Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

budimansiaAvatar border
TS
budimansia
Pilpres 2019: Mau pilih Ani yg Bininya SBY, Puan Megawati, Tommy Soeharto atau AHOK?
PD Wacanakan Ani Yudhoyono Capres 2019, Coba-coba atau Cita-cita?
Selasa 15 Mar 2016, 16:51 WIB

Pilpres 2019: Mau pilih Ani yg Bininya SBY, Puan Megawati, Tommy Soeharto atau AHOK?

Jakarta - Bak petir di siang bolong Partai Demokrat (PD) mendorong wacana Ani Yudhoyono capres 2019, di awal tahun 2016. Seolah gayung bersambut, #AniYudhoyono2019 juga jadi trending topik di media sosial twitter. Baru test the water atau memang serius?

Jubir PD Ruhut Sitompul adalah orang pertama yang mengungkap adanya dorongan Ani Yudhoyono yang akrab disapa Ibu Ani nyapres di 2019. Ruhut mengungkap dorongan itu disampaikan rakyat yang ditemui SBY di tengah perjalanan tour de Java.

"Mereka mengatakan 'Kalau memang bapak enggak, ya apa salahnya Ibu Ani?' Itu rakyat yang meminta," ungkap Ruhut dalam pembicaraan dengan detikcom, Selasa (15/3/2016).

SBY memang saat ini tengah melakukan tour keliling pulau Jawa dengan tema 'meet the people'. SBY juga akan melanjutkan dengan tour keliling Aceh-Sumatera, Kalimantan-Sulawesi-Papua. Apakah tour konsolidasi politik ini juga bagian dari persiapan pencapresan Ibu Ani Yudhoyono?

"Dalam rangka persiapan pilkada. Kami jaring siapa calon kepala daerah yang kuat. Kita pilkada kemarin dapat 40 persen lebih, mudah-mudahan nanti meningkat lagi sampai gong kita di 2019 merebut kemenangan ," jawab Ruhut sembari mengungkap mimpi besar SBY menjadikan PD partai terkuat di Indonesia.

Entah siapa yang memulai mengupload foto 'Ani Yudhoyono capres 2019' yang viral di media sosial. Namun ini seolah saling bersambut dan membuat elite parpol lain mulai menerka-nerka. Politikus PAN Teguh Juwarno melihat ini sebagai upaya coba-coba, istilah menterengnya test the water.

"Saya menduga ini hanyalah cara PD untuk 'test the water' untuk melihat sejauh mana reaksi publik. Langkah ini juga harus dihargai karena memberi kesempatan kepada publik untuk menilai kandidat yang akan diusung pilpres mendatang," kata Teguh Juwarno dalam perbincangan dengan wartawan, Selasa (15/3/2016).

Nama Ani Yudhoyono sendiri juga pernah didorong sejumlah elite PD termasuk Ruhut menjadi capres 2014 silam, kala itu dia menyebut pencapresan Bu Ani adalah harapan segenap kader PD. Namun kala itu Ketum PD, SBY, menegaskan bahwa istri dan anak-anaknya tak akan jadi capres di 2014. Lalu apakah SBY akan melepas istrinya maju Pilpres 2019?
http://news.detik.com/berita/3165420...atau-cita-cita


Tommy Soeharto Disiapkan jadi Presiden
Rabu, 30 Desember 2015 - 7:57 WIB

Pilpres 2019: Mau pilih Ani yg Bininya SBY, Puan Megawati, Tommy Soeharto atau AHOK?
Tommy Soeharto

JAKARTA (Pos Kota)- Meski Pemilihan Presiden tahun 2019 masih empat tahun lagi, masyarakat mulai ramai bicarakan figur Calon Presiden (Capres) 2019. Figur Tommy Soeharto (52), putra mantan Presiden RI, HM. Soeharto dinilai memiliki potensi besar mengingat tahun 2019 akan terjadi krisis kepemimpinan.

