Jakarta, HanTer - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meminta Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengusut kata-kata kotor dan kasar Gubernur DKI Jakarta, Basuki Purnama (Ahok) saat dialog siaran langsung di Kompas TV. Dalam siaran langsung itu, Ahok berulang-ulang mengucapkan kata t**k (kotoran manusia) dengan nada emosi.

Makian kotor keluar dari mulut Ahok terjadi ketika Aiman Wijaksono (presenter KompasTV) menanyakan soal istri Ahok, Veronica Tan dan adik Ahok, Hari Basuki memimpin rapat di Balaikota.

Ironisnya, Aiman sudah mengingatkan Ahok untuk tidak bicara kotor karena sedang siaran langsung.

Dialog itu dilakukan pada jam utama (prime time), saat banyak warga masih beraktivitas biasa, termasuk anak-anak. Dialog itu juga bukan termasuk jenis tayangan publik yang memerlukan pengawasan orangtua bagi anak.

"KPAI menilai dialog yang menampilkan kata-kata kotor dan kasar itu sangat buruk dan tidak pantas disampaikan pejabat publik. Ahok memberikan teladan sangat buruk bagi anak-anak," kata Ketua KPAI, Asrorun Niam Sholeh, di Jakarta, Jumat (20/3).

Sholeh meminta mendagri sebagi penangung jawab pembina teknis aparatur daerah untuk melakukan proses penegakan hukum dan etika kepada gubernur terkait. Karena yang bersangkutan merupakan wakil pemerintah pusat di daerah dan perlu diberikan peringatan agar ada efek jera.

"Penegakan kode etik pejabat publik penting untuk dilakukan agar menjamin tegaknya pemerintahan yang baik dan bersih," kata dia.

Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Yuddy Chrisnandi, dikatakan Sholeh, juga perlu memeriksa Ahok.

KPAI juga mendesak Ahok meminta maaf terbuka kepada publik, terutama kepada anak-anak, menyesali perbuatannya serta menegaskan bahwa yang Ahok katakan itu salah, serta berkomitmen tidak mengulangi.


"Anak Indonesia butuh teladan baik dari para pemimpin publik, itulah awal revolusi mental. Jika tidak, maka politisi minus (sikap) kenegarawanan inilah peniup lonceng kematian generasi," kata dia.
http://nasional.harianterbit.com/nas...us-Kena-Sanksi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Sejumlah organisasi menolak kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dengan berunjuk rasa di depan Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (24/3).

Ormas terdiri dari Gerakan Masyarakat Jakarta (GMJ), Front Pembela Islam (FPI) dan lainnya. Dalam demo menolak Ahok juga hadir Ketua Umum FPI Habib Muhammad Rizieq Shihab.

"Kami tidak rela dipimpin Ahok, ngakunya bersih padahal kata-katanya kotor," kata salah satu koordinator lapangan saat berorasi, Selasa (24/3).

Ratusan massa ini pun membubuhkan tanda tangan di atas spanduk dan mengisi pernyataan.

Akibat unjuk rasa ini, Jalan Kebon Sirih Raya, Jakarta Pusat tersendat. Sejumlah personil kepolisian juga mengantisipasi pengunjuk rasa dengan menyiapkan pasukan anti huru hara.
http://nasional.republika.co.id/beri...k-didemo-ormas

DEPOK - Umpat kata kotor yang dilontarkan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dinilai tidak mencerminkan seorang pemimpin. Karena, kata-kata itu tidak pantas diucapkan seorang pejabat publik.

"Kami harga mati sejak awal menolak Ahok. Namanya pemimpin itu cerminan dari masyarakat. Pemimpin saja berani bilang t*i, gimana anak kecil," tukas Ketua FPI Kota Depok Habib Idrus Algadri di Depok, Jumat 20 Maret 2015.

Idrus menambahkan, Ahok tidak beretika dengan mengungkapkan kata-kata kasar dan kotor berulang kali. Apalagi, lanjutnya, kata-kata itu ditujukan pada anggota DPRD yang dipilih oleh rakyat.

Idrus mengungkapkan, selain masalah etika, sejak awal FPI tidak sepakat Ahok berada di pucuk pimpinan DKI Jakarta. FPI, kata dia, akan menyampaikan seruan aksi kembali untuk meminta Ahok mundur pada tanggal 24 Maret nanti.

"Belum lagi ba**tnya Ahok yang bikin gerah. Kami akan turun lagi FPI se-Jabodetabek tanggal 24 Maret demo Ahok. Depok rencana ada 200 anggota turun ke Jakarta," tuturnya.


