- Beranda
- Citizen Journalism
Korban Bom Thamrin dan Netizen Indonesia Yang Menggila
...
TS
balape
Korban Bom Thamrin dan Netizen Indonesia Yang Menggila
Ini cerita tentang netizen Indonesia yang katanya gila dan cuma ramai di sosial media.
Tentu kita semua masih ingat tragedi bom yang terjadi di Thamrin. Penjahat penyebar teror yang meninggalkan banyak korban, salah satunya pria berbaju hitam yang jasadnya sempat tergeletak di jalan.
Namanya Rais Karna, petugas keamanan yang terkena tembakan dan meninggal dunia.
Rais meninggalkan seorang istri, Laili Herlina, dan dua anak yang masih sangat kecil, yakni Siti Ataya Ramadhani (5 tahun) dan Keyanu Aprilia (2 tahun).
Kemalangan tak berhenti di sana. Setelah tragedi bom, istri dan kedua anaknya diusir dari kontrakan karena mengira Rais lah teroris yang ramai di berita.
Istri dan kedua anak Rais bingung. Belum selesai sedih kehilangan tulang punggung keluarga, kini mereka harus kehilangan tempat tinggal.
Cerita menyedihkan ini ramai di berbagai media online. Ratusan ribu orang ramai membagikan beritanya, tapi adakah yang turun tangan bantu mereka?
Inisiatif itu akhirnya datang dari lembaga Dompet Dhuafa yang membuat penggalangan dana di kitabisa.com/bomthamrin. Mereka mengajak netizen untuk patungan membantu keluarga korban untuk punya tempat tinggal baru.
Tak disangka, Netizen Indonesia MENGGILA.
Inisiatif ini ramai di sosial media.
Puluhan ribu share di facebook, ramai disebar di Path, Twitter, dan sosmed lainnya.
Awalnya, target penggalangan dana hanya 50 Juta.
Tapi dalam satu minggu, TERKUMPUL 186 JUTA dari 894 ORANG YANG BERDONASI.
Here is what's interesting: kita bisa pastikan hampir semua 894 orang ini tidak mengenal keluarga Rais Karna secara langsung.
Tapi mereka tetap bergerak membantu berdonasi.
Itulah mengapa kami berani menyebut Netizen Indonesia memang "gila". Karena mungkin hanya di Indonesia, orang-orang baik dengan cepat patungan untuk membantu orang yang tidak mereka kenal.
Dan sekarang, perubahannya sungguh nyata.
Berkat donasi dari netizen, Bu Laila dan kedua anaknya sekarang memiliki rumah sendiri di Cipayung, Depok.
Tragedi Bom Thamrin menyisakan banyak luka, tapi juga meninggalkan banyak pelajaran berharga.
Salah satunya adalah bahwa Netizen Indonesia memang gila.
Kita tak hanya gila sebagai negara yang suka cuap-cuap di sosmed, tapi ternyata juga gila kepeduliannya.
Penggalangan dana kitabisa.com/bomthamrin jadi bukti, netizen Indonesia masih sangat peduli dengan sekitar kita. Ada yang peduli dengan menggalang dana, menyebarkan isunya, dan berdonasi dengan uangnya.
Inilah cerita yang sebenarnya tentang netizen Indonesia. Yang bisa menggunakan sosial media untuk membuat perubahan real di dunia nyata.
Kira-kira, kebaikan apa lagi yang bisa kita buat bareng2 di sosial media?
Tulisan aslinya saya tulis juga di sini
Tentu kita semua masih ingat tragedi bom yang terjadi di Thamrin. Penjahat penyebar teror yang meninggalkan banyak korban, salah satunya pria berbaju hitam yang jasadnya sempat tergeletak di jalan.
Namanya Rais Karna, petugas keamanan yang terkena tembakan dan meninggal dunia.
Rais meninggalkan seorang istri, Laili Herlina, dan dua anak yang masih sangat kecil, yakni Siti Ataya Ramadhani (5 tahun) dan Keyanu Aprilia (2 tahun).
Kemalangan tak berhenti di sana. Setelah tragedi bom, istri dan kedua anaknya diusir dari kontrakan karena mengira Rais lah teroris yang ramai di berita.
Istri dan kedua anak Rais bingung. Belum selesai sedih kehilangan tulang punggung keluarga, kini mereka harus kehilangan tempat tinggal.
Cerita menyedihkan ini ramai di berbagai media online. Ratusan ribu orang ramai membagikan beritanya, tapi adakah yang turun tangan bantu mereka?
Inisiatif itu akhirnya datang dari lembaga Dompet Dhuafa yang membuat penggalangan dana di kitabisa.com/bomthamrin. Mereka mengajak netizen untuk patungan membantu keluarga korban untuk punya tempat tinggal baru.
Tak disangka, Netizen Indonesia MENGGILA.
Inisiatif ini ramai di sosial media.
Puluhan ribu share di facebook, ramai disebar di Path, Twitter, dan sosmed lainnya.
Awalnya, target penggalangan dana hanya 50 Juta.
Tapi dalam satu minggu, TERKUMPUL 186 JUTA dari 894 ORANG YANG BERDONASI.
Here is what's interesting: kita bisa pastikan hampir semua 894 orang ini tidak mengenal keluarga Rais Karna secara langsung.
Tapi mereka tetap bergerak membantu berdonasi.
Itulah mengapa kami berani menyebut Netizen Indonesia memang "gila". Karena mungkin hanya di Indonesia, orang-orang baik dengan cepat patungan untuk membantu orang yang tidak mereka kenal.
Dan sekarang, perubahannya sungguh nyata.
Berkat donasi dari netizen, Bu Laila dan kedua anaknya sekarang memiliki rumah sendiri di Cipayung, Depok.
Quote:
Tragedi Bom Thamrin menyisakan banyak luka, tapi juga meninggalkan banyak pelajaran berharga.
Salah satunya adalah bahwa Netizen Indonesia memang gila.
Kita tak hanya gila sebagai negara yang suka cuap-cuap di sosmed, tapi ternyata juga gila kepeduliannya.
Penggalangan dana kitabisa.com/bomthamrin jadi bukti, netizen Indonesia masih sangat peduli dengan sekitar kita. Ada yang peduli dengan menggalang dana, menyebarkan isunya, dan berdonasi dengan uangnya.
Inilah cerita yang sebenarnya tentang netizen Indonesia. Yang bisa menggunakan sosial media untuk membuat perubahan real di dunia nyata.
Kira-kira, kebaikan apa lagi yang bisa kita buat bareng2 di sosial media?
Yuk sebarkan cerita ini agar kebaikan dan kepedulian semakin banyak di sosial media kita
Tulisan aslinya saya tulis juga di sini
0
3.4K
24
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Citizen Journalism
14.3KThread•9.9KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya