Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

solit4ireAvatar border
TS
solit4ire
Kayaknya PDIP Keluarkan 'Kuda Hitam' hadapi si AHOK, Siapa lagi kalo bukan Bu Risma?
Nama Risma Muncul, Diyakini Bisa Hadang Ahok
Minggu, 17 April 2016 , 12:47:00

Kayaknya PDIP Keluarkan 'Kuda Hitam' hadapi si AHOK, Siapa lagi kalo bukan Bu Risma?
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini

JAKSEL – Meski sudah menegaskan dirinya tidak akan maju, nama Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini tetap disorongkan dalam Pilgub DKI Jakarta Februari 2017. PDIP telah menyimulasikan pasangan. Salah satunya adalah nama Risma.

Menurut sumber di internal PDIP, sejak awal nama Risma memang terkuat. ’’Dari perhitungan kami, ada dua nama yang sebenarnya sanggup menghadang Ahok (incumbent, Red) dalam Pilgub DKI Jakarta. Yakni, Ridwan Kamil dan Risma,’’ terangnya.

Namun, nama Ridwan dicoret karena elektabilitasnya susah dikatrol setelah menyatakan tak maju.
Berbeda halnya dengan Risma. Sumber tersebut mengungkapkan, Teman Ahok (ormas pengusung Ahok) pun memperhitungkan Risma.

Sebab, Risma memiliki segala kelebihan dalam kampanye. “Mau orang yang bersih, Risma bersih. Soal tegas, Risma juga tegas. Prestasinya pun nyata,’’ paparnya.

Sebagai muslim, Risma pun mempunyai kelebihan. ’’Memang agama tak bisa menjadi faktor utama. Namun, faktanya, ini adalah kelebihan sendiri,’’ tambahnya.

Karena itu, kemarin muncul simulasi tentang empat nama yang dielus-elus. Yakni, Yusril Ihza Mahendra, Boy Sadikin, Tri Rismaharini, dan Djarot Saiful Hidayat. Sebenarnya ada dua nama lagi, yakni Ridwan Kamil dan Ganjar Pranowo.

“Tapi, Kang Emil (Ridwan Kamil, Red) sudah tegas tak mau maju, sedangkan Ganjar Pranowo masih ada masalah soal semen itu. Popularitasnya tengah merosot,’’ ungkapnya.

Dalam rakerda kemarin, dua pasangan calon yang kuat adalah Yusril-Boy Sadikin dan Risma-Djarot. ’’Semua masih dalam survei. Mungkin dalam dua tiga minggu ke depan hasilnya bisa diketahui,’’ ujarnya.

Berdasar survei internal dari lembaga survei, tingkat akseptabilitas (kesukaan) Risma menca- pai 80 persen meski popularitasnya masih berkisar 20 persen.

Wakil Ketua Bidang Komunikasi Politik DPD PDIP DKI Steven Setiabudi Musa mengakui enam tokoh itu kerap dibicarakan. Namun, dia enggan berkomentar terlalu jauh mengenai kemungkinan ke depan. ’’Yang jelas, PDIP akan memberikan yang terbaik untuk warga Jakarta,” jelasnya.

Sementara itu, Boy Sadikin yang hadir dalam rakerda kemarin menyatakan, keputusan sepenuhnya berada di tangan DPP. Dia hanya berharap PDIP tetap solid, terlepas dari pilihan DPP nanti. ”Jadi, itu biarkan menja- di urusan DPP,” kata ketua nonaktif DPD DPIP DKI tersebut.

Rakerda DPD PDIP DKI kemarin dimulai sekitar pukul 10.00. Acara yang dibuka langsung oleh Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri itu dihadiri 44 pimpinan anak cabang (PAC) dan enam dewan pimpinan cabang (DPC).

Said Salahudin, pengamat politik dari Sigma, mengungkapkan, PDIP semakin menyedot perhatian setelah menunjukkan sikap tegas untuk tidak mendukung Basuki Tjahaja Purnama yang hendak maju secara perseorangan. ”Sikap PDIP itu jelas diapresiasi banyak pihak,” tuturnya.

Said menilai, nama-nama bakal calon PDIP sangat menarik. Menurut dia, PDIP memiliki pilihan-pilihan yang baik. ”Melihat nama-nama yang sudah ditonjolkan, peluang PDIP mempertahankan kemenangan sangat besar,” ujarnya. (riz/ydh/c5/ano)
http://www.jpnn.com/read/2016/04/17/...a-Hadang-Ahok-


Pilkada DKI: Tiket PDIP Jadi Barang Panas
Minggu, 17 April 2016 , 04:04:00

JAKARTA - Sebagai partai politik terbesar di DKI Jakarta, dukungan PDI Perjuangan jadi incaran para tokoh yang berniat maju pada Pilkada DKI 2017. Sampai Jumat (15/4) lalu, sudah 21 orang mengambil formulir pendaftaran penjaringan bakal calon gubernur dan wakil gubernur yang digelar partai berlambang banteng moncong putih tersebut.

"Peminatnya tinggi, yang daftar terus bertambah," ujar Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta Gembong Warsono kepada INDOPOS, Jumat (15/4).

Untuk diketahui, PDIP adalah satu-satunya partai politik di Jakarta dengan jumlah kursi DPRD di atas 22. Karena itu, partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri ini bisa mengusung calon di pilkada tanpa perlu berkoalisi.

Terpisah, Plt Ketua DPD PDIP DKI Jakarta Bambang DH mengungkap, mereka yang mendaftar penjaringan partainya berasal dari beragam latar belakang. Mulai dari kader PDIP sendiri, politikus partai lain, pengusaha, wartawan, dosen, birokrat, sampai anggota Polri.

Dia pun mengungkapkan kualitas yang dicari pihaknya dari calon-calon tersebut. "Kriteria ya paham ideologi Pancasila, dan pastinya pro wong cilik," tegas Bambang.

Sementara itu, Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Eva Sundari Kusuma mengatakan, dari usulan masing-masing DPC yang ada di enam wilayah DKI Jakarta, muncul tiga nama kader internal PDI Perjuangan. Ketiganya adalah Djarot Saiful Hidayat, Boy Sadikin, dan Bambang DH.

Eva pun mengatakan bahwa Ketua Umum Megawati Soekarnoputri berharap dari proses penjaringan diharapkan muncul calon-calon yang berkualitas. "Ibu menginginkan calon yang tangguh, berkapasitas dan kompetensi tertinggi, serta integritas yang bagus di pemerintahan dan memiliki sikap kenegarawanan," jelas Eva.

Nama-nama beken dari luar PDIP yang sudah mengambil formulir di antaranya, Yusril Ihza Mahendra, Hasnaeni Moein, Sandiaga Uno dan Wakil Ketua DPRD DKI Abraham Lunggana alias Haji Lulung. Staf Ahli Kapolri Irjen Benny Mokalu pun ikut meramaikan perebutan tiket banteng dengan mengambil formulir penjaringan calon wakil gubernur.
http://www.jpnn.com/read/2016/04/17/...-Barang-Panas-


Pilkada DKI: Risma-Djarot Maju, Ahok `Keok`
Jumat, 15 April 2016 10:31 WIB

Kayaknya PDIP Keluarkan 'Kuda Hitam' hadapi si AHOK, Siapa lagi kalo bukan Bu Risma?
Tri Rismaharini

Jakarta, HanTer -‎ Pasangan Tri Rismaharini (Risma) - Djarot Saiful Hidayat atau pasangan Ganjar Pranowo - Djarot Saiful Hidayat bakal dimajukan PDI Perjuangan maju sebagai bakal calon gubernur (Balongub) DKI Jakarta pada Pilkada 2017 mendatang. Keduanya diyakini mampu membuat calon petahana Basuki Tjahaja Purnama, `keok`.

Dari nama-nama yang bakal dicalonkan PDIP tampakya partai pimpinan Megawati ini akan memasangkan duet Risma-Djarot dan Ganjar-Djarot. Alasannya, salah satu dua pasangan ini yang bisa menandingi elektabilitas Ahok, sehingga bisa mengalahkan mantan Bupati Belitung itu. BACA JUGA: Video: Auditor BPK Tantang Ahok Duel di Bundaran HI

Hal itu diakui sejumlah kader PDIP di wilayah Jakarta. “Ya kalau bu Risma dan Mas Djarot atau Ganjar-Djarot, kami yakin Ahok bisa tumbang,” ujar seorang kader PDIP Jakarta Timur dalam media sosial.

Seperti diketahui, Risma sat ini menjabat Walikota Surabaya, Djarot wakil gubernur DKI Jakarta dan Ganjar adalah gubernur Jawa Tengah.

Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDIP DKI, Gembong Warsono masih enggan buka-bukaan soal kemungkinan PDIP untuk mengusung Risma - Djarot dan Ganjar – Djarot. "Kita tak bisa berandai-andai," ungkapnya. BACA JUGA: Tweet Dhani: Bubarkan Mulutnya Ahok

Kendati demikian dia bilang kesempatan Risma - Djarot dan Ganjar - Djarot dipasangkan masih ada. Bahkan, sekalipun Risma sudah menolak untuk hijrah ke Jakarta, Gembong bilang masih ada kesempatan untuk Risma.

"Monggo saja. Kesempatan masih terbuka lebar untuk pasangan itu. Namanya dinamika politik kita ikuti saja prosedur yang ada," ucap Gembong diplomatis.
http://megapolitan.harianterbit.com/...Maju-Ahok-Keok


PDIP Surabaya Pasrah Lepas Risma Maju Pilgub DKI
12 APR 2016 17:31

Kayaknya PDIP Keluarkan 'Kuda Hitam' hadapi si AHOK, Siapa lagi kalo bukan Bu Risma?
Wali Kota Tri Rismaharini

Rimanews - Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Kota Surabaya mengaku pasrah jika Wali Kota Tri Rismaharini dipilih menjadi calon Gubernur DKI Jakarta untuk Pemilihan Kepala Daerah 2017.

"Sebenarnya kami keberatan kalau Bu Risma harus keluar dari Surabaya, tapi kalau partai sudah menghendaki maka kami harus melaksanakannya," kata Wakil Bendahara DPC PDIP Surabaya Agatha Retnosari kepada wartawan di Surabaya, Selasa (12/04/2016).

Menurut dia, Tri Rismaharini merupakan salah seorang wali kota yang dicintai rakyatnya dan sudah membuktikan kualitasnya sebagai pemimpin. "Apalagi Bu Risma baru dilantik oleh Gubernur Jatim pada Februari lalu," ucap anggota Fraksi PDIP DPRD Jatim itu.

Pihaknya juga belum bisa memastikan apakah nama Risma yang merupakan Wali Kota Surabaya dua periode tersebut masuk dalam penjaringan di DPP sebagai calon Gubernur DKI periode 2017-2022.

"Kalau itu urusan dan mekanismenya ada di pusat. DPC hanya menerima keputusan untuk selanjutnya mengamankan serta melaksanakan perintah partai," katanya.

Tidak hanya nama Risma yang disebut-sebut sebagai calon orang nomor satu di Ibu Kota usungan PDIP, nama Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat juga menjadi yang diperhitungkan.

"Sebenarnya kader PDIP yang berkualitas itu banyak dan sangat layak menjadi pemimpin. Tapi sekali lagi, ini semua urusan DPP yang menyeleksi hingga menentukan," katanya.

Wacana Tri Rismaharini sebagai calon Gubernur DKI semakin mencuat ke publik seiring intensitasnya pertemuan dengan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri.

Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristyanto sebelumnya menyatakan bahwa pencalonan Tri Rismaharini sebagai calon Gubernur DKI tergantung dari warga Jakarta.

Namun di sisi lain, kata dia, PDIP juga memahami tugas Risma sebagai orang nomor satu di Pemkot Surabaya yang merupakan hasil pilkada serentak 9 Desember 2015.
http://nasional.rimanews.com/politik...aju-Pilgub-DKI


Tantang Risma Maju Pilgub DKI, Ahok Sebenarnya Takut
Selasa, 29 Maret 2016 - 06:25 wib

JAKARTA - Petahana Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mempersilahkan semua pihak yang merasa berkompeten untuk ikut bertarung dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2017.

Ia pun menegaskan tak keberatan dengan wacana pemunculan satu calon yang dicanangkan menjadi penantangnya dalam duel satu lawan satu (head to head).

Sementara, dari beberapa nama calon gubernur yang sudah mulai mencuat di masyarakat, baru pengacara kondang sekaligus Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra, yang sudah terang-terangan menantang Ahok head to head.

Sedangkan, nama lain yang diisukan akan diajukan sebagai penantang petahana dalam pesta demokrasi tersebut adalah Wali Kota Surabaya, Tri rismaharini, yang akan diajukan oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Menanggapi isu tersebut, Ahok menantang kader PDIP yang sukses memimpin Kota Surabaya tersebut untuk mencalonkan diri dan maju dalam Pilgub DKI.

Direktur Indonesia Public Policy Institute, Agung Suprio menilai, jika PDIP benar-benar akan mengusung Risma dalam Pilgub DKI, ia yakin, Risma akan memenangkan persaingan untuk menjadi orang nomor satu di DKI Jakarta tersebut.

Pasalnya, menurut Agung, sosok Risma sudah terbukti sebagai kepala daerah yang berhasil membawa daerah yang dipimpinnya yaitu Kota Surabaya, lebih maju dari sebelumnya. Selain itu, sosok Risma yang santun dan religius bisa menjadi modal lain untuk menjaring suara masyarakat.

“Saya yakin Ahok sebenarnya tidak ingin Risma maju dalam Pilgub DKI, sekalipun dalam beberapa kesempatan Ahok menantang Risma, karena Risma memiliki modal untuk menarik suara warga DKI Jakarta,” kata dia saat dihubungi Okezone, Selasa (29/3/2016).

Agung menambahkan, tantangan yang dilontarkan Ahok, tidak sesuai dengan suara hatinya. Agung mencontohkan, kedatangan Ahok ke acara PDIP, meski dia tidak diundang.

“Lain kata lain perbuatan. Dalam ilmu politik, perbuatan lebih akurat untuk melihat keinginan sesungguhnya dari seseorang dari pada kata-kata,” ujar dia.

Menurut Agung, dengan kriteria yang cukup untuk menjaring suara, kans Risma sangat besar untuk memenangkan pesta demokrasi di Ibu Kota tersebut. “Ya, potensi Risma menang sangat besar,” ujar dia.
http://news.okezone.com/read/2016/03...benarnya-takut


AHOK Tak mendapat simpati dari PDIP dan Megawati gara-gara kartun 'Banteng Iblis'?
PDI-P Tersinggung akan Ilustrasi Banteng Hitam yang Dibuat Teman Ahok
Selasa, 1 Maret 2016 | 09:18 WIB

Kayaknya PDIP Keluarkan 'Kuda Hitam' hadapi si AHOK, Siapa lagi kalo bukan Bu Risma?

JAKARTA, KOMPAS.com — Sekretaris DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi merasa tersinggung akan ilustrasi yang dibuat Teman Ahok untuk artikel berjudul "Jika Partai Hendak Usung Ahok, Teman Ahok: Yakinkan 730 Ribu Orang Dulu" dalam laman [url=http://www.temanahok.com.]www.temanahok.com.[/url]

"Saya sebagai kader PDI-P jelas tersinggung, dong. Masa, PDI-P dianggap iblis, sih?" ujar Prasetio ketika dihubungi, Senin (29/2/2016).

