Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

EverslowAvatar border
TS
Everslow
Disebut Terima Duit, Taufik: Nggak Tahu, Nggak Tahu!
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta Mohamad Taufiq diperiksa penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi sejak pukul 09.00. Sekitar pukul 18.00, ia ke luar dari ruang pemeriksaan didampingi sejumlah pengawal. Dia diperiksa sebagai saksi untuk adiknya, Mohamad Sanusi, tersangka kasus suap pembahasan rancangan peraturan daerah tentang reklamasi Jakarta.

Melihat kerumunan awak media menutup jalannya, Taufiq berhenti. Ia lalu menjelaskan bahwa pemeriksaannya. "Seputar mekanisme pembahasan Raperda," kata dia, Senin, 11 April 2016. Sebab ia juga merangkap sebagai Ketua Badan Legislasi DPRD. Sementara adiknya, Sanusi, adalah Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta.

Politikus Gerindra ini menampik adanya kabar yang menyebutkan bahwa ia menerima duit Rp 5 miliar dari Sanusi. "Nggak mungkinlah," kata dia. Ia tak percaya bahwa adiknya sendiri yang mengatakan hal tersebut. "Saya kira nggak mungkin Sanusi ngomong gitu."

Taufik juga membantah telah menerima duit dari bos Agung Podomoro Land sebanyak lima kali. "Nggak tahu," kata dia. Ia juga mengatakan tak tahu menahu soal hadiah-hadiah yang diberikan kepada sebanyak 17 anggota DPRD untuk jalan-jalan ke Amerika Serikat, umrah, dan mobil Alphard. "Saya nggak tahu. Saya nggak tahu. Saya nggak tahu, yang jalan-jalan siapa?"

Dia pun mengaku tak tahu mengapa tiga kali paripurna pembahasan raperda ini tak kunjung sukses. "Paripurna kan baru sekali," kata dia.

Penyidik KPK memeriksa tujuh pejabat DPRD DKI Jakarta. Mereka adalah Wakil Ketua Badan Legislasi DPRD DKI Jakarta Merry Hotma, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi, Ketua Badan Legislasi DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik, anggota DPRD DKI Jakarta S. Nurdin, anggota Badan Legislasi DPRD DKI Jakarta Mohamad Sangaji, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Ferrial Sofyan, dan Kepala Subbagian Rancangan Perda DPRD DKI Jakarta Dameria Hutagalung.

Semua pejabat DPRD tersebut diperiksa sebagai saksi untuk Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Mohamad Sanusi. Sanusi ditetapkan sebagai tersangka kasus suap reklamasi.

Selain Sanusi, komisi antikorupsi menangkap bos Agung Podomoro Ariesman Widjaja dan seorang karyawannya yang bernama Trinanda Prihantoro. Tri diduga menjadi perantara. Adapun bos Agung Sedayu, Sugianto Kusuma alias Aguan, dicekal oleh KPK.
sumur

Sekarang yang ga tahu malah topik. Kayanya trend masa kini nih. emoticon-Stick Out Tongue

Yang aneh paripurna cuma tau baru sekali. Yang 2xnya bolos apa ya emoticon-Hammer
tien212700
tien212700 memberi reputasi
1
12.3K
118
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.3KThread41.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.