(mhd)
http://metro.sindonews.com/read/9794...hok-1426870333

Merdeka.com - Wasekjen PKS Mahfudz Siddiq merasa prihatin dengan perilaku Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Khususnya ketika Ahok kerap kali mengeluarkan kata kasar dalam perseteruannya dengan DPRD DKI Jakarta.

Puncaknya ketika Ahok saat diwawancarai live di salah satu stasiun televisi swasta. Ahok mengumpat kasar, membuat ibu Mahfudz mengucapkan istighfar melihat kelakuan orang nomor satu di Jakarta itu.

Karena kekecewaannya itu, Mahfudz sebagai warga Jakarta pun mengirim surat ke Ahok. Dia berharap, Ahok sebagai pejabat tidak lagi mengeluarkan kata-kata kasar yang dikhawatirkan dapat ditiru oleh anak-anak.

Berikut surat terbuka Mahfudz Siddiq untuk Ahok yang diterima merdeka.com, Kamis (19/3):

Pak Gubernur Yth.
Perkenalkan, saya adalah seorang warga Jakarta. Saya lahir dan besar di Jakarta, begitupun orang tua dan Kakek-Nenek saya. Selama hampir 50 tahun saya ikuti kiprah para gubernurnya dan ikut peduli membangun daerah ini.

Sebagai warga saya punya harapan besar setiap Gubernur DKI Jakarta menjadi pemimpin yang sukses, dan menjadi kebanggaan serta panutan semua warganya.

Namun Saya sangat terusik ketika seringkali menyaksikan Bapak di televisi tampil bicara dengan menggunakan bahasa yang sangat tidak santun dan bahkan beberapa kali mengeluarkan kata-kata kasar dan kotor.

Bapak sebagai Gubernur menggunakan kosa kata yang sering saya dengar saat anak-anak sedang bertengkar dan saling mengumpat.

Ibu saya yang sudah sepuh ikut menonton siaran itu tak henti beristighfar. Saya tidak tahu apa reaksi jutaan warga masyarakat yang ikut menonton, bukan hanya di Jakarta tapi di seluruh Indonesia.


Pak Gubernur Yth.
Bangsa kita saat ini, terutama generasi mudanya sedang mengalami krisis moral. Perilaku yang tidak lagi saling menghormati dan menyayangi sesama, perilaku saling memperolok dan menyakiti serta kebiasaan menggunakan kata-kata kasar dan kotor. Saya meyakini untuk memperbaiki kondisi ini kita harus memberikan contoh dan teladan baik, khususnya dari para pemimpinnya.

Apa jadinya jika anak-anak, remaja dan generasi muda kita melihat bahwa pemimpinnya sendiri berbicara dengan tutur kata yang tidak sopan dan bahkan tidak segan mengeluarkan makian kasar di depan umum.

Dengan kerendahan hati saya berharap suara warga ini sampai dan Bapak mau dengarkan. 'Sebaik-baik manusia adalah yang mau mendengarkan perkataan, dan mengikuti apa-apa yang baik.'

Salam hormat,
Mahfuz Sidik
Jl Mampang Prapatan No 43 - Jakarta Selatan

[URL="Ibu politisi PKS sampai istighfar lihat Ahok bicara kotor live di TV"]Ibu politisi PKS sampai istighfar lihat Ahok bicara kotor live di TV[/URL]

RMOL. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama alis Ahok dikecam habis. Kali ini, Ahok dikecam karena mengeluarkan kata-kata tidak senonoh dalam sebuah interview dengan Kompas TV yang disiarkan langsung.

Potongan video interview yang memperlihatkan Ahok memaki dan berkata tidak senonoh itu tersebar luas di media sosial.

Dalam potongan video selama 29 detik terlihat betapa jurnalis Kompas TV Aiman Witjaksono berusaha keras mengingatkan Ahok agar tidak berkata tidak senonoh terlebih karena wawancara disiarkan langsung tanpa melalui proses editing.

Tetapi bukannya menurunkan ketegangan, Ahok malah semakin marah dan mengatakan bahwa apa yang dikatakannya benar. Dia mengulangi kata tidak senonoh itu beberapa kali.

Politisi muda Partai Golkar Andi Sinulingga termasuk yang menyayangkan dan mengecam tingkah pola Ahok itu.

"Ahok sudah kelewatan batas. Saya kira sudah tidak bisa perubahan Jakarta dipegang oleh Gubernur yang emosional dan mulutnya kotor seperti ini," ujar Andi.

Kata Andi tidak bisa seorang pemimpin melakukan cara seperti yang dilakukan Ahok atas nama perbaikan.