Ada sesuatu yang berbeda ketika mendengar kata Kampung Inggris yang terletak di Pare, Kediri. Kampung Inggris ini merupakan sebuah tempat yang masuk dalam kawasan Desa Tulungrejo di Kecamatan Pare, Kediri. Entah sih ya nama asli kampungnya apa. Namun tempat ini sudah terkenal di seantero tanah air dengan nama Kampung Inggris.

Penyebutan tempat ini sebagai Kampung Inggris memang tidak sembarangan sih ya. Tempat ini terkenal sebagai pusat pembelajaran bahasa asing, utamanya sih bahasa Inggris. Di tempat ini pun bisa dijumpai banyak pusat pembelajaran. Masing-masing pusat pembelajaran bahasa Inggris itu sih kabarnya mempunyai keunggulannya masing-masing.

Nah, saudara saya sendiri memilih untuk mendatangi pusat pembelajaran bahasa Inggris Elfast. Katanya sih, tempat pembelajaran yang satu ini punya kelebihan dalam hal toefl serta grammar. Nggak tahu juga sih kenapa dia memilih untuk tempat ini. Apakah emang ingin meningkatkan nilai toefl-nya atau meningkatkan kemampuan bahasa Inggrisnya secara umum.


Selain itu, terdapat pula beberapa pusat pembelajaran lain yang memiliki kelebihan lain. Beberapa di antaranya adalah Daffodil yang konon sih punya kelebihan dalam hal speaking. Sementara itu bagi mereka yang ingin meningkatkan kualitas grammar bahasa Inggris, tempat pembelajaran yang banyak dikunjungi adalah Kresna. Selain itu, terdapat pula pusat pembelajaran bahasa Inggris lain yang bisa dijumpai di sini, di antaranya adalah Mahesa, BEC, Access serta Peace.

Eh jangan salah lho ya, meski tempat ini dinamakan Kampung Inggris, namun di sana tak hanya menyediakan fasilitas belajar bahasa Inggris secara komprehensif. Terdapat pula pusat pembelajaran bahasa lain yang bisa dimanfaatkan. Namun yang paling banyak tentunya adalah pusat pembelajaran bahasa Inggris. Alternatif lain, terdapat pusat pembelajaran bahasa Jepang, Arab bahkan les komputer serta melukis.


Nah, beberapa minggu hari kemarin sih, ada saudara yang kebetulan ingin menghabiskan waktunya selama satu bulan di Kampung Inggris ini. Dari situ pun saya jadi cukup tahu kalau popularitas Kampung Inggris di Pare ini melebihi bayangan saya. Bagaimana tidak, di tempat ini ternyata bisa dijumpai orang yang bahkan berasal dari luar Jawa. Terlebih lagi pengajar di pusat pembelajaran bahasa Inggris di Kampung Inggris ini juga menggunakan tenaga native. Entah sih orang mana, tapi yang pasti rambutnya pirang... hehehe

Kalau Gresik menuju ke Pare mungkin sangat dekat ya. Dengan perjalanan selama tiga jam menggunakan sepeda motor sudah bisa sampai di Pare. Namun lain halnya dengan orang-orang yang rela menempuh perjalanan ribuan kilometer untuk sampai di tempat ini. Ada orang yang berasal dari Papua Barat, menempuh perjalanan ribuan kilometer untuk belajar bahasa Inggris di sini. Tak hanya dari ujung barat tanah air, ada pula orang yang rela datang ke sini dari ujung barat Indonesia, tepatnya dari Aceh.

Selain datang dari Aceh serta Papua Barat, mereka yang belajar di Kampung Inggris ini juga cukup variasi. Mayoritas memang berasal dari beberapa kota di Pulau Jawa. Namun ada pula yang datang dari kota Lampung. Melihat fakta tersebut, jelas banyak yang tertarik dengan hal yang ditawarkan oleh Kampung Inggris ini, belajar bahasa Inggris secara komprehensif dengan biaya murah. Dan tentunya di sini juga bisa mendapatkan teman baru ya.

Menghabiskan waktu belajar selama 30 hari di Kampung Inggris ini sendiri tidak terlalu mahal ternyata. Saudara saya hanya butuh uang sebesar 600 ribu rupiah untuk bisa mengikuti aktivitas belajar dalam kelas yang ditawarkan oleh Elfast. Sebagai catatan ya, 600 ribu itu ternyata tidak hanya biaya untuk belajar, tapi juga meliputi biaya lain-lain seperti menginap. Yah untuk kualitas tempat menginapnya cukup lumayan lah. Yang jelas harus berbagi dengan sesama mereka yang belajar di Kampung Inggris Pare ini. Nah kalau tempat menginap saudara saya ini adalah sebuah kamar dengan ukuran tidak terlalu besar juga sih ya, dan dihuni empat orang.


Dan sebagai tambahan, lingkungan di Kampung Inggris ini juga cukup mendukung ya. Meski tidak sepenuhnya sih. Karena para penjual yang menjanjakan dagangannya di Kampung Inggris ini masih menggunakan bahasa Jawa sebagai bahasa komunikasi sehari-hari. Namun paling tidak, di sini akan dapat dengan mudah menemukan teman untuk bisa mengasah kemampuan berbahasa asing, utamanya bahasa Inggris.


Sebagai tambahan, tempat ini juga menawarkan makanan yang bisa diperoleh dengan murah. Dan kalau ingin berkeliling ke lokasi-lokasi sekitar, terdapat penyewaan sepeda yang bisa dimanfaatkan. Harga sewa sepeda pun tidak mahal, berkisar dari 40 ribu hingga 100 ribu per bulan. Jenis sepeda yang disewakan pun beragam, dari sepeda fixie, sepeda gunung bahkan sepeda onthel pun bisa dijumpai di sini. Jadi, di sini pun dapat dijumpai mereka yang lalu lalang dengan sepeda, sekitar 11 12 lah dengan orang-orang di negeri Belanda sono... hehehehe.

SUMBER