- Beranda
- The Online Business
Taktik Harga Murah yang Merugikan
...


TS
62hall
Taktik Harga Murah yang Merugikan
Customer mana yang tidak tertarik dengan harga murah? Umumnya toko online yang menawarkan harga murah lebih banyak diserbu pembeli. Tergiur akan hal tersebut, lalu berbagai cara pun dilakukan oleh seller demi dapat menjual barang dengan harga murah kepada customer.
Berusaha mendapatkan barang langsung dari produsen atau importir, melakukan pembelian dalam jumlah grosir yang sangat banyak atau bahkan memproduksi sendiri barang-barang jualan agar dapat menciptakan harga murah. Sah-sah saja, namanya juga bisnis.
Namun, adapula yang menggunakan taktik “berbahaya” demi dapat menjual dengan harga murah. Salah satunya yang pernah saya temui adalah taktik bermain ongkos kirim. Maksudnya?
Jadi begini,
Suatu hari saya sedang mencari barang dan kebetulan menemukan satu online shop yang menjual dengan harga sangat miring. Online shop tersebut berani membanderol hampir separo harga dibandingkan online shop lain yang menjual barang serupa. Bagaimana saya tidak tertarik?
Namun, tunggu dulu, kecurigaan saya mulai muncul. Kok bisa? Jangan-jangan penipuan. Tapi, rasanya tidak mungkin kalau penipuan karena online shop tersebut berani membuka lapak di marketplace online yang menggunakan sistem rekening bersama yang bisa dibilang cara transaksi paling aman untuk saat ini.
Setelah saya pelajari, ternyata online shop tersebut membanderol harga murah untuk pembelian grosir dengan jumlah barang yang cukup lumayan. Tidak apa-apalah pikir saya, toh barangnya laku di tempat saya.
Alangkah terkejutnya saya saat benar-benar berbelanja barang tersebut, ternyata ongkos kirim yang terhitung sangat besar lebih dari 2x lipat dari biasanya. Saya langsung membatalkan keranjang belanja karena biasanya ongkos kirim untuk sejumlah barang tersebut tidak sebesar itu (kebetulan sebelumnya saya sering berbelanja pada online shop di kota yang sama).
Saya penasaran untuk menelusuri lebih jauh sampai akhirnya menemukan ongkir yang begitu besar disebabkan oleh berat barang yang tertera lebih besar dari biasanya. Saya paham betul kisaran berat untuk barang tersebut karena sehari-hari menjualnya.
Tak putus asa, saya menghubungi seller dan mengonfirmasi perihal berat barang yang tertera (karena sangat berpengaruh dengan ongkos kirim). Namun, ternyata tidak ada kekeliruan. Seller memang membebankan berat barang sesuai yang tercantum. Hmmm, ya sudahlah. Akhirnya saya tidak jadi order karena harga barang justru lebih mahal jika dihitung sekaligus ongkirnya.
Beberapa waktu kemudian, saya tidak sengaja melihat review salah satu customer di toko online tersebut.
Ada salah satu customer yang merasa benar-benar kecewa. Dan salah satu alasannya adalah ketidakjujuran tentang ongkir yang dibebankan (lihat gambar di atas). Tentunya customer akan tahu tentang ongkir karena setiap paket yang diterima oleh customer akan disertai resi pengiriman oleh kurir.
Dan kekecewaannya ditumpahkan di halaman review yang dapat dilihat oleh siapapun yang kebetulan berada di marketplace online tersebut. Wew, bukankah hal ini sangat merugikan bagi seller itu sendiri?
Lihat saja data penelitian yang dilansir oleh eMarketer di atas. Lebih dari 50% responden penelitian mengatakan bahwa review positif dari customer membuat suatu bisnis jadi lebih dipercaya. Hal ini berarti, review negatif yang diberikan oleh customer bisa sangat “berbahaya” bagi suatu bisnis.
Nah, sebagai seller berarti kita harus lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan. Jangan sampai niat menarik perhatian customer justru menjadi boomerang bagi kelangsungan online shop kita sendiri.
Happy selling!
SUMUR
Berusaha mendapatkan barang langsung dari produsen atau importir, melakukan pembelian dalam jumlah grosir yang sangat banyak atau bahkan memproduksi sendiri barang-barang jualan agar dapat menciptakan harga murah. Sah-sah saja, namanya juga bisnis.
Namun, adapula yang menggunakan taktik “berbahaya” demi dapat menjual dengan harga murah. Salah satunya yang pernah saya temui adalah taktik bermain ongkos kirim. Maksudnya?
Jadi begini,
Suatu hari saya sedang mencari barang dan kebetulan menemukan satu online shop yang menjual dengan harga sangat miring. Online shop tersebut berani membanderol hampir separo harga dibandingkan online shop lain yang menjual barang serupa. Bagaimana saya tidak tertarik?
Namun, tunggu dulu, kecurigaan saya mulai muncul. Kok bisa? Jangan-jangan penipuan. Tapi, rasanya tidak mungkin kalau penipuan karena online shop tersebut berani membuka lapak di marketplace online yang menggunakan sistem rekening bersama yang bisa dibilang cara transaksi paling aman untuk saat ini.
Setelah saya pelajari, ternyata online shop tersebut membanderol harga murah untuk pembelian grosir dengan jumlah barang yang cukup lumayan. Tidak apa-apalah pikir saya, toh barangnya laku di tempat saya.
Alangkah terkejutnya saya saat benar-benar berbelanja barang tersebut, ternyata ongkos kirim yang terhitung sangat besar lebih dari 2x lipat dari biasanya. Saya langsung membatalkan keranjang belanja karena biasanya ongkos kirim untuk sejumlah barang tersebut tidak sebesar itu (kebetulan sebelumnya saya sering berbelanja pada online shop di kota yang sama).
Saya penasaran untuk menelusuri lebih jauh sampai akhirnya menemukan ongkir yang begitu besar disebabkan oleh berat barang yang tertera lebih besar dari biasanya. Saya paham betul kisaran berat untuk barang tersebut karena sehari-hari menjualnya.
Tak putus asa, saya menghubungi seller dan mengonfirmasi perihal berat barang yang tertera (karena sangat berpengaruh dengan ongkos kirim). Namun, ternyata tidak ada kekeliruan. Seller memang membebankan berat barang sesuai yang tercantum. Hmmm, ya sudahlah. Akhirnya saya tidak jadi order karena harga barang justru lebih mahal jika dihitung sekaligus ongkirnya.
Beberapa waktu kemudian, saya tidak sengaja melihat review salah satu customer di toko online tersebut.
Spoiler for Review customer:
Ada salah satu customer yang merasa benar-benar kecewa. Dan salah satu alasannya adalah ketidakjujuran tentang ongkir yang dibebankan (lihat gambar di atas). Tentunya customer akan tahu tentang ongkir karena setiap paket yang diterima oleh customer akan disertai resi pengiriman oleh kurir.
Dan kekecewaannya ditumpahkan di halaman review yang dapat dilihat oleh siapapun yang kebetulan berada di marketplace online tersebut. Wew, bukankah hal ini sangat merugikan bagi seller itu sendiri?
Spoiler for Pengaruh review customer terhadap keputusan membeli customer:
Lihat saja data penelitian yang dilansir oleh eMarketer di atas. Lebih dari 50% responden penelitian mengatakan bahwa review positif dari customer membuat suatu bisnis jadi lebih dipercaya. Hal ini berarti, review negatif yang diberikan oleh customer bisa sangat “berbahaya” bagi suatu bisnis.
Nah, sebagai seller berarti kita harus lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan. Jangan sampai niat menarik perhatian customer justru menjadi boomerang bagi kelangsungan online shop kita sendiri.
Happy selling!
SUMUR
0
1K
4


Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!

The Online Business
25.5KThread•3.7KAnggota
Urutkan
Terlama


Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru