Di mulai sejak saya masih kecil, saya lupa umur saya waktu itu, seingat saya masih sekitar kelas 1-2 SD, bapak seperti biasa mengajak kami sekeluarga jalan-jalan, kebetulan kami punya rumah lagi di tengah kota mks yang posisinya tdk begitu jauh dari pantai losari, bisa jalan kaki sudah sampai, waktu itu seingat saya bapak dan mama saya membiarkan saya duduk di kursi beton panjang di sepanjang pantai losari, sambil menikmati sore, hingga malam, saya melihat seorang anak kecil di lantai 2 sebuah Ruko di seberang jalan yang memanggil saya dari sebelah kaca lantai 2 itu, warnanya tubuhnya agak abu2, botak dengan kepala lebih besar dari ukuran normal dengan celana dari kain seperti cawat, tapi wajahnya tampak tanpa ekspresi, hanya tangan kirinya saja yang terus melambaik-lambai kearah saya, saya yakin 102% kalau yang di panggil itu saya, dengan sedikit lompatan dari atas kursi beton panjang saya berjalan ke arahnya, mama saya memanggil, “mau ke mana?” dengan santai saya jawab, itu ada yang panggil, saya mau ke sana ma…
Ekspresi bapak dan mama saya seakan terkejut…
“siapa yang panggil??” kata bapak
“ anak itu” kataku polos
“Anak yang mana?” kata mama
Sambil menunjuk “yang sana” kataku dengan yakin.
Mama dan bapak saya bilang tidak ada yang panggil nak, sini saja duduk.
Saya protes dan bilang “saya mau ke sana, dia memanggil ajak saya main”
Dengan cepat mama saya lompat dan memeluk saya dan berkata “tidak nak, bukan kamu yg di panggil” saat itu saya memang lompat ingin berlari ke seberang jalan…
Waktu itu agak dongkol, karena tidak ada yang percaya, kedua kakak saya datang menghampiri seakan mereka penasaran dan bertanya
“siapa yang panggil?” kata Kakak ke 2 ku, saya ajak dia melihat dengan tepat arah telunjuk saya,
di Tanya lagi "dia sudah pergi?”kata kakak ku…
“tidak, dia masih d tempat, tidak kemana-mana, itu masih panggil saya” Jawabku.
Setelah Itu, saya mendengar kakak saya bilang sama mama, kalau “tidak ada orang disana” dan mama saya hanya senyum sambil mencoba menenangkan saya yang sedang emosi karena merasa tidak di percaya.
Itulah pengalaman pertama saya melihat yang tidak semua orang lihat, dan saat itu saya belum bisa membedakan mana manusia dan bukan Manusia.
Setelah kejadian itu, saya makin Sering Bertemu dengan anak kecil yang mengajak main, tapi tidak pernah ku ubris, karena kurasa saya tidak mengenalnya, sampai kemudian kembali menemukan 2 anak kecil di rumah nenek ku.

BERSAMBUNG