1 juta jiwa (16,6%), di era SBY jadi 28 juta jiwa (11,37 %). Lebih 8 juta jiwa rakyat Indonesia dientaskan dari kemiskinan.

Begitu juga angka pengangguran, dari 9,8% pada 2004 ditekan menjadi 6,25% di 2013. Selama era SBY sebanyak 12,30 juta lapangan kerja baru diciptakan, khusus sektor formal. "Data di atas menjadi jelas. Sayang sekali, Kristiadi sama sekali tidak berbicara angka, bisanya kok hanya berburuk sangka dan syakwasangka saja," sindirnya.

Mengenai hubungan eksekutif-legislatif, ujar Ramadhan, Kristiadi dinilai naif lantaran menyebut SBY tak mampu mengkontrol kinerja legislatif. Pernyataan Kristiadi salah kaprah dan tak jelas maksudnya. Pasalnya, kata Ramadhan, justru DPR RI yang mengawasi kinerja pemerintah, bukan di balik. Kedua lembaga itu bekerja sama membuat undang-undang dan membahas pembangunan supaya berguna bagi bangsa.

"Tudingan Kristiadi bahwa SBY meninggalkan beban ke Jokowi, seperti kasus Bank Century dan Wisma Atlet, ini juga salah kaprah. Posisi SBY dan Demokrat adalah menjunjung supremasi hukum. Silakan semua kasus hukum kedua yang disebut itu di buka seterang-benderangnya termasuk juga BLBI, Trans Jakarta dan lain-lain. Ini supaya tak ada fitnah bagi era Megawati, SBY, Jokowi atau siapa pun," katanya.

Menurut Ramadhan, SBY tak pernah menuding era Megawati, Gus Dur, BJ Habibie, Soeharto dan Bung Karno. Pembangunan adalah berkelanjutan, saling melengkapi dan menguatkan dari era yang ada dengan sebelum-sebelumnya.

"Itu etikanya. Pengamat independen sejatinya juga demikian. Jika tidak, jadinya abal-abal saja," pungkasnya.


Pernyataan Ramadhan menyusul adanya pendapat Kristiadi. Di mana ada beberapa poin yang ditangkap Ramadhan. Pertama, Kristiadi menyebut Jokowi lebih baik dibandingkan SBY. Selama 10 tahun memerintah, SBY tidak berbuat apa-apa.

Kedua, Kristiadi menyebutkan Jokowi ngebut untuk pembangunan infrastruktur di dua tahun terakhir. Ini berbeda dengan SBY. Ketiga, SBY dinilai meninggalkan beban ke pemerintahan Jokowi dengan kasus Bank Century, Wisma Atlet, dan lain-lain. Terakhir, masih SBY dianggap tak mampu mengontrol kinerja legislatif. (Ari)



http://m.okezone.com/read/2016/04/19/337/1367318/demokrat-ngamuk-sby-dibanding-bandingkan-dengan-jokowi
0
3.7K
52
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.1KThread40.3KAnggota
Terlama
Thread Digembok
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.