“Partai-partai yang ada saat ini tidak ada yang mempersiapkan kader secara baik untuk suksesi kepemimpinan nasional. Hampir semua partai mengalami kekosongan pemimpin di lapis kedua. Untuk itu Parsindo mengusung Tommy Soeharto sebagai salah satu figur Capres 2019,” kata Ketua Umum Ormas Parsindo (Partai Swara Rakyat Indonesia), HM. Jusuf Rizal, kemarin,

Menurut dia, pada 2019 nanti partai politik akan mengalami kekosongan kepemimpinan lapis kedua. Partai Demokrat setelah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) belum ada yang kuat. Begitu juga di Gerindra pasca Prabowo Subianto. Golkar setelah Aburizal Bakrie. Hanura setelah Wiranto dan Nadem setelah Suryo Paloh. Begitu juga partai2 lain seperti PKS, PKB, PAN, PPP, dll. Ada krisis kepemimpinan.

Partai PDI Perjuangan, menurut Jusuf Rizal yang mantan Direktur Blora Center (Tim Relawan SBY-JK) akan tetap mesra dengan Jokowi dengan kadernya seperti Puan Maharani, Ganjar Pranowo, Tjahyo Kumolo dan Pramono Anung. Jika penerintahan Jokowi-JK bertahan kemungkinan PDIP akan tetap mengusung Jokowi berpasangan dengan kader internal partai.

Melihat realitas politik tersebut, Parsindo kemudian dengan jaringan LIRA (Lumbung Informasi Rakyat) yang ada di 34 Propinsi dan 470 Kabupaten /Kota akan mengusung Tommy Soeharto untuk Capres 2019. Suksesi kepemimpinan Indonesia perlu dipersiapkan sejak dini untuk memperoleh dukungan rakyat secara transparan.

“Tommy Soeharto menurut kami memiliki figur dan kemampuan dalam memimpin Indonesia. Ia memiliki sejumlah prasyarat yang dibutuhkan bangsa Indonesia saat ini. Punya nasionalisme, visioner, muda, tegas, mapan, berani, peduli dan merakyat. Dengan didukung jaringan loyalis HM. Soeharto beliau pasti memiliki dukungan politik yang besar,” tegas Jusuf.
http://poskotanews.com/2015/12/30/to...jadi-presiden/


PDIP Siapkan Puan Jadi Cawapres di 2019
Selasa, 28 Oktober 2014 − 16:14 WIB

Pilpres 2019: Mau pilih Ani yg Bininya SBY, Puan Megawati, Tommy Soeharto atau AHOK?
Puan Maharani

JAKARTA - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengaku telah menyiapkan Puan Maharani sebagai calon wakil presiden (cawapres) untuk mendampingi Joko Widodo (Jokowi) pada Pemilu Presiden 2019.

Hal itu ditegaskan PDIP untuk menjawab keraguan banyak pihak akan kapasitas dan kompetensi Puan Maharani yang dipilih Jokowi sebagai menteri koordinator (menko) bidang pembangunan manusia dan kebudayaan.

Bagi PDIP, Puan memiliki kapasitas untuk jabatan menteri tersebut karena selama berkarier di politik dia sudah melalui berbagai ujian dan pengalaman. Atas pertimbangan itulah putri Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri itu dipilih menjadi menko pada Kabinet Kerja Jokowi-Jusuf Kalla (JK).

"Mbak Puan apanya yang diragukan? Di Semarang, Ganjar menang (sebagai gubernur), beliau ketua Bappilu, pilpres, dan ketua fraksi. Mbak Puan juga harus mempersiapkan diri untuk menjadi RI 2 pada 2019," kata Ketua DPP PDIP Trimedya Panjaitan di Gedung DPR, Jakarta, kemarin.

Trimedya menegaskan, diajukannya nama Puan oleh PDIP kepada Presiden Jokowi tentu karena bobot dan kualitas kompetensinya. Hal itulah yang juga berlaku di partai lain ketika mengusulkan kader terbaiknya. Dengan begitu, kata dia, tidak relevan lagi menilai apakah Puan titipan atau bukan tanpa melihat bagaimana kompetensinya."Semua (profesional partai) pastilah titipan partai sesuai dengan jatah masingmasing," ujarnya.

Kritikan terhadap Puan gencar dilontarkan selepas keterpilihannya dalam kabinet Jokowi. Dia dinilai hanya titipan Megawati.

Mengomentari kritikan terhadapnya, Puan sebelumnya mengatakan bahwa selama ini dirinya sudah berjuang dan bekerja melalui partai dengan proses yang cukup panjang. Maka ketika ditunjuk untuk menempati kursi menko, dia mengaku ingin memberi bukti konkret bahwa dia memang layak dan bukan sekadar karena anak Megawati.

"Saya berharap diberi ruang. Bukan karena anak, keluarga atau titipan. Insya Allah saya lakukan sebaik-baiknya," kata Puan.

Puan juga menambahkan, sebelum kabinet dibentuk, dia masuk dalam proses seleksi menteri kabinet Jokowi-JK. Di situ semua nama dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk ditelisik rekam jejaknya.

"Semua proses seleksi saya ikuti di situ, nama saya ikut. Alhamdulillah lancar karena dianggap tak ada masalah," ungkapnya.

Seusai pelantikan sebagai menteri kemarin, Puan mengungkapkan siap mengemban tugas untuk menyejahterakan masyarakat sehingga tak ada lagi warga Indonesia yang kekurangan makan dan sulit memenuhi kebutuhan hidupnya.

"Ini menjadi tanggung jawab kita bersama, bukan hanya kita di kementerian," ujarnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, kemarin.

Pengamat politik dari Universitas Mercu Buana (UMB) Heri Budianto mengatakan, momentum sebagai menteri ini harus digunakan Puan untuk menunjukkan kualitasnya bahwa dirinya memang mampu mengemban tugas sebagai menko bidang pembangunan manusia dan kebudayaan. Jika bisa menjawab tantangan yang ada di depan mata itu, jabatan menko saat ini bisa menjadi batu loncatan bagi Puan untuk posisi cawapres pada Pilpres 2019 nanti.

"Puan harus menjawab keraguan akan dirinya tentang kemampuan menjadi menko. Jika lolos, tiket cawapres 2019 terbuka bagi Puan," katanya.

Pengamat politik dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung Idil Akbar berpendapat, sangat sulit menampik tudingan bahwa Puan masuk di kabinet Jokowi-JK bukan karena titipan Megawati.

Menurut dia, keberadaan Puan di kabinet justru menjadi beban karena bisa jadi akan terus menjadi sorotan negatif buat pemerintahan Jokowi-JK."Puan dianggap belum memiliki rekam jejak yang mumpuni dalam menangani kompleksitas permasalahan negara,” pungkasnya.

Namun, keraguan soal kemampuan Puan ini ditepis Wakil Presiden JK. Dia tak mempersoalkan atas minimnya pengalaman Ketua DPP PDIP itu dalam memimpin sebuah kementerian. Menurut JK, dipilihnya Puan atas beberapa pertimbangan.

Dia membantah jika Puan dianggap tak memiliki pengalaman sama sekali. Menurut JK, Puan berpengalaman di parlemen."Puan itu pernah di DPR RI. Dia berpengalaman," ucapnya.
http://nasional.sindonews.com/read/9...019-1414487684


Belum Pilgub, Ahok Sudah Bicarakan Pilpres 2019
Jum'at, 4 Maret 2016 − 15:43 WIB

Pilpres 2019: Mau pilih Ani yg Bininya SBY, Puan Megawati, Tommy Soeharto atau AHOK?
Gubernur DKI Jakarta, Basuki T Purnama

JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengungkapkan langkahnya menggaet PNS untuk cawagub demi suatu keinginan.

Ahok ingin mengajarkan pada rakyat bahwa pada Pemilihan Presiden 2019 mendatang ada partai politik yang baik. (Baca: Ditolak Partai, Ini Keputusan Ahok)

"Saya harap seluruh Indonesia, warga DKI juga belajar, ada parpol yang baik yang akan mencalonkan orang tanpa pakai uang mahar," ujar Ahok di Kramatjati, Jakarta Timur, Jumat (4/3/2016).

Mantan Bupati Belitung Timur itu menyebut jika warga percaya dengan konsep yang Ahok tawarkan maka bangsa Indonesia juga akan menjadi kuat. (Baca: Maju Lewat Jalur Independen, PDIP Ogah Dukung Ahok di Pilgub DKI)

"Orang akan percaya pada politisi, birokrat, dan parpol. Karena komponen penting negara bukan soal makanan, wilayah, tapi kepercayaan kepada seorang pejabat," tukasnya.

Ahok menegaskan, kalau rakyat tidak percaya kepada pejabat, ngomong apapun susah. Sebaliknya, kalau pejabatnya jujur dan kerja keras pasti dipercaya. "Kamu (pejabat) ngomong pasti rakyat percaya," lanjutnya.
http://metro.sindonews.com/read/1090...019-1457080980


Kalau 2017 Menang, Ahok Akan Maju Pilpres 2019
06 FEB 2016 - 14:30

Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra belum memutuskan untuk mengikuti pemilihan Gubernur DKI 2017 mendatang.

"Kita lihat perkembangannya," kata Yusril kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (06/02/2016).

Menurut Yusril, wacana dirinya untuk maju dalam Pilkada DKI 2017 sebenarnya dimunculkan oleh salah satu lembaga survei. Lembaga itu, melihat fenomena saudara Yusril yang berhasil mengalahkan adik Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Belitung Timur.

Yusril awalnya tidak terlalu menanggapi wacana itu. Tapi, wacana itu semakin hari semakin berkembang.

Kata Yusril, dia lebih memilih untuk berlaga dalam Pemilihan Presiden 2019. Tapi bila ternyata harus didahului dengan mengikuti Pilkada DKI 2017 maka dia menyatakan siap.

"Kalau 2017 Ahok menang (dalam Pilkada DKI) maka dia (Ahok) juga akan maju di Pilpres 2019," ujar Yusril.

Dia juga menyebutkan bahwa meski belum ada suara resmi dari parpol, tetapi sudah ada pernyataan dari sejumlah politisi dari beragam partai politik yang mendukung pencalonannya.

Ditanyakan mengenai pendapat keluarga, Yusril mengungkapkan keluarga tidak ada masalah untuk itu.

Yusril juga mengemukakan, dalam Pilkada serentak tahun 2015, dari sebanyak 168 pilkada, maka PBB berhasil memenangkan hingga sebanyak 53 calon.

Karena itu, Yusril saat ini fokus memperkuat PBB secara internal dengan tujuan antara lain agar dia juga bisa maju dalam Pilpres 2019.

Apalagi pada tahun 2019, lanjutnya, pemilu digelar serentak dan tidak ada ambang batas suara untuk pencalonan presiden. Setiap parpol peserta pemilu berhak mengusulkan calon presiden.
http://nasional.rimanews.com/politik...u-Pilpres-2019

--------------------------------

Kalo hanya itu pilihannya, jelas gua pilih AHOK, sebab bukankah harom memilih wanita menjadi pemimpin itu? Sementara si Tommy, mantan pembunuh kriminal (ex-napi Nusakambagan) kok mau dijadikan Presiden? Apa kata dunia nantinya?

emoticon-Angkat Beer








Diubah oleh budimansia 15-03-2016 23:03
0
8.5K
77
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.1KThread41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.