"Terima kasih Reklamasi"

Kicau seekor burung yang hinggap di dahan bakau dekat Tanjung Benoa. Ia melanjutkan;

"Kalau saja aku tidak pernah mendengarmu bisik-bisik di balik gemerisik daun-daun bakau, lalu memunculkan diri seperti sekelompok lebah yang riuh mencari bunga-bunga mekar untuk mengisap seluruh nektar demi menjadikannya madu bagi para ratu kalian, mungkin aku tak akan pernah mendengar gelegar teriakan 'Puputan' di tanah ibuku di masa kini."

"Jika kau tak pernah mengoceh dengan dengungan laparmu yang tak pernah kenyang, mungkin aku tak akan pernah melihat prajurit-prajurit tanah Ibuku bergerak dengan tegap perkasa dan berteriak lantang demi membangunkanku dari keputusasaan."

"Terima kasih reklamasi. Kalau saja kau tidak datang dengan impian gemerlap duniawimu yang mencoba mengubur tanah-tanah suci Ibuku, aku tak akan pernah percaya bahwa di masa lalu, kini dan di masa depan, akan selalu bangkit Jiwa-Jiwa para putra-putri Ibuku, untuk menjaga tanah suci yang diwariskannya."

"Aku tidak tahu apa yang pernah diajarkan padamu, hingga kau begitu tenggelam dalam mimpi-mimpi dunia maya ini. Tapi aku sudah tahu bahwa dengan mengejar mimpi-mimpi itu, kau telah memilih memasuki ruang tujuh kegelapan. Sapta Timira. Dana atau harta telah menggodamu."

"Aku adalah burung kecil yang pernah dituturkan oleh ayah-ibuku, bahwa putra-putri tanah Bali ini sejak jaman dulu begitu ikhlas mengorbankan harta benda dan Jiwa sebagai persembahan bakti demi menjaga kelestarian tanah suci Ibu mereka. Kini kau malah datang dengan mimpi Kali Yugamu. Mengorbankan tanah-tanah suci demi kelestarian harta benda dan rasa nyamanmu. Hingga aku tak kenal lagi siapa sesungguhnya dirimu. Apakah sungguh kau adalah putra Ibuku? Putra tanah Bali yang dilahirkan dari leluhur-leluhur yang berjiwa luhur."

"Tapi terima kasih reklamasi. Kau telah berhasil meyakinkanku, bahwa Jiwa-Jiwa pahlawan puputan masih hidup di masa ini di tanah suciku."

"Jika kau masih juga bersikeras untuk datang menunjukkan dirimu, maka semoga saat itu aku masih bisa bertengger di dahan bakau ini, untuk melihat energi cinta kasih putra-putri Ibu Pertiwi Bali membara menjadi gunung lahar yang akan melalap habis seluruh kegelapan yang kau bawa."

"Maka dengarlah juga doaku pada Ayah yang pernah membangunkan tanah suci ini, bagiku, agar kau mengerti dan diterangi kembali oleh cahaya sucinya."

Duh Ratu Pakulun Bhatara Dang Hyang Nirartha
Saking nguni Ratu mangemit tanah Bali
Magawe genah-genah suci ring pesisir, ring panepi segara
Mangda setata jagra gumi Bali riwekas
Yan hana satru rawuh saking Jawi angusak asik
Sida mabriyak bangun manusa nira ring Bali
Mabela pati ring tanah suci

Duh Ratu Pakulun Bhatara
Sang Wiku Maha Sidhi
Ledang mewali tumedun Ratu
Aksi tanah suci Sang Guru
Kalebok dening satru mangke
Atag wadua bala nira
Gamang, demit, samar
Ring pesisir kaja, kangin, kelod, kauh
Ngemit manusa nira mabela pati
Manindihin tanah suci Wali
Panugrahan Pakulun Bhatara, paninggalanya Sang Guru

Yan hana satru dateng mapari dosa
Kapejah pwa ri kita kabeh

Dan seluruh hutan bakau di Tanjung Benoa seketika hening. Menyisakan perenungan. Semoga datang terang melenyapkan segala gelap Sapta Timira di tanah Bali.

-by Mustika Wayan-

NO ... BIG NO | Bebal sekali. Kami tak mau laut diganggu.| We no need new island, we love bali,,, | sebagai penghubung, tolong sampaikan pertanyaan saya. Kenapa bapak repot ngurusin halaman depan rumah saya? | Nah to be first thing first... | Yg pertama kalinya mesti ditanya sm om om bos itu ya itu, kok om refot sekalai?



Rakyat Bali belum benar benar mencabut dan menghunus Keris dalam "jnana" nya... Kalau kalian masih bengkung , kalian akan menanggung malu yang nilainya jauh lebih besar dari 1T yang sudah berceceran itu. ‪#‎TOLAK‬



Ya Hyang Widdhi, kenapa sampai tempat yang kami sucikan juga masih digunakan untuk manipulasi sebuah proyek bukan milik umat Hindu, bukan orang Bali dan bukan juga orang yang percaya dengan sistem relegi di Bali.
Setelah dulu memanipulasi ijin lokasi reklamasi dengan bahasa sosialisasi Revitalisasi, kini umat Hindu yang sedang sembahyang Purnama diklaim sebagai pendukung Reklamasi.
Sampai sebegitukah upaya menghancurkan sistem relegi di Bali dengan cara yang sama sekali jauh dari upaya menjaga kehormatan dan kesucian Bali.



Aksi desa adat menduduki jalan tol telah usai. Massa sudah mulai beringsut meninggalkan jalan tol.
Sebagai penutup, simak baik-baik foto ini. Jitu dan tegas mencerminkan sikap rakyat Bali saat ini: berdiri tegak menantang, menolak tunduk.
Kau tekan, kami lawan. Panji Bali Tolak Reklamasi sudah berkibar tinggi. Artinya, camkan, kami siap puputan!
#DesaAdatBergerak #TolakReklamasiBerkedokRevitalisasiTelukBenoa #BatalkanPerpresNo51Th2014



LOL..... | Pencitraan dr skr aja udah ga peduli buktinya orang2 twbi jelema dija kaden adehhh... | buat bikin jus alpukat | Ah nanti kan bisa dikasi kampid capung y biar terbang lagi ke penyumbangnya, orang yg memberi dan menerima hadiah dengan ada udang dibalik batu mungkin itu yg namany Grativikasi ya sesuai UU KPK. | trus skr nyatanya ditrima ya?? atahhh.... skr reklamasi berkedok mesin jukung |


Pembabaran Bobrok Bobrok dan Borok Boroknya






Sekian trit ini ane buat sebagai dedikasi untuk saudara saudara kita yang sedang berjuang. Mohon maaf jika ada kekeliruan, dan silahkan dibagikan agar lebih banyak masyarakat Indonesia khususnya dan Dunia umumnya yang sadar akan isu-isu merusak semacam ini.