(Baca: "Teman Ahok" Gambarkan Ahok Dihipnotis Banteng Hitam Bermata Merah)

Tulisan itu menampilkan ilustrasi yang menggambarkan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tengah dihipnotis oleh banteng hitam dengan mata berwarna merah.

Seperti diketahui, banteng hitam merupakan lambang PDI-P. Belakangan ini, partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri itu seolah mendekati Basuki untuk mengusungnya sebagai calon gubernur dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.

Di dalam ilustrasi itu terdapat sosok relawan yang menarik Ahok dari serangan hipnotis sang banteng. (Baca: Ahok Ingatkan Partai yang Ingin Mengusungnya Harus Izin Dulu ke "Teman Ahok")

Prasetio menghargai usaha Teman Ahok dalam mendukung Basuki untuk ikut Pilkada DKI 2017. Namun, ia berharap, dukungan terhadap Ahok itu tidak membuat mereka menyindir partai politik.

"Saya mengimbau kepada Teman Ahok agar tidak seperti itu, itu tidak boleh," ujar dia.

Basuki juga sudah berkomentar mengenai ilustrasi itu. Dia menilai wajar jika Teman Ahok menyindir PDI-P yang kini tengah mendekatinya.

Sebab, diakui Basuki, Teman Ahok berjasa besar dalam membuka jalan agar Ahok (sapaan Basuki) bisa ikut pilkada melalui jalur independen.
http://megapolitan.kompas.com/read/2...at.Teman.Ahok.


PDIP Balik Badan Melawan Ahok
Selasa 08 Mar 2016, 18:01 WIB

Kayaknya PDIP Keluarkan 'Kuda Hitam' hadapi si AHOK, Siapa lagi kalo bukan Bu Risma?
Ahok

Jakarta - PDIP sudah membuat keputusan untuk Pilgub DKI 2017 yaitu melawan Gubernur DKI incumbent Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang akan maju lewat jalur independen. Pilgub 2017 akan jadi ajang pertarungan parpol melawan hegemoni Ahok di DKI.

Meski baru memimpin DKI sekitar 2 tahun, Ahok sudah mendapat tempat di hati warga Ibu Kota. Buktinya, sudah 800 ribu KTP dukungan diberikan warga DKI dengan tujuan Ahok bisa melanjutkan kepemimpinanya di Jakarta.

Walau belum mencapai target 1 juta KTP, dengan dukungan sebesar itu, Ahok akhirnya memutuskan lewat jalur independen untuk menuju ring Pilgub DKI 2017. Jumlah KTP dukungan itu sudah melebihi syarat yang ditetapkan KPU sebesar 532 ribu KTP dukungan.

Senin (7/3) kemarin, Ahok akhirnya mantap memutuskan maju lewat jalur independen, bersama relawan Teman Ahok yang mengumpulkan KTP dukungan untuknya. Di hari yang sama, Ahok memberitahukan keputusannya ke Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri saat bertemu di KTT LB OKI di JCC, Senayan, Jakarta.

Malam harinya, Megawati menggelar rapat mendadak dengan PDIP DKI. Sekretaris DPD PDIP DKI Prasetio Edi Marsudi dan Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat, yang juga Wagub DKI, dipanggil untuk membahas Pilgub DKI.

Keputusan dari rapat itu disampaikan oleh Prasetio Edi siang ini. Menggelar jumpa pers di ruang pers DPRD-Balai Kota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Prasetio mengumumkan perintah Megawati untuk melawan Ahok.

"Kita diperintahkan memperkuat konsolidasi. Kita kan bisa maju sendiri (ke Pilgub DKI), waktu kita enggak terburu-buru," ujar pria yang karib disapa Pras itu, Selasa (8/3/2016).

