Jakarta - Sikap mayoritas klub yang menyatakan menginginkan Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI ditanggapi positif oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Namun begitu, Kemenpora hanya bisa menunggu karena bola sekarang ada pada klub.

Jumat (15/4) kemarin, telah berlangsung pertemuan antara Presiden Joko Widodo dengan Asprov serta klub-klub ISL dan Divisi Utama. Dari beberapa poin yang dihasilkan dalam pertemuan tersebut, salah satunya adalah menyepakati reformasi total sepakbola yang juga terselip soal rencana untuk menggulirkan Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI.

Manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar, menyebut mayoritas klub menyetujui digelarnya KLB tersebut. Hal itu pun ditanggapi Deputi IV Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora, sekaligus anggota Tim Transisi Gatot S. Dewa Broto dengan positif.

"Gambaran sebenarnya di pertemuan kemarin adalah yang mengusulkan (KLB) dua orang, yang disusuli dengan pertanyaan, 'setuju tidak rekan-rekan ada KLB? dan ditanggapi dengan koor setuju," ucap Gatot.

"Presiden sendiri merespon dengan senyuman, tetapi mereka mengejar lebih jauh untuk meminta perlindungan dari pemerintah yaitu soal keamanan. Tapi, poinnya adalah ini bukan by design atau settingan Pemerintah, tapi settingan dari mereka sendiri."

Sikap klub yang menginginkan ada KLB bisa jadi momentum pemerintah untuk menggelar kongres lebih cepat. Namun, kata Gatot, pihaknya tidak bisa berbuat banyak karena sebenarnya kewenangan untuk menggelar KLB ada di tangan voters.

"Ya, artinya dari momentum kemarin itu inisiatif datang pada mereka (klub dan Asprov). Pemerintah hanya memfasilitasi, itu yang pertama. Lalu, kalau mereka ingin lebih cepat, ya, lebih bagus."

"Sekarang bola ada di mereka, kalau lagi-lagi kami nanti FIFA menganggap kami campur tangan lagi. Jadi Pemerintah menunggu, mereka mengajukan karena apapun cabangnya pemerintah siap fasilitasi," Gatot menjelaskan.

http://sport.detik.com/sepakbola/read/2016/04/16/202451/3189638/76/soal-klb-kemenpora-sekarang-bola-ada-di-mereka