BANTUL (KRjogja.com) - Ditengarai terjadi kesalahpamaham, keributan antar relawan pemenangan dalam Pilkada pasangan Suharsono-Abdul Halim terjadi di depan ruang kerja bupati, Senin (11/04/2016). Perselisihan itupun dipicu hal sepele, yakni persoalan rokok. Namun karena dua belah pihak diliputi amarah, sehingga terjadi pemukulan relawan lain yang kebetulan juga datang ingin bertemu Bupati Bantul Drs Suharsono. Kasus tersebut kemudian dilaporkan ke Polres Bantul.

Ditemui usai melapor di Polres Bantul, Ratno mengatakan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 10.00 WIB. Siang itu bersama sejumlah rekannya datang ke Komples Parasamya dengan maksud mau menemui Bupati Drs H Suharsono. Karena bupati waktu itu baru menerima tamu. Sehingga Ratno dan kawan-kawan belum bisa diterima. Tetapi secara kebetulan siang itu Ratno bertemu dengan teman-temannya termasuk Imam dari Forum Relawan Pengawal Perubahan Bantul. Pada saat Ratno menyulut rokok, Imam langsung datang mendekat dengan maksud meminta rokok. Namun oleh Ratno permintaan tersebut disanggupi. "Saya bilang ono relawan sugih jaluk rokok karo wong kere, tetapi maksudnya bercanda," ujar Ratno.
Mendengar seruan itu, Imam spontan langsung menendang kaki Ratno. Tidak hanya itu, lelaki tersebut juga memukul pelipis mata. Melihat keributan, relawan lain melerai, Imam akhirnya diajak keluar. Pasca kejadian, dengan diantar teman-temannya Ratno melakukan visum di RS Panembahan Senopati Bantul dan dilanjutkan lapor ke Polres Bantul.

Kasat Reskrim Polres Bantul AKP M Kasim Akbar Bantilan SIK tidak bisa membeberkan banyak soal laporan tersebut. Pihaknya tidak bisa berkomentar banyak karena belum mendapatkan informasi dari anggotanya terkait laporan penganiayaan relawan pendukung bupati itu. "Proses hukum akan tetap jalan terus," tegasnya.

Terpisah Bupati Bantul Drs Suharsono kepada KRjogja.com, mengatakan pihaknya tidak mengetahui secara langsung kejadian tersebut. Karena siang itu sedang menerima tamu diruang kerjanya. Suharsono mengatakan, karena relawannya banyak dan ingin bertemu. Karena sejauh ini memang relawan belum saya sentuh sama sekali. “Berilah saya kesempatan dulu untuk melakukan pembenahan ke dalam, mulai minggu depan mau saya kumpulkan untuk saya minta sabar dulu,” ujar Suharsono. Dijelaskan, pemerintahannya sekarang ini ibarat mobil yang baru dipasang rodanya, pasang busi untuk jalan kendaraannya. “Jika kendaraan beres, baru ngurusi lainnya, termasuk bocah-bocah relawan saya, memang relawan saya belum saya sentuh, tapi sabar dulu,” ujar Suharsono. (Roy)
sumur