sumber: radarjogja.co.id
Belum lama ini, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan HB X melakukan napak tilas dari jejak-jejak patahan atau sesar Opak yang melintang di kawasan Yogyakarta. Mengutip dari Antara, jejak sesar Opak yang nampak terlihat jelas ada di kawasan sesar Opak wilayah Potrobayan, Desa Srihardono Pundong dan sesar Opak wilayah Kembangsongo Desa Trimulyo Jetis Bantul.

Sultan HB X mengatakan, gempa Jogja 2006 silam menjadi pelajaran berharga bagi Yogyakarta menjad salah satu bencana alam di Indonesia yang besar dari segi jumlah korban jiwa. Pasca kejadian memilukan itu, bencana bumi nampak begitu dekat dengan keseharian warga Jogja. Walau gempa Yogya 2006 menyisakan duka mendalam, namun Sultan HB X mengaku terus berupaya membangkitkan semangat masyarakat Yogyakarta secara keseluruhan, menjaga semangata tetap bergotong royong untuk membangun kembali Yogyakarya yang porak poranda pasca gempa.

Pasca gempa bumi Yogyakarta tahun 2006, Pemerintah Daerah Yogya berhasil membangun kembali 173 ribu unit, ratusan ribu rumah baru terutama di sekitar kawasan Bantul sebagai lokasi terdampak terparah bisa diselesaikan hanya dua tahun kemudian. Hingga di tahun 2008 masyarakat Yogyakarta bisa kembali bangkit dan menjadikan kejadian gempa Yogya Mei 2006 sebagai pelajaran amat berharga tentang mitigasi dan kesiapsiagaan bencana gempa bumi.

sumber lengkap