Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

kurt.cob41nAvatar border
TS
kurt.cob41n
Ahok: Kalau Kelas Top, Saya Ladenin!
JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama membantah anggapan orang-orang yang menilainya tidak mau berdialog dengan warga.

Ia pun menuding anggapan seperti itu sengaja dibangun kelompok tertentu untuk menjatuhkan dirinya. Karena itu, Ahok menantang duel pihak-pihak yang ditudingnya itu.

"Saya sudah bilang kalau ada yang mau duel sama saya, kalau yang mau jadi pejabat ya. Kalau kamu cecurut bukan orang terkenal ya saya suruh pengawal saya saja buat berantem. Tapi kalau kamu yang kelas-kelas top, aku ladenin. Supaya kamu jangan cuma menghasut orang," ujar Ahok di Balai Kota, Kamis (14/4/2016).

(Baca: Soal Reklamasi, Ahok Dianggap Keras Kepala )

Menurut Ahok, ia selalu berdialog dengan warga setiap akan melakukan penertiban. Ia kemudian menyontohkan beberapa kawasan, seperti warga Pulomas, Pulogadung, Jakarta Timur; Tongkol, Muara Baru, Jakarta Utara; dan Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur.

Meski demikian, Ahok menegaskan bahwa dia tidak mau berdialog dengan warga yang ngotot tidak mau mematuhi saran pemerintah. Apalagi jika lokasi dialognya ditentukan oleh warga yang ngotot itu.

"Seperti yang metromini saya dialog enggak? mereka kan ngajak saya dialog ke lokasinya. Kalau nanti saya ke sana bawa tentara polisi kamu bilang saya pengecut. Kalau saya datang sendiri kamu lempar saya, saya ambil batu lempar balik, nanti kamu bilang aniaya. Kalau saya berdarah-darah, tepukin," ujar Ahok tampak kesal.
http://megapolitan.kompas.com/read/2016/04/14/19493351/Ahok.Kalau.Kelas.Top.Saya.Ladenin.

Soal Reklamasi, Ahok Dianggap Keras Kepala

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Center for Budget Analysis, Uchok Sky Khadafi menilai Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok keras kepala terkait reklamasi pantai utara Jakarta. Ia heran, karena sikap Ahok tidak tegas dalam menghentikan reklamasi.

"DPRD sama Ibu Susi (Menteri Kan dan Perikanan) sudah sepakat tapi oleh Ahok malah cuma disegel (pulaunya), jadi bukan menghentikan. Ahok ini bukan keras kepala, tapi kepala batu," kata Uchok, dalam diskusi bertema 'kontroversi reklamasi' yang diselenggarakan Pengurus Wilayah Gerakan Pemuda Ansor DKI, di Utan Kayu, Matraman, Jakarta Timur, Kamis (14/4/2016).

Uchok mengatakan, jika mengacu pada Keputusan Presiden Nomor 52 Tahun 1995 mengenai reklamasi, Ahok seharusnya melibatkan partisipasi publik dalam mengeluarkan izin reklamasi.

"Sampai sekarang membuka dialog enggak? Dia selalu menyalahkan orang. Apa keinginan publik, apa cita-cita reklamasi, jangan pengusaha saja," ujar Uchok.

(Baca: Ahok: Bu Susi Berani Enggak "Batalin" Reklamasi? Aku Mah Nurut... )

Selain mengkritik Ahok, Uchok juga mengkritik sikap Sekretaris Kabinet Pramono Anung soal reklamasi. Uchok menilai, Pramono seperti tidak paham mengenai tugasnya.

"Dari istana kita baru dengar dari Seskab, pertama izin reklamasi disebutkan dari pemerintah pusat. Besoknya diralat lagi menjadi dari pemerintah DKI. Ini menteri enggak tahu tugas dan fungsinya," kata Uchok.

Untuk itu ia menilai Presiden RI Joko Widodo mesti mengeluarkan aturan yang menjadi solusi. Agar tidak ada lagi perbedaan tafsir kewenangan izin proyek rekalamsi di Pantai Utara Jakarta antara Pemprov DKI dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan itu.

"Saat ini yang ditunggu adalah Presiden Joko Widodo yang bicara," ujarnya.
http://megapolitan.kompas.com/read/2016/04/14/19114601/Soal.Reklamasi.Ahok.Dianggap.Keras.Kepala?utm_source=RD&utm_medium=inart&utm_campaign=khiprd

fix uchok cuman sekelas curut emoticon-Cool
0
2.8K
24
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.9KThread41.5KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.