Menurut PDIP, calon independen berpotensi menimbulkan deparpolisasi. Dan deparpolisasi merugikan partai politik. PDIP yang punya 28 kursi di DPRD DKI dan bisa mengusung calon sendiri di Pilgub 2017, tak ingin ada deparpolisasi.

"Independen itu kan liberal. Maksud dan tujuannya sah, tapi tidak ada payung hukum dan Undang-undangnya," kata Pras.

Sebagai informasi, calon independen diatur dalam UU Pilkada.

Keputusan PDIP memupus harapan Ahok untuk mendapatkan dukungan dari parpol berlambang banteng moncong putih itu. Ya, Ahok yang merasa Megawati tak marah kepadanya, sempat berharap PDIP mendukungnya.

"Ya Ibu (Megawati) sih enggak marah sama saya, tapi yang lain marah. Enggak apa-apa sih," kata Ahok di RPTRA Saharjo Menteng Atas, Jl Dr Saharjo, Jakarta Selatan, pagi tadi sebelum pengumuman Pras.

Lawan politik Ahok di Pilgub DKI pun bertambah. Selain Gerindra yang sudah memastikan tak akan mendukungnya, kini bertambah PDIP, partai yang selama kerap mendukungnya di DPRD DKI.

Megawati di Rakernas I PDIP. Foto: Ari Saputra

Salah satu contohnya, Maret 2015 lalu, PDIP menjadi salah satu fraksi di DPRD DKI yang yang menolak pengajuan hak angket ke Ahok terkait RAPBD DKI 2015. PDIP juga menjadi salah satu fraksi yang langsung mendukung Ahok di awal kepemimpinannya di DKI pada 2014 lalu, setelah Jokowi terpilih menjadi RI-1.

Dukungan itu sepertinya tinggal kenangan. Patut ditunggu hubungan PDIP-Ahok di DPRD DKI di sisa masa bakti Ahok periode 2012-2017, apakah sudah tak mesra lagi?
http://news.detik.com/berita/3160510...n-melawan-ahok

----------------------------------------------

Bagi sebagian besar ummat muslim Betawi dan Jakarta, termasuk Habib Riziek dan FPI-nya ... bila akhirnya Risma maju melawan Ahok, diperkirakan mereka semua akan bisa menerimanya, meski dalam syariat Islam pun sesungguhnya seorang wanita tak boleh diangkat sebagai pemimpin. Untungnya Bu Risma masih muslim, maka bisa saja hukum memilihnya menjadi masalah darurat. Ibarat perut lapar terancam mati, yang ada didepan hanya dagimg kucing dan daging babi yang sama-sama haram kalo dimakan. Tapi karena mempertahankan eksistensi kehidupan lebih penting, boleh saja memakan makanan haram seperti itu. Tapi karena sama haramnya, pastilah orang muslim lebih memilih makan daging kucing ketimbang makan daging babi.

Dari sisi politik, PDIP juga pasti akan berhitung kalau memilih bukan figur selain Risma dari kadernya yang ada. Dan, bila Megawati akhirnya memasang nama Risma, maka tak ada pilihan lain bagi Jokowi (selaku petugas partai PDIP), selain mendukung kebijakan Pimpinan tertinggi partai. Jokowi tak akan berani lagi melindungi Ahok dari persaingan di Pilkada DKI tahun depan itu, seperti ketika dia memanggil Ridwan Kamil ke Istana, dan "menghimbaunya" tak usah bersaing dengan Ahok di Pilkada DKI Jakarta itu. Artinya, Jokowi 'terpaksa' harus melepaskan dukungannya kepada Ahok. Dus, Ahok akhirnya berjuang sendirian sebagai calon independen.



emoticon-Big Grin
Diubah oleh solit4ire 17-04-2016 14:30
tien212700
tien212700 memberi reputasi
1
6.6K
95
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672KThread41.7KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.