Manusia tercipta dengan derajat yang lebih tinggi dari binatang. Manusia juga dibekali akal dan perasaan untuk membuat hidup di bumi ini lebih indah. Tapi apa jadinya jika akal dan perasaan tak bisa menyatu?

Manusia bisa saja menjadi mahluk paling rendah daripada binatang. Mereka akan berubah menjadi monster untuk sesamanya. Seperti yang tergambar dalam deretan sejarah pembantaian massal yang mengerikan berikut ini

Korea Utara adalah salah satu negara yang memegang paham komunis hingga sekarang. Tercatat ada jutaan warga Korea Utara yang tewas selama masa kerja paksa yang dimulai sejak pemerintahan Kim Il Sung.

Keadaan kian parah dengan sikap menutup diri pemerintah Korea Utara akan dunia luar. Hal ini membuat bantuan international susah masuk ke Korea Utara.

Perseteruan antar pemeluk Islam, Hindu dan Sikh di India menyebabkan genosida atau pembantaian secara spontan. Banyak dari ketiga pihak yang menjadi korban dari peristiwa ini.

Bahkan hingga kini setelah mereka terpecah menjadi India modern dan Pakistan, kedua negara sering terlibat dalam ketegangan.

Nampaknya geosida dengan alasan perbedaan etnis menjadi hal yang paling sering terjadi. Begitulah yang terjadi di Rwanda. Pembantaian massal pernah terjadi di Rwanda.

Tragedi berdarah ini adalah buntut panjang meninggalnya Presiden kaum Hutu, Habyarimana secara misterius. Kurang lebih 500ribu hingga satu juta jiwa orang Tutsi melayang dibunuh secara kejam oleh suku Hutu pada 1994.

Tahun 1975 Khmer merah menggulingkan pemerintahan Kamboja dan mulai membentuk rezim komunis. Yang mereka lakukan dengan rezim ini adalah membasmi musuh negara.

Para penganut Khmer Merah akhirnya melakukan pembantaian massal pada hampir semua orang yang diduga menjadi bagian pemerintahan dan penentang khmer Merah.
Tidak kurang dari dua juta orang (hampir 20% populasi Kamboja) menjadi korban Khmer Merah.

Saat Perang Dunia II pecah, Hitler sang pimpinan Nazi melakukan pemusnahan seluruh keturunan Yahudi. Hitler dengan Nazi-nya melakukan genosida besar-besaran pada kaum Yahudi. Cara yang ditempuh adalah Holocaust.

Dalam praktik Holocaust ini, kaum Yahudi dipaksa masuk dalam kamp konsentrasi. Di tempat ini mereka disiksa, dipekerjakan secara paksa, dan ada pula yang memang dibantai dengan tak beradab. Sekitar 11 juta orang tewas dalam praktik holocaust.

Sebelas dua belas dengan Hitler, di Rusia ada Joseph Stallin. Kebijakan diktatornya membuat jutaan nyawa melayang secara mengenaskan. Stallin adalah pimpinan Uni Soviet.

Dan Stallin telah melakukan genosida besar-besaran pada rakyatnya sekitar tahun 1929 sampai 1953.

Rezim komunis memang seperti tak mengenal hati nurani. Selain Kamboja, Korea Utara, dan Uni Soviet, China juga menjadi salah satu negara yang berpaham komunis.

Pimpinan terkenal atas China yang bertanggung jawab atas tewasnya beberapa orang adalah Mao Zedong. Ia melakukan pembunuhan massal pada mereka yang melakukan gerakan anti pemerintah pada tahun 1966-1976.

Genosida, pembantaian, pembunuhan atau upaya menghilangkan nyawa orang dengan cara apapun adalah tindakan yang tidak manusiawi. Sejarah dunia memang pedih dan mengerikan. Karenanya, kita sama-sama berharap agar tidak ada lagi tragedi kemanusiaan seperti deretan pembantaian di atas. Karena manusia, sudah seharusnya memanusiakan manusia.