Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

butuhberasAvatar border
TS
butuhberas
Heboh Panama Papers - Antara Status Pajak dan "BIKIN NEG"

Lagi rame bahas Panama Papers yang ane sendiri gak terlalu tahu detilnya gimana, cuma arahnya sih penghindaran pajak... karena pajaknya yang (pake) tinggi dan yang (pake) bertumpuk.

Sekilas info-nya;
1) pajak di kita itu bisa dibilang bertumpuk hingga minimal bisa 35% penghasilan... walaupun PPh di 15% tapi karena semua barang yang dibeli terkena PPn 10% maka jadi 35% (belum PPnBM 20% - itu sikat gigi juga kabarnya terkena PPnBM).
2) di Amrik sendiri ada pengenaan pajak sebesr 40% bagi mereka-mereka yang KAYA RAYA (utamanya para professional di berbagai bidang, jadi bukan cuma pengusaha saja)
3) di kita itu belum termasuk pungli dan restribusi, yang kalau ditotal bisa saja lebih dari 35%.
4) Kalau agan bilang GAK PERNAH BAYAR PAJAK maka itu hampir bohong, karena agan sebenarnya selalu membayar pajak TIAP HARI lewat pembelian barang (PPn 10%) jadi kalau agan biaya hidupnya 1 juta maka 100rb sudah masuk ke pajak.
Itung populasi saat ini maka penerimaan pajak sudah 22 trilyun/bulan (bisa buat bikin 7 pabrik dengan karyawan 1500-an langsung BEP).
5) pemasukan dana yang berlimpah sumbernya SDA namun ini yang menikmati asing.

Naah poin2 di atas gan.. ada beberapa yang "BIKIN NEG" para pemilik harta hingga akhirnya muncul kasus Panama Papers ini.

Heboh Panama Papers - Antara Status Pajak dan "BIKIN NEG"


PAJAK ITU MASALAHNYA
Pajak adalah pungutan wajib bagi SELURUH rakyat kepada negara. Dan sifatnya MEMAKSA. Tentu termasuk hal yang HARAM dalam Islam karena memakan harta dgn cara yang bathil.

Dalam Aturan / Hukum Pemerintahan Islam (Khilafah) yang dikenal hanya:
- ZAKAT bagi Muslim (besarnya minimal 2,5% - 20% penghasilan atau penemuan harta karun).
- JIZYAH bagi Non Muslim yang berpenghasilan (besarnya 1 Dinar/tahun atau Rp 2juta-an/tahun)
- KHARAJ (mirip Pajak Bumi) besarnya 1/3 hasil bagi pihak Non Muslim yang menggarap tanah (kecuali SDA) milik Negara Islam (Khilafah)
- USYUR (mirip pajak ekspatriat) besarnya 10% bagi Non Muslim warga asing yang berdagang / bekerja di wilayah Khilafah (Negara Islam).

Jadi tidak ada yang namanya PAJAK, apalagi pake bertumpuk sampai2 lebih dari 35% + pungli dsb.. dsb.. dsb.., yang membebani warganya. Belum lagi beban2 hidup lainnya yang harus ditanggung mulai dari transportasi hingga pendidikan, dari kesehatan... bahkan kematian. emoticon-Hammer2

Lalu dalam Pemerintahan Islam (Khilafah) tidak seperti negara kapitalis (SDA dinikmati 6% penduduk saja) ataupun negara komunis (harta dipalak hampir seluruhnya).. melainkan SDA dikelola sepenuhanya oleh Negara Khilafah untuk kemakmuran seluruh warganya (termasuk Non Muslim)...
jadi dengan skema ZAKAT, JIZYAH, KHARAJ, dan USYUR yang sudah ringan (tapi lagi-lagi tetap balik ke masyarakat juga)... apalagi ditambah dari hasil SDA tentu ZAKAT, JIZYAH, KHARAJ, dan USYUR... seolah warganya tak terbebani (listrik, bbm, kesehatan gratis... minimal murah meriah).

Info terakhir:
Bisa dibilang, dunia ini sebenarnya TIDAK KEKURANGAN APAPUN (termasuk pangan) kalau agan liat world statistic namanya produk pangan itu surplus terus.

Lalu kenapa ada yang kelaparan, atau minimal susah banget cari makan yang berkualitas??

tak lain adalah agar umat manusia bisa dikontrol.. karena orang yang kenyang itu susah dikontrol susah diarahkan.. dan juga target pencapaian teknologi jadi MELAMBAT karena namanya orang kenyang biasanya lebih fokus pada RELIGI.

selamat merenung gan. emoticon-Games
0
2.1K
19
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.4KThread84.